Selasa, 01 Januari 2013

[Milkuat2] Anak Sulit Makan, Rentan Anemia Gizi Besi dan Defisiensi Gizi Mikro Seng



Dalam beberapa tahun ke belakang, anak-anak Indonesia mengenal berbagai makanan cepat saji (fastfood) dan beragam makanan ringan (snack), baik yang diiklankan melalui televisi maupun yang mereka temui di warung-warung dekat rumah.  Rasanya yang gurih membuat anak-anak suka. Sayangnya, semenjak lidah anak-anak dibiasakan mengecap makanan gurih, biasanya anak-anak jadi tidak suka makanan-makanan yang memiliki rasa lebih hambar seperti sayur-sayuran dan kacang-kacangan.
Demikian pula dengan olahan  daging dan ikan hasil masakan ibu di rumah. Bisa jadi kalah menarik dibanding makanan cepat saji yang ditampilkan oleh artis-artis idola anak. Sehingga anak-anak tidak mau menyentuhnya. Selain itu, iming-iming hadiah yang ditawarkan oleh restoran cepat saji itu membuat anak-anak menjadi semakin ‘mabuk kepayang’.

Anak-anak sekarang lebih suka makanan cepat saji dan makanan ringan

Apabila hal ini dibiarkan, kemungkinan anak bisa tumbuh menjadi anak yang pemilih makanan (picky eater) dan tidak memiliki nafsu makan kecuali pada makanan-makanan yang memiliki rasa tajam seperti gurih, asin dan manis. Padahal syarat agar anak tumbuh sehat dan cerdas, maka anak harus mendapatkan asupan makanan yang mengandung zat gizi seimbang. Gizi seimbang bisa didapat dari makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan keanekaragaman makanan, aktivitas fisik, kebersihan dan berat badan ideal.
Anak-anak sebaiknya mengonsumsi berbagai jenis makanan
Sayangnya dalam kasus anak sulit makan, mereka hanya akan memakan makanan tertentu saja yang mereka sukai. Padahal setiap manusia membutuhkan makanan yang beraneka ragam karena tidak ada satu pun makanan yang mengandung seluruh zat gizi yang dibutuhkan tubuh.

Zat Gizi Apa Saja yang Dibutuhkan anak?
  1. Karbohidrat merupakan makanan pokok, bisa didapat dari nasi, roti, jagung, kentang dan lain-lain.
  2. Protein nabati bisa didapat dari kacang-kacangan termasuk produk olahannya seperti tahu, tempe dan oncom. Selanjutnya protein hewani seperti daging, ikan, telur, susu dan produk susu seperti mentega, keju, yoghurt dan lain-lain.
  3. Vitamin dan Mineral bisa diperoleh dari sayur-sayuran dan buah-buahan.
  4. Air sebaiknya dikonsumsi sebanyak 2 liter setiap hari secara bertahap.
  5. Lemak, gula, garam dibutuhkan seperlunya untuk menjaga keseimbangan gizi.

Piramida Gizi (gambar di ambil dari sini)

Anak-anak yang memiliki masalah sulit makan dan pemilih dalam menentukan makanan yang akan dikonsumsinya rentan terancam kekurangan (defisiensi) zat gizi terutama zat gizi mikro (mikronutrient) seperti zat besi dan seng (zink).
Banyak penelitian dilakukan oleh berbagai pihak, di antaranya P3GM Kemenkes, Departemen Gizi Fakultas Universitas Indonesia, dan Asian Development Bank (ADB), menyebutkan bahwa kekurangan zat gizi mikro, terutama zat besi dan seng masih menjadi persoalan kesehatan anak-anak Indonesia. Salah satunya mengatakan bahwa sekitar 22 juta anak di Indonesia terkena anemia gizi besi (AGB), yang menyebabkan hilangnya IQ 5 sampai 15 poin. Hal ini tentunya bisa mengakibatkan buruknya prestasi sekolah dan kerugian potensi masa depan hingga 2,5%. Kalau seandainya kondisi ini tidak segera diperbaiki, sungguh kasihan nasib anak-anak kita di masa yang akan datang.

Apa Saja Kegunaan Zat Besi Itu?
Kalau kita melihat betapa besar pengaruh zat besi pada tubuh manusia, tentu kita harus tahu sejauh mana kegunaan dari zat besi itu untuk tubuh kita. Di bawah ini adalah kegunaan dari zat besi bagi tubuh manusia.

  • Untuk pembentukan sel darah merah
  • Membantu membawa oksigen ke dalam otak
  • Membantu memproduksi energi dalam tubuh

Dampak Kekurangan Zat Besi Pada Anak
Kekurangan zat besi pada anak bisa menimbulkan penyakit yang disebut anemia gizi besi atau AGB. AGB sering terjadi pada anak penderita sulit makan yang berlangsung lama. Anemia atau kekurangan sel darah merah adalah suatu keadaan di mana komponen di dalam darah, yakni hemoglobin (Hb) dalam darah, jumlahnya kurang dari kadar normal. Hemoglobin adalah unsur utama penyusun sel darah merah yang merupakan protein kaya zat besi dan berfungsi membantu sel darah merah menganggkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Tubuh yang mengalami anemia akan menunjukkan gejala seperti lemah, lesu, lunglai, letih, muka pucat, kurang bergairah, mata berkunang-kunang, daya tahan tubuh menurun dan keringat dingin. Pada kasus yang lebih parah, anemia menyebabkan denyut jantung bertambah cepat, nafas tersengal dan pingsan.
Pada anak, anemia menimbulkan dampak buruk ke otak. Anak akan mengalami gangguan konsentrasi, daya ingat rendah, kemampuan memecahkan masalah rendah, gangguan prilaku, dan tingkat IQ yang rendah. Sedangkan pada fisik, anak akan mudah terkena infeksi. Akibatnya adalah penurunan prestasi belajar dan kemampuan fisik anak.

Makanan Sumber Zat Besi
Sebenarnya, bila anak mendapatkan makanan bergizi yang cukup, sangat kecil kemungkinan mereka mengalami kekurangan zat besi. Mineral ini dapat diperoleh dengan mengonsumsi sayuran hijau, kacang-kacangan, daging merah dan makanan atau minuman yang di-fortifikasi (diberi tambahan vitamin dan mineral).
Selain zat gizi tidak seimbang karena sulit makan, anak-anak pun bisa terkena anemia karena rendahnya tingkat ekonomi orang tua mereka, hingga tidak bisa menyediakan makanan bergizi tersebut di atas.

Apa Saja Manfaat Zat Gizi Seng?
Selain zat besi, mineral yang tidak kalah pentingnya adalah seng. Berikut adalah manfaat dari zat gizi seng:
  • Membantu pertumbuhan manusia dan meningkatkan imunitas karena zat gizi seng berperan dalam menstimulasi aktivitas 100 macam enzim dan terlibat sebagai kofaktor pada 200 jenis enzim lainnya.
  • Membantu kemampuan indera perasa dan penciuman karena seng memengaruhi saraf-saraf yang mengirimkan rangsangan ke otak. Jika tubuh anak memiliki kandungan seng yang tinggi, selera makannya pun akan tinggi.
  • Secara biokimia, seng terlibat dalam biosintesis DNA (asam deoksiribonukleat).


Anak tidak berselera makan bisa jadi karena kekurangan zat gizi seng (gambar diambil dari sini)

Dampak Kekurangan Zat Gizi Seng Pada Anak
  • Ratusan enzim yang berguna untuk tubuh tidak bisa berfungsi. Sehingga akan mengganggu pertumbuhan anak. Tanda anak kekurangan zat gizi seng biasanya sering sakit, lemah, lesu dan mencret.
  • Membuat indera perasa (lidah) pada anak hanya bisa merasa makanan yang rasanya ekstrim seperti sangat gurih, asin dan manis. Akibatnya, anak-anak tidak memiliki nafsu makan karena merasa makanan pada umumnya terasa tidak enak. Akhirnya, anak-anak hanya suka mengonsumsi makanan yang gurih, asin dan manis saja, yang bisa jadi itu semua ada pada makanan cepat saji atau snack.
Susu yang sudah difortifikasi zat besi dan seng

Makanan Sumber Zat Gizi Seng
Pemenuhan kebutuhan tubuh akan zat gizi seng bisa didapat dengan mengonsumsi bahan makanan seperti daging merah, gandum utuh, biji-bijian dan kacang-kacangan. Dalam jumlah yang lebih sedikit, seng bisa diperoleh dengan mengonsumsi sereal yang telah diolah, beras, ayam, daging berlemak, ikan, seafood (makanan laut, seperti tiram), umbi-umbian dan beberapa sayuran hijau.
Selain terdapat dalam bahan pangan alami, asupan zat gizi seng juga dapat diperoleh melalui konsumsi pangan tambahan yang telah difortifikasi dengan tambahan zat gizi mikro serta beberapa produk makanan pelengkap untuk anak seperti susu.

Tips Agar Anak Mau Makan
Orang tua tetap harus mengusahakan supaya anak mau mengonsumsi makanan-makanan bergizi. Di bawah ini ada beberapa tips yang bisa dicoba oleh orang tua.
  1. Ajak anak berbelanja dan mengolah bahan makanan. Ciptakan suasana menyenangkan pada saat memasaknya.
  2. Ceritakan pada anak manfaat dari makanan-makanan tersebut bagi tubuh kita. Buku-buku cerita yang berkaitan dengan manfaat sayur dan buah bisa membantu imajinasi positif anak pada makanan.
  3. Bentuk atau cetak makanan semenarik mungkin dan sajikan dalam perangkat makanan berwarna menarik dan bergambar kartun favoritnya. Cara makan yang menarik, bisa juga membuat anak tertarik untuk memakannya.
  4. Ajarkan dengan contoh. Anak akan tertarik mencoba suatu makanan apabila melihat orang tua terlihat begitu menikmati makanannya.
  5. Jangan paksa anak untuk langsung menghabiskan dalam porsi besar.
  6. Beri anak pujian jika ia mau memakan makanannya.
  7. Buat permainan menarik pada saat makan. Sebagai contoh, katakan pada anak, apabila ia mau menghabiskan lima sendok makan, berarti ia lolos level 1. Apabila anak mau menambah lima sendok lagi, berarti ia lolos level 2. Demikian seterusnya supaya anak terpacu untuk makan lebih banyak lagi.
  8. Makan sambil bermain atau sambil piknik di taman bisa menjadi pilihan supaya anak mendapat pengalaman menyenangkan saat aktivitas makan.

Sambil terus berusaha supaya anak mau mengonsumsi makanan bergizi, orang tua harus terus mengupayakan makanan pengganti untuk memenuhi kebutuhan gizi anak setiap harinya. Mengonsumsi susu adalah solusi agar gizi anak tetap terpenuhi karena susu mengandung vitamin dan mineral lengkap yang dibutuhkan oleh tubuh anak. 

PT. Danone Dairy Indonesia dengan PDGMI (Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia) bekerja sama mengembangkan susu Milkuat botol tiger untuk mengatasi masalah gizi anak Indonesia
Dalam hal ini, PDGMI (Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia) menyarankan supaya anak-anak mengonsumsi makanan tambahan yang telah difortifikasi dengan zat gizi mikro. Susu Milkuat botol tiger, yang merupakan produk dari produsen makanan terpercaya Dairy Danone adalah contoh produk yang membantu menyeimbangkan kekurangan gizi mikro yang dialami banyak anak Indonesia. Produk susu ini mengandung ekstra kalsium, fosfor, vitamin B kompleks, vitamin A dan vitamin D. Selain itu, Milkuat botol tiger menyediakan 15 persen dari jumlah asupan harian zat besi dan seng yang dibutuhkan anak.

Dengan mengonsumsi asupan zat besi dan seng yang cukup, maka anak-anak dapat terhindar dari masalah anemia gizi besi (AGB) yang bisa mengancam kesehatan dan masa depannya. Selain itu kecukupan zat gizi seng bisa membuat anak-anak makan lebih lahap lagi.

Link sumber:
  1. http://medicastore.com/penyakit/154/Anemia_Karena_Kekurangan_Zat_Besi.html
  2. http://pickyeaterschild.wordpress.com/2011/12/29/anemia-zat-besi-komplikasi-tersering-pada-anak-sulit-makan/ 
  3. http://milkuat.co.id/mom/tentang_gizi/





5 komentar:

  1. Kunjungi blog aku di tentangwafa.blogspot.com
    trims...

    BalasHapus
  2. memang yang namanya instan itu paling enak daripada makanan alami

    BalasHapus
  3. Terima Kasih sudah berpartisipasi di lomba blog tigermilkuat tahap ke 2 (10 nominator) ... tapi masih ada yang kurang yaitu... tolong cantumkan di blog anda screen shoot twiit bukti follow @VIVA_log @milkuat
    dan screen shoot bukti bahwa postingan anda telah di twitt di twitter pribadi anda.

    Terima kasih,
    VIVAlog
    eko.nugroho@viva.co.id

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ok.Terima kasih atas informasinya, Mas Eko.

      Hapus

Terima kasih ya atas kunjungan dan komentarnya ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...