Sabtu, 23 Februari 2013

Yuk, Tampil Cantik dengan Quran Azalia

Mempelajari ayat kauniyah dan ayat kauliyah sebagai cara mempertebal keimanan

Saat kita melihat alam ciptaan Allah SWT, tentu kita dapat melihat keindahannya. Gunung dan laut begitu memikat. Demikian pula dengan perempuan. Ia adalah sosok ciptaan Allah yang indah. Bukan sekedar tampilan fisik, tetapi juga pembawaannya.

Sebagai muslimah, tentu kita tidak ingin cantik secara lahiriah saja, melainkan berharap cantik karena pancaran jiwa yang suci.

Biasakan membaca Al-Quran di setiap kesempatan
Dengan membaca Al-Quran dan memahami isinya, muslimah akan tahu bahwa Allah, Sang Maha Pencipta sudah menunjukkan bagaimana caranya seorang perempuan mempercantik diri.

 Zaman sudah berubah. Muslimah kini banyak yang memiliki aktivitas padat. Bisa terkait dengan tugas domestik maupun tuntutan profesi. Selain dedikasinya yang tinggi kepada keluarga, kecerdasannya membuat mereka menguasai berbagai bidang ilmu yang dibutuhkan masyarakat. 

Apakah dengan kesibukan yang sedemikian padat, muslimah harus melupakan dirinya? Lalu, bagaimana ia bisa memaksimalkan diri dan tangguh menghadapi kehidupan kalau jiwanya tidak pernah disentuh dan diasah.

Sesibuk apapun, tetaplah hiasi diri dengan membaca Al-Qur’an. Kita bisa membawa Al-Qur’an pada setiap kesempatan. Mungkin kita bisa membacanya di kendaraan saat menunggu anak selesai les, di pesawat pada saat perjalanan bisnis, atau di manapun kita mampu melakukannya.
Quran Azalia praktis dibawa bepergian

Apakah tidak ribet membawa-bawa Al-Qur’an?

Saat ini sudah ada Quran Azalia. Ukurannya yang pas, bisa dimasukkan ke dalam tas wanita. Tampilannya yang cantik dan memberikan pilihan beragam warna, begitu fashionable.

Quran Azalia ini merupakan salah satu dari beragam varian Al-Quran inovatif yang diusung Syaamil Quran, brand Quran terpercaya yang diterbitkan oleh PT Sygma Examedia Arkanleema. 

Quran Azalia memang cocok bagi Anda, muslimah smart dan aktif.

Konten Al-Quran dilengkapi dengan :
  • Blok ayat-ayat tentang wanita dan keluarga
  • Indeks Keluarga
  • Wanita-wanita abadi dalam Al-Quran
  • Doa sujud tilawah
  • Adab memuliakan Al-Quran
  • Pedoman tanda wakaf 
KULIT SAMPUL BERKUALITAS TINGGI, LEMBUT, DAN LEBIH TAHAN LAMA
A6 (10.5 x 15 cm), Al Quran + terjemah, Non Tajwid (2 warna), Retsleting Style
Harga : Rp. 79.000
Dapatkan di Toko Buku Gramedia terdekat di kota anda.

Kamis, 21 Februari 2013

Hadiah Kontes Blog Milkuat-Vivalog


Alhamdulillah, akhirnya setelah ditunggu dengan harap-harap cemas, hadiah dari kontes blog Milkuat-Vivalog datang juga. Bagiku ini menyenangkan banget, karena untuk pertama kalinya aku menang kontes blog. Sebelumnya, pernah beberapa kali ikut kontes blog dan tidak pernah menang :D
Karena tidak pernah menang, akhirnya saya penasaran dengan tulisan kontestan lain yang menang. Ya, saya menemukan beberapa hal dari tulisan mereka yang bisa jadi pelajaran buat saya. Saya coba terapkan apa yang saya dapat tersebut, ke kontes blog ini. Tapi mungkin ini saat keberuntungan saya juga hehe... Soalnya saya lihat, tulisan kontestan lain banyak juga yang bagus-bagus.
Kontes ini diselenggarakan dalam dua tahap. Tahap pertama saya harus menulis artikel di blog yang harus diposting ke Vivalog dengan tema “Pengalaman Gizi dan Rasa Milkuat Botol Tiger dengan si Kecil”. Hasil tulisanku di sini.
Nah, tulisanku ini terjaring di tahap pertama bersama 9 kontestan lainnya. Gambar di atas adalah hadiah untuk yang masuk dalam nominasi 10 besar.
Untuk menemukan tulisan terbaik, kami ber-10 harus menulis artikel baru di blog yang juga di posting ke Vivalog dengan tema yang sudah ditentukan yaitu tentang fakta anak Indonesia kekurangan zat gizi besi dan seng. Ini dia hasil tulisanku.
Sayang di tahap kedua ini aku tidak menang. Padahal hadiah tambahannya adalah gadget Samsung Galaxi Tab hehe...
Tapi, ya sudahlah. Sebagai pemula aku sudah bersyukur banget. Terima kasih Milkuat. Terima kasih Vivalog.


Rabu, 13 Februari 2013

Batik, Part of Indonesian People Life



Sampai berhari-hari saya memikirkan tema yang akan saya angkat dalam artikel tentang batik ini. Entah kenapa saya tidak bisa melepaskannya dari pikiran saya. Saya merasa harus menulis sesuatu tentang batik. Perasaan saya mengatakan bahwa…saya harus peduli.

Yah, terus terang saja bahwa saya bisa jadi termasuk orang yang awam tentang batik atau kain batik. Saya tidak begitu tahu jenis-jenis batik dari berbagai daerah di Indonesia. Mungkin saya hanya tahu bahwa batik itu ada batik tulis dan batik cap. Batik tulis lebih mahal harganya karena proses pembuatannya yang lebih rumit. Mengenai proses pembuatan batik dan perawatan kain batik, saya pernah beberapa kali melihat di televisi dan membaca di sebuah artikel batik online.

Akhirnya saya bertanya pada diri saya, apakah saya sama sekali tidak memiliki hubungan dengan yang namanya kain batik? Oops, tentu saja tidak seperti itu. Maka saya pun mulai membuka-buka lemari pakaian saya. Apa yang saya temukan di sana? Inilah dia.

1.       Koleksi baju batik suami saya


Untuk kebutuhan acara-acara resmi seperti menghadiri undangan pernikahan, suami saya lebih suka mengenakan baju batik ketimbang jas. Bagi dia, berbatik lebih simple, ringan dan tidak gerah.  Oleh karena itu, suami saya biasanya menyengajakan diri mengunjungi beberapa butik batik untuk mendapatkan baju batik yang diinginkannya.

2.       Baju batik koleksi sendiri


Dari beberapa baju batik yang saya miliki, saya memiliki dua jenis pakaian batik. Pertama pakaian resmi. Yang kedua adalah daster. Yang dimaksud dengan pakaian resmi sebenarnya adalah kain batik yang saya sulap menjadi gaun atau rok hingga bisa saya gunakan untuk ke acara resmi. Saya memang termasuk orang praktis, tidak suka yang ribet-ribet. Jadi, ketika saya belanja batik, pasti kain tersebut saya jahit menjadi busana yang lebih praktis dipakai. Entah itu kain batik yang memang diperuntukkan untuk dijahit menjadi baju atau pun kain batik yang biasa digunakan sebagai kain bawahan padanan kebaya.


Mengenai daster, tentu tidak usah ditanyakan lagi. Sepertinya sudah menjadi hal umum bagi ibu-ibu di Indonesia dalam memanfaatkan kain batik ini menjadi baju daster sebagai pakaian harian di rumah. Daster dari kain batik ini memang nyaman dipakai.

3.       Kain batik hadiah saat persalinan


Di antara tumpukan kain-kain flanel bayi saya, ternyata terselip beberapa lembar kain batik. Ada yang berbentuk sarung dan ada yang berjenis kain panjang. Semuanya saya dapatkan dari pemberian saudara atau teman saat saya melahirkan bayi. Awalnya saya sempat merasa aneh, di antara banyaknya hadiah persalinan seperti peralatan dan perlengkapan bayi modern, kok masih ada yang memberikan hadiah tradisional seperti ini. Belakangan saya merenung, ternyata memberi hadiah persalinan berupa kain batik adalah salah satu tradisi khas Indonesia yang tentunya merupakan kekayaan budaya yang tidak boleh hilang begitu saja.

4.       Seprai, sarung bantal dan guling batik

Seprai ini adalah seprai kenangan saya. Jauh-jauh saya dari Bandung datang ke salah satu toko batik di Pasar Bringharjo, Jogjakarta untuk membeli seprai khusus untuk pernikahan saya. Warna dasarnya hijau dengan motif bunga-bunga kecil keemasan. Sayang saya tidak bisa menampilkan gambarnya di sini karena kondisinya yang sudah kurang indah dipandang. Tapi saya tetap menyimpannya untuk kenang-kenangan.

Itulah kain-kain batik yang saya dapati di rumah saya. Dari situ saya menyadari ternyata berbatik merupakan bagian tak terpisahkan dalam kehidupan saya. Dan mungkin juga sebagian besar masyarakat Indonesia lainnya. Tidak percaya? Coba deh tengok isi lemari pakaian orang Indonesia. Setidaknya ada satu potong kain batik di sana.


Pemikiran saya berlanjut. Lantas, apa yang sudah saya berikan atas keberadaan batik yang telah mewarnai bagian dari hidup saya ini? Memikirkan hal itu, ah, rasanya saya jadi malu. Ya, selama ini ternyata saya hanya berperan sebagai ‘pemakai’. Entah dengan alasan memakai batik karena enak dipakai atau suka motifnya.

Pernahkah saya merasa bangga karena merasa memiliki batik? Omong-omong soal kebanggaan atas budaya negeri sendiri, saya pernah merasa cemburu pada bangsa Korea. Di Korea, semua hal yang berkenaan dengan budaya asli, begitu disanjung, dipromosikan, dikemas hingga menarik bangsa lain untuk mengetahuinya lebih dalam. Contoh makanan kimchi, pakaian tradisional hanbok dan lain-lain. Bahkan artis-artis papan atas Korea ditunjuk sebagai duta untuk mengenalkan budaya tersebut kepada bangsa-bangsa lain.

          Kembali ke batik. Dari semua yang saya tulis ini, pada akhirnya saya ingin mengatakan bahwa sudah seharusnya saya (dan saya juga mengajak masyarakat Indonesia) menjadikan berbatik tidak hanya sekedar kebiasaan saja. Melainkan kita memang bangga dan merasa memilikinya. Dengan perasaan seperti itu, mudah-mudahan kita terpanggil untuk terus membudayakan dan melestarikannya.

Saya khususkan pula untuk generasi muda penerus bangsa, yuk kita jadikan batik ini sebagai citra kita. Citra positif bangga menjadi bangsa Indonesia yang kaya budaya. Karena budaya adalah harta kita. Maka, mari kita jaga dan tampilkan di pentas dunia. Batik tidaklah kuno. Batik adalah etnik. Dan etnik bisa jadi tren bila kita menjadikannya. Jadi, yuk berbatik!

Tulisan ini diikutsertakan dalam KONTES BLOG AKU BERBATIK


Like Fan Page Berbatik

Follow twitter Berbatik

Jumat, 08 Februari 2013

Blog Competition List

  • http://bebobshoes.com/blogcompetition/  1 Feb-31 April 2013
  • http://seoconia8.com/peraturan/ 28 desember 2012-30 april 2013
  • http://kontes.mitrabibit.com/2013/01/kontes-reviev-mendukung-penghijauan-bumi.html  5 JANUARI 2013 - 22 APRIL 2013
  •  https://docs.google.com/document/d/1D_SIjkjdA7A4nnaLLszRPdcPr79U4LEXbNW3PKfg_lw/pub  23 Januari - 10 Maret 2013 
  • http://www.superindo.co.id/pojok_promo/lomba_resep_sup_sehat_ 1 Januari- 15 februari 2013
  •  http://www.berbatik.com/event 28 Februari 2013
  •  http://www.datangya.com/home/syarat-kompetisi 21 Januari 2013 s.d 25 Februari 2013

Kamis, 07 Februari 2013

Dukung Masa Emas Anak dengan Pilihan Terbaik


            Saat Maryam, putri pertama saya berumur 7 bulan, saya dinyatakan telah mengandung kembali anak kedua.  Bingung, galau sekaligus haru terasa campur aduk dalam hati saya. Saya merasa gagal menjaga jarak kehamilan. Namun apa boleh buat, saya harus bisa menerima kenyataan ini. 

Terus terang, saya risau dengan kondisi Maryam ke depannya. Dengan terpaksa saya harus menyapih Maryam. Kondisi saya tidak memungkinkan untuk terus menyusuinya. Namun untunglah Maryam bukan tipe anak yang sulit. Ia mudah sekali pindah ke susu formula. Kemudian karena usianya sudah lebih dari 6 bulan, ia juga sudah mendapat asupan makanan tambahan. Untuk makanan tambahan ini saya membuatnya sendiri untuk memastikan gizi yang ia konsumsi. Tepung beras merah, fillet ikan, fillet ayam, telur, tahu, berbagai sayuran, selalu menjadi bagian dari menu makanan Maryam setiap hari. Tidak lupa buah-buahan seperti pisang, papaya, air jeruk manis dan lain-lain.


Untuk menggenapkan nutrisi yang Maryam terima, saya juga memberi ia Seven Seas Emulsion, yaitu minyak hati ikan cod dari Perairan Atlantik yang bebas pencemaran. Di dalam Seven Seas Emulsion terkandung DHA tinggi dan omega 3 yang dibutuhkan untuk perkembangan otak anak. Multivitaminnya pun lengkap terdiri dari vitamin A, D, B6, C dan E, berguna untuk mendukung pertumbuhan gigi dan tulang serta kesehatan matanya. Selain itu, Seven Seas Emulsion mengandung sari jeruk asli tanpa pengawet dan perasa buatan. Saya memberi Maryam, Seven Seas Emulsion satu sendok teh setiap hari. O,ya saya juga ikut mengkonsumsinya lho selama hamil. Rasanya, tidak membuat perih di lambung.

Syukurlah, Maryam tumbuh menjadi anak aktif dan sehat. Badannya selalu ingin bergerak. Saat Maryam bisa duduk, ia selalu ingin berdiri. Saat ia bisa berdiri, Maryam selalu ingin berjalan dengan berpegangan pada apa saja yang bisa dijadikan tumpuan. Akhirnya Maryam bisa jalan sendiri dalam usia 11 bulan. Giginya tumbuh lebih cepat dari anak seusianya. Maryam pun tidak punya kesulitan bicara. Ia dikenal sebagai anak cerewet. Segala hal selalu ia tanyakan. Namun dari semua itu, yang membuat saya takjub adalah daya ingatnya. 

Pernah pada suatu hari, di rumah saya ada arisan lingkungan RT. Sungguh tidak saya sangka, ternyata Maryam tahu nama ibu-ibu tetangga yang hadir di acara arisan tersebut. Tidak hanya itu, ia juga hapal siapa pemilik sandal yang berserakan di teras rumah saat acara arisan berlangsung. Dan pada saat acara arisan selesai, ia hapal juga nama pemilik payung yang payungnya tertinggal di rumah saya, hehe…

Melihat kelebihan Maryam, saya tidak berdiam diri. Saya jadi semakin tertarik untuk lebih mengembangkan daya kreatifitas anak yang dimiliki Maryam. Saya pun membeli buku yang berisi petunjuk latihan-latihan apa saja yang bisa dilakukan untuk anak seusia dia.

Kamar Maryam dan adiknya, Husna penuh dengan 'hiasan dinding'
Untuk lebih mengasah daya ingatnya, saya menempelkan berbagai gambar dan poster berisi nama-nama hewan, nama buah-buahan, angka-angka dan huruf, hapalan doa harian, dan lain-lain di kamarnya. Selain itu, saya juga mengajarkan berbagai lagu anak dan surat-surat pendek dari kitab suci. Surat-surat pendek itu saya tulis sendiri dan saya tempel di dinding supaya bisa dilihat Maryam. Maryam tidak memerlukan waktu lama untuk menghapalnya. Di usia tiga tahun, ia hapal semua surat pendek. Dan ketika ia lulus dari taman kanak-kanak, Maryam hapal juz amma. Sekarang surat-surat pendek yang saya tulis itu, saya simpan di satu map.


Masa-masa bersama Maryam itu, sungguh merupakan kenangan indah yang tersimpan dalam diari kehidupan saya. Meski saya tengah hamil, saya tetap mencoba dekat dengan Maryam. Demikian pula ketika Husna, adiknya telah lahir. Saya selalu berusaha menjadwalkan waktu berdua dengan dirinya. Aktifitas beryanyi, menghapal menjadi momen spesial bagi kami berdua. Saya akan bertepuk tangan dan memeluknya saat dia selesai menghapal satu surat pendek. Dan Maryam akan tertawa tergelak-gelak di pelukan saya. 

Sekarang Maryam sudah tumbuh besar. Memiliki tubuh tinggi dibanding anak seusianya dan berotak cerdas hingga terpilih sebagai finalis olimpiade matematika tingkat nasional. Saya sangat bersyukur ternyata sungguh tidak sia-sia semua usaha yang telah saya lakukan di masa kecilnya itu. Saya telah memilih segalah hal yang terbaik untuk dirinya.
Maryam dan Husna, tumbuh tinggi, sehat dan cerdas

Tulisan ini diikutsertakan dalam Kontes Blog Baby & Moms Diary Seven Seas Emulsion
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...