Selasa, 10 Januari 2012

PENULIS CILIK-Mending Beli Buku atau Pinjam? (Materi 8)


 Lanjutan dari Materi 7

Bisa dua-duanya. 
Saat kamu punya uang lebih, kamu boleh-boleh saja menambah koleksi bukumu. Tapi, kalau dompetmu sedang kosong, apakah kamu tidak bisa membaca buku? Ada banyak hal yang bisa dilakukan sebelum kamu menyerah. Ya, kamu bisa pinjam buku. Kamu bisa pinjam pada teman, ke taman bacaan atau perpustakaan. Syaratnya, kamu harus mengembalikan tepat waktu dan merawat buku itu supaya tidak rusak. Buku sendiri juga harus dirawat kaleee…  
Kalau sekolahmu memiliki perpustakaan yang lengkap, kamu sangat beruntung. Karena buku perpustakaan sekolah biasanya bisa dipinjam gratis alias tidak dipungut bayaran, kecuali kamu didenda karena terlambat mengembalikan buku. 
Perpustakaan lain yang tidak memungut bayaran adalah perpustakaan milik pemerintah. Di tingkat kabupaten atau kotamadya, biasanya ada BAPUSIPDA (Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah). Cobalah mencari informasi, di mana letak BAPUSIPDA di kotamu. Ada? Jauh? Kalau begitu, mahal di ongkos ya? Lebih baik biaya ongkosnya dipakai beli buku baru saja, kalau begitu…hehehe… 
Eh, tapi kamu boleh dengar cerita seorang teman. Barangkali bisa menginspirasimu atau setidaknya bisa membuatmu tetap semangat mencari buku pinjaman. 
Ceritanya, teman kita itu ingin bisa meminjam buku sebanyak mungkin ke perpustakaan daerah. Padahal setiap orang hanya boleh meminjam 3 jilid buku dengan lama peminjaman 2 minggu. Akhirnya, dia meminta mama, papa, kakak dan adiknya untuk mendaftar menjadi anggota juga. Hasilnya dia bisa meminjam 15 jilid buku untuk 2 minggu. Lumayaaan… pikir teman kita yang ‘maniak’ buku itu. Dua minggu kemudian dia mengembalikan buku sekaligus meminjam 15 jilid buku lagi. Kalau dijumlahkan, berarti dalam sebulan dia membaca 30 judul buku! Kalau setahun? 360 judul buku! Itu hanya dari satu perpustakaan. Teman kita itu, selain menjadi anggota perpustakaan daerah, ia juga anggota dari perpustakaan sekolah dan terdaftar di 3 taman bacaan. Belum lagi, dia suka pinjam buku dari temannya. Habis itu, dia juga suka baca surat kabar langganan papanya. Baca-baca di situs internet? Tidak ketinggalan. Dengan jumlah buku yang dibacanya, kebayang kan wawasan yang berkeliaran di otaknya? 

Ok, lanjut ya… Bagi kamu yang ingin beli buku tapi dengan harga yang lebih hemat, ini dia tipsnya: 
1. Event Promo 
Di toko-toko buku besar biasanya suka ada event promo dengan memberi diskon pada buku-buku tertentu. Entah dalam rangka ulang tahun toko, menyambut hari besar nasional atau menyambut tahun ajaran baru. Biasanya event seperti itu berulang tiap tahun. Jadi, kalau kamu kehilangan kesempatan di tahun ini, kamu siap-siap untuk event promo di tahun depannya, ya. Langsung pasang alarm di hapemu… . 
2. Toko Buku  
Diskon Kalau sebuah toko mengklaim dirinya sebagai toko diskon, bisa jadi harga buku yang dijualnya memang lebih ‘miring’ dibanding toko buku lainnya. Coba kamu cek harga beberapa judul buku di toko diskon itu dan bandingkan harganya dengan buku yang sama di toko lain. Kalau memang betul-betul lebih murah, kamu bisa memasukkan nama toko itu ke dalam list toko buku langgananmu. 
 3. Pameran dan bazar 
  Kamu tahu event organizer? Itu lho, panitia yang suka membantu menyelenggarakan pernikahan di gedung-gedung. Ternyata mereka tidak hanya bekerja untuk pesta-pesta semacam itu saja. Ada event organizer-event organizer yang bidang pekerjaannya menyelenggarakan pameran dan bazar. Salah satunya, pameran dan bazar buku. Mereka mengumpulkan berbagai penerbit atau toko buku untuk memasarkan bukunya dalam stand- stand yang sudah mereka siapkan. Tempatnya biasanya di sebuah gedung dengan aula yang luas (convention hall). Untuk menarik perhatian pengunjung, tiap stand buku memberikan harga diskon. Selain itu diselenggarakan pula talkshow jumpa penulis, bedah buku sampai acara kuis berhadiah buku. Asyik kan… 
 4. Beli Langsung ke Penerbit  
Kalau rumah kamu dekat dengan kantor penerbit buku favoritmu, coba cari informasi barangkali mereka punya showroom yang menjual buku-bukunya dengan harga diskon. Keuntungan lainnya, biasanya mereka punya stok buku yang terbitnya sudah agak lama yang mungkin tidak dijual lagi di toko buku. Selain itu, dengan melihat kantor penerbit, siapa tahu adrenalin menulismu terpacu untuk segera menerbitkan buku . 
5. Member Card 
  Ada beberapa penerbit dan toko buku yang menyediakan fasilitas member card (kartu keanggotaan). Biasanya kamu dikenakan biaya keanggotaan per tahun. Keuntunggannya kamu mendapat harga khusus atau diskon pada saat membeli buku di tempat-tempat yang telah ditentukan dengan cara memperlihatkan kartu keanggotaan tersebut pada kasir saat membayar. Kalau seandainya belanja bukumu cukup banyak dalam setahun, sebaiknya kamu memanfaatkan fasilitas kartu keanggotaan ini. Majalah Bobo dan Tabloid Nova adalah salah satu contoh penerbit majalah yang mengeluarkan member card ini. 
6. Beli Buku Bekas 
  Nah, ini dia salah satu pilihanmu. Jangan malu membeli buku bekas ya. Selama buku itu masih dalam kondisi baik, isinya bermanfaat buatmu, tidak ada salahnya kamu membeli buku-buku ini. Keuntungannya, selain kamu memiliki bukunya, kamu bisa mendapatkannya dengan harga yang jauh lebih murah. Biasanya kamu juga harus pandai menawar. O,ya di tempat penjualan buku bekas ini biasanya dijual juga bundel majalah-majalah lama. Dengan dibundel, majalah biasanya lebih awet dan tidak mudah rusak karena tebal dan disampul dengan menggunakan hardcover.

Dilanjutkan ke Materi 9

Saranghae Bluemoon adalah novel anak-anak yang asyik dibaca.
Kamu buktiin sendiri deh!

Saranghae Bluemoon, karya: Yas Marina, Penerbit Dar Mizan

1 komentar:

  1. caranya minta untuk diterbitkan dalam bentuk novel korea sprti yg diatas itu gmn??

    BalasHapus

Terima kasih ya atas kunjungan dan komentarnya ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...