Kamis, 26 Januari 2012

PENULIS CILIK-Membangun Kerangka (Outline) (Materi 19)

Sambungan Materi 18


Jadi, kalau kamu melihat alur cerita Petualangan Joanna di atas, Husna tidak membuatnya sekaligus selesai. Walaupun 10 halaman pertama ditulis dalam sehari, selanjutnya mengalami tahap ‘bongkar pasang’ yaitu menuliskan, tidak cocok, hapus, ganti lagi, menuliskan lagi, tidak cocok, hapus lagi.
Sampai akhirnya, Husna membuat alur ceritanya yang disempurnakan dalam sebuah kerangka karangan (outline) lengkap dengan ending cerita, tulisannya jadi lebih terarah dan cepat selesai.
Dalam semua proses pembuatan novel ini, supaya mendapat banyak masukan, Husna banyak berdiskusi dengan orang-orang di sekitarnya dan suka sekali membuka-buka internet untuk mencari bahan. Tidak heran kalau Petualangan Joanna ini selesai dalam jangka waktu 6 bulan. Tapi, masih termasuk sebentar dibanding novel keduanya, Mysterious Egypt yang digarap sampai 1 tahun J.
Balik ke masalah kerangka karangan. Kerangka karangan dibuat berdasarkan pokok-pokok pikiran yang ingin kamu tuangkan dalam tulisanmu nanti. Sebagai contohnya, yuk, kita lihat kerangka karangan bab 1 sampai bab 3 dari novel Petualangan Joanna.

Outline
Bab 1: Membahas tentang penemuan circle crop
  • Pengenalan tokoh: nama panggilan, umur, tempat tinggal, bentuk fisik, sifat tomboy Joanna, pekerjaan orang tua, nama teman-teman dekatnya (bagian pengenalan ini sebaiknya disimpan setelah klimaks circle crop di bab 1 mereda)
  • (Untuk menghentak pembaca, bagian ini didahulukan) Pagi-pagi Joanna naik sepeda pergi piknik ke bukit dekat ladang gandum ayahnya
  • Teman-temannya belum datang karena bangun kesiangan gara-gara alarm jam listrik mati disebabkan semalam mati listrik
  • Saat duduk menghadap ladang, Joanna melihat circle crop
  • Joanna memasuki area circle crop dan seperti teraliri listrik
  • Joanna takut lalu segera pulang dan melapor pada ayahnya
  • Ayahnya menelepon polisi dan wartawan berdatangan
  • Lokasi circle crop ditutup untuk umum karena sedang diselidiki ilmuwan
  • Menurut ayahnya, di Wiltshire, Inggris sering ada circle crop
  • Jeda (*****)
  • Pengenalan tokoh
  • Dua minggu kemudian Joanna dan teman-temannya melakukan penyelidikan di tempat bekas circle crop, teman Joanna yang bernama Charlie menemukan potongan ubi jalar.
  • Joanna dan teman-temannya menyangka umbi tersebut dibawa oleh alien yang membuat circle crop
  • Joanna dan teman-temannya sepakat untuk bertemu lagi esok harinya pukul 8 pagi di kamar Joanna (bagian ini untuk menyambungkan dengan bab berikutnya)
Bab 2 Mencari data circle crop di internet
  • (Petualangan di buku ini akan dimulai, jadi cerita harus di-setting: Ayah dan ibu Joanna menginap di rumah nenek yang sakit, kira-kira 2-3 hari)
  • (Neneknya bukan petani ladang tapi punya peternakan dan kebun sayur-sayuran)
  • (Ayah Joanna punya penjaga ladang namanya Matt)
  • Sore hari Joanna duduk sendirian di kamar membuka internet mencari data circle crop
  • (gambarkan letak kamar Joanna, untuk mempersiapkan adegan pendaratan alien dan kebiasaan teman-temannya masuk lewat jendela dengan menaiki pohon. Ide pohon elm dari buku Anak-anak di Desa Bullerbyn, Astrid Lindgren dan tali berbuhul dari Lima Sekawan, Di Pulau Kirin)
  • (gambarkan pula kursi komputer Joanna yang nyaman untuk menyambungkan ke adegan di bab akhir)
  • Tulis data-data circle crop dari internet sesingkat mungkin untuk mendasari pengetahuan pembaca dengan setting seakan-akan Joanna sedang membaca data tersebut
  • Joanna melihat ke luar jendela yang belum ditutup dan melihat piring terbang mendarat di halaman samping kamarnya
  • Joanna mengintip dan melihat alien keluar dari piring terbang lalu alien tersebut menghilang
Bab 3 Perjalanan Joanna ke Planet Torteklo
  • Joanna menyelinap masuk ke piring terbang itu supaya bisa ikut dengan mereka karena ingin menyelidiki asal usul circle crop
  • Sebelum pergi Joanna menulis surat untuk teman-temannya yang besok akan datang ke kamarnya
  • Gambarkan isi piring terbang itu sedetil mungkin (pesawat yang banyak tombolnya seperti di film-film luar angkasa)
  • Di piring terbang berkenalan dengan seorang anak laki-laki bernama Toni
  • Karena Joanna atau Jo terlalu cuek, Toni marah dan menantang berkelahi (Toni tidak menyangka kalau Joanna atau Jo itu anak perempuan)
  • Datang alien baik yang bernama Gop memisahkan mereka
  • Joanna sampai ke Planet Torteklo yang penuh dengan tanaman umbi ajaib
  • Joanna ingat ubi jalar yang ditemukan Charlie di ladang gandum sehingga menyimpulkan ubi itu pasti datang dari Planet Torteklo
Keterangan: kalimat yang memakai tanda kurung disisipkan menyusul saat proses penulisan novel

Apakah menurutmu sulit membuat outline seperti di atas?
Hmm… ya, mungkin juga.
Apakah menurutmu sangat sulit mengerahkan daya imajinasimu untuk membayangkan suatu alur cerita yang menarik?
Tunggu. Jangan kecewa dulu, kalau kamu tetap menjawab: sulit!
Pernahkah kamu membaca buku atau menonton film, lalu kamu bilang, buku atau film ini nggak menarik, coba kalau ceritanya begini…begini…begini…
Nah, berarti sebenarnya, masih ada harapan untukmu untuk menjadi seorang penulis cilik.
Kenapa tidak kau wujudkan keinginanmu menulis cerita yang lebih menarik, di bukumu sendiri?
Jadi, lanjutkan ya, mempelajari buku ini.
Mudah-mudahan di akhir bab dari buku ini, kamu bisa mewujudkan impianmu untuk menulis bukumu sendiri. Keep fighting!

Menetukan POV (Point of View/Sudut Pandang)
Saat kamu menulis cerita, kamu boleh menentukan POV yang kamu sukai. POV cerita ada yang berdasarkan sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga.
Sudut pandang orang pertama ditandai dengan penyebutan ‘aku’ atau ‘saya’ pada sang tokoh utama dalam cerita. Sedangkan sudut pandang orang ketiga ditandai dengan penyebutan nama sang tokoh utama cerita atau diselang-seling dengan kata gantinya seperti ‘ia’, ‘dia’ atau ‘mereka’.
POV apapun yang kamu pakai, kamu harus konsisten dari awal sampai akhir cerita. Jangan sampai di awal cerita kamu menyebut ‘aku’ pada sang tokoh utama, lalu di tengah cerita, kamu malah menyebut sang tokoh utama dengan sebutan ‘dia’.
Lihat, contoh cerita dengan POV orang pertama di bawah ini. ‘Aku’ di cerita tersebut adalah sang tokoh utama:
“Aku merasa bĂȘte di sini,” kataku sambil mengelus-elus rambut hitamku.
“Masak, sih?”Lenna sepertinya tak percaya.
“Ya, benar. Gimana, ya? Aduh, rasanya enggak punya teman. Enggak ada anak yang sebaya dengan aku. Satu pun tak ada,” keluhku.
“Yang benar saja, Ky!” Lenna tidak percaya, lagi-lagi.
(Dikutip dari PCPK Secret Friend karangan Diajeng Ayu)
Contoh cerita dengan POV orang ketiga dengan menggunakan penyebutan nama dan kata ganti ‘dia’:
“Charlize!”
Charlize keluar dari pintu kelasnya, lalu berlari sepanjang koridor sekolah yang ramai itu sambil menenteng kamera pocket-nya. Sebenarnya, dia ditahan oleh guru di Detention Class karena kembali berbuat onar. Tetapi, dia kabur. Ada janji.
POV orang ketiga dengan penyebutan nama lebih dari satu orang atau dengan kata ganti ‘mereka’:
“Bunga dan Billa tinggal di Panti An-Nasyir. Mereka tak mempunyai bapak dan ibu. Mereka yatim piatu. Walaupun yatim piatu, mereka anak terpandai di Desa Karang Tengah. Bunga pernah meraih juara satu lomba melukis, menari, mengarang puisi, dan menghafal surah-surah pendek. Billa pernah mendapat juara satu lomba akting, membuat prakarya, dan mengarang surat. Mereka masih kelas enam, tapi sudah seperti anak SMP kelas dua.”
(Dikutip dari KKPK Beautiful Days karangan Bella)

Berlanjut ke Materi 20

Eitsss..... jangan lupa baca buku super keren ini ya.....

PCPK Me VS My Twin, karya Husna Salsabila
 

2 komentar:

  1. Wah ternyata mba Yas ini penulis ya. Hehe. Salam kenal ya, makasih tadi sudah mampir blog saya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih belajar Mbak...mbak apa yah... hehehe...Mbak okeyzz? Terima kasih juga ya sudah mampir ke blogku :)

      Hapus

Terima kasih ya atas kunjungan dan komentarnya ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...