Rabu, 20 April 2016

Pilihkan Aplikasi Gadget yang Menarik dan Bermanfaat Bagi Anak




Saat ini yang namanya gadget merupakan bagian dari kehidupan sosial manusia. Dari anak usia balita hingga lansia, terutama yang tinggal di perkotaan biasanya sudah familiar menggunakan gadget. Gadget bisa menjadi benda yang dibutuhkan karena kegunaannya yang besar namun bisa juga sesuatu yang mesti dibatasi penggunaannya jika malah merugikan penggunanya. Saya setuju dengan para orang tua yang membatasi penggunaan gadget bagi anak-anak karena pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

Pertama, anak tetap membutuhkan aktivitas fisik. Jadi, jangan sampai kesukaannya bermain gadget membuat anak malas bergerak.
Anak tetap butuh aktivitas di luar ruangan

Kedua, menurut penelitian kesehatan, gadget yang merupakan alat elektronik ini dapat mengeluarkan radiasi yang dapat mengganggu fungsi otak manusia jika digunakan secara berlebihan. Nah...nah...jangan sampai anak kita terkena dampak negatif dari gadget ini ya.

Tapi...ya tapi nih, jaman sekarang tidak bisa juga kita menjauhkan teknologi dari anak-anak. Kita tidak bisa menyamakan jaman kita dulu yang bisa hidup tanpa gadget dengan kehidupan anak-anak sekarang. Meurut saya, anak-anak kita mesti tahu gadget, mesti tahu fungsi gadget, mesti tahu cara menggunakan gadget dengan tepat dan mesti tahu dampak negatif gadget bagi dirinya. Dengan pengertian yang dimiliki anak tentang gadget ini diharapkan anak bisa memahami atas dasar apa orang tua mengijinkan atau membatasi dia dalam menggunakan gadget.
Orang tua harus tahu aplikasi/game yang dimainkan anak


Untuk memaksimalkan fungsi positif dari gadget, orang tua sebaiknya menjadi pengendali dari aplikasi-aplikasi yang terpasang di gadget. Memang tidak semua orang tua suka main game tapi orang tua mesti tahu isi dari game atau aplikasi yang kerap dimainkan anaknya. Jangan sampai ternyata isinya menggambarkan tindak kekerasan atau berupa konten dewasa yang tidak layak dilihat anak.

Salah satu aplikasi pendidikan yang aman, bermanfaat dan menarik bagi anak usia 2-4 tahun adalah Aplikasi “Belajar Menulis Bersama Boci” yang dikeluarkan oleh Rolling Glory, Creative Digital Media Studio yang berlokasi di Bandung. Personil Rolling Glory ini anak-anak muda semua lho. Teman-teman bisa kepo-in mereka di facebook-nya, di sini heheh...

Baiklah, kita lanjut ke aplikasinya ya. Bagi yang penasaran, Teman-teman bisa instal dulu aplikasinya di sini.
Aplikasi ini tersedia gratis di Playstore

Udah? Oke sekarang di buka ya.
klik tombol 'Play' di tengah
Kita bisa memilih 'pesawat', 'kapal', atau 'kereta'
Gunakan jari untuk menggerakan pesawat sesuai bentuk huruf
Yeeeeah...berhasil deh bikin huruf A!
 
Setelah huruf 'A' besar selesai, muncul huruf 'a' kecil
Selamat, teman-teman sudah menyelesaikan semua huruf!
Nah, beres deh!
Kalau teman-teman pingin tahu lebih banyak tentang Petualangan Boci, Teman-teman bisa berkunjung ke website Boci di sini ya. Oya, selain aplikasi "Belajar Menulis Bersama Boci", Teman-teman bisa download aplikasi-aplikasi pendidikan lainnya dari Rolling Glory di sini.
Oke, semoga bermanfaat ya!

Jumat, 15 April 2016

Cara Menggunakan Jumbo Chopper Oxone



Kemaren itu ada konsumen saya yang tanya melalui whatsapp tentang cara menggunakan Jumbo Chopper Oxone tipe Ox-272. Akhirnya saya bikin deh foto-foto editan untuk memudahkan konsumen tersebut mengikuti langkah-langkah penggunaannya. Nah, berhubung sayang banget kalau foto-foto tersebut tersimpan saja di galeri, ya aku share aja di sini. Sapa tahu ada yang butuh, ada yang udah beli dan belum pernah dipake sampai sekarang gara-gara gak tahu cara pakenya hik...hik.. :D (ngaco)

Memang sih untuk beberapa produk Oxone terutama seri Professional, pengamannya tuh ketat banget. Kalau kita salah pasang tutupnya saja, nggak ngunci dengan benar, maka si mesin gak bakal nyala. Jadi gak usah khawatir si mata pisau bakal muter selama alat belum terkunci dengan benar.

Oya saya jadi inget di poliklinik dekat rumah, ada pasien anak  dengan jari berdarah-darah. Katanya sih sang ibu lengah pas menggunakan blender. Itu anak saking penasaran melihat isi blender yang muter kenceng, langsung aja masukin jarinya ke dalam gelas blender hiiiy... naudzubillah ya jangan sampai kejadian lagi.

Oke balik lagi ke masalah Jumbo Chopper Oxone tipe ox-272. Produk ini memang favorit banget di kalangan ibu-ibu. Saya sendiri paling sering menggunakan alat ini untuk bikin perkedel kentang. Selain itu bola-bola daging dan rencana yang belum juga kesampaian adalah bikin nugget. Padahal konsumen saya banyak yang udah pada bikin nugget lho dengan Jumbo Chopper ini.
Adonan perkedel kentang


Ehm, saya pernah cerita soal senangnya punya Jumbo Chopper di artikel ini ya:

Hore...Bikin Perkedel Lebih Gampang!


 Bahkan konsumen yang nanya tutorial cara menggunakan Jumbo Chopper Oxone ini pun tahunya alat ini dari artikel tersebut. Dia langsung kontak saya via whatsapp dan langsung beli deh (ke saya hihi...).

Nah setelah berpanjang-panjang cerita kesana-kemari, ini dia langkah-langkahnya menggunakan Jumbo Chopper Oxone tipe Ox-272:

1.      Masukan mata pisau ke tiang logam di dasar


2.      Jadinya seperti ini. Bagian depan mangkok chopper, saya sebut bagian A


3.      Perhatikan B adalah pengunci, C adalah pegangan untuk memutar tutup dan D adalah satu-satunya tonjolan yang harus diletakkan di sebelah kiri A


4.      Jadinya seperti ini ya. Perhatikan letak C yang menyamping ke sebelah kanan A. Itu tandanya Chopper belum terkunci.


5.      Putar tutup ke sebelah kiri dengan jari telunjuk bertumpu pada C. Nanti akan terdengar suara ‘trek’ dari bagian B sebagai tanda terkunci.


6.      Letakkan mesin di atas tutup dengan tulisan Oxone di sebelah kiri A


7.      Terakhir tekan mesin dengan telapak tangan. Itulah cara menyalakan mesin. Kita akan melihat mata pisau berputar dengan cepat.


Hmm...ribet? Nggak juga kalau kita sudah mempraktekannya.

Bagi yang belum tahu mengenai produk ini, saya share spesifikasinya di sini ya:



OX-272 | Jumbo Chooper Oxone - 250Watt

• Pisau Stainless

• Tombol On/ Off

• Kapasitas 1.2 Liter

• Mug Plastik dengan pegangan

• Power supply 220V 50Hz 250W

Senin, 11 April 2016

KETIKA BUKU DOA SEUMPAMA BUKU MANTRA

Gambar dari sini


Maaf ya, bagi yang tidak berkenan dengan judul tulisan ini. Saya hanya ingin menceritakan tentang masa kecil saya yang lahir dengandaya imajinasi tinggi. Saya sering mengkhayalkan berbagai hal seperti istana permen dan es krim, istana boneka, gaun-gaun putri, pesta pernikahan dengan pangeran, penyihir, koki istana, ratu, peri, malaikat dan hal-hal seperti itu.
Sepertinya khayalan-khayalan saya tidak lepas dari majalah anak yang saya baca masa itu. Beruntung, meski orang tua saya tinggal di kampung tapi saya sudah dapat fasilitas langganan majalah anak yang terbit seminggu sekali.
Gambar dari sini

Namun di sisi lain, saya juga tinggal di lingkungan agamis khususnya di lingkungan kakek dari pihak ayah dan nenek dari pihak ibu. Nenek tinggalnya cukup jauh jadi beliau mempengaruhi keber-agamaan saya ketika saya sudah cukup besar. Sedangkan di masa-masa balita, kakek lah yang lebih berpengaruh.

Saya didaftarkan ke madrasah ibtidaiyah oleh kakek ketika masih duduk di bangku TK. Saat itu belum ada yang namanya TPA yang lebih pas untuk usia saya saat itu. Saya yakin waktu itu bukan waktunya tahun pelajaran baru. Entah apa pertimbangan kakek mendaftarkan saya secara tiba-tiba ke madrasah. Saya juga tidak tahu apakah kakek koordinasi dulu atau tidak dengan orang tua saya dalam hal pendaftaran ini. Saya ingat betul kakek mengajak saya mendatangi kepala sekolah madrasah dan besoknya saya disuruh ikut sekolah agama di madrasah dengan tante saya. Saya dimasukkan ke kelas untuk anak kelas 1, sedangkan tante sudah kelas 3.
Kakek sekeluarga (ayah saya yang berdiri di tengah)

Pengalaman hari pertama sekolah agama, saya begitu menderita karena guru menyuruh anak-anak di kelas menulis basmalah dalam bahasa arab dan saya tidak bisa, huaaa.... T_T Segitunya ya pikiran anak kecil. Padahal guru juga tentu tidak akan menuntut anak yang baru saja masuk bangku sekolah.

Setiap malam, saya menginap di rumah kakek. Waktu itu kedua adik saya masih kecil-kecil dan mamah saya betul-betul kerepotan. Saat menjelang malam, kakek mengajarkan banyak hal. Dari mulai cerita nabi, surat-surat pendek, doa-doa, syair-syair pujian pada Tuhan sampai perkalian. Saya lihat kakek tertawa gembira dan bertepuk tangan saat saya bisa mengucap ulang semua yang diajarkan Kakek. Saya tidak mengerti, memang apa susahnya? Duh, betapa ajaibnya ya memori masa kecil. Saya bahkan merasa tidak memakai energi sedikit pun saat menjawab pertanyaan mengenai perkalian bilangan 12. Entah kemana ya kemampuan itu sekarang? Hehe... Yang saya ingat adalah saya selalu mengaitkan apa yang kakek ucapkan dengan sebuah gambaran di otak saya. Kalau kakek bertanya A, maka saya tinggal memunculkan kenangan yang saya kaitkan dengan A, maka meluncurlah jawabannya di mulut saya. Sekarang saya menilai, mungkin saya memiliki daya ingat visual ya. Jadi bisa mengingat sesuatu melalui sebuah gambaran.

Nah, ketika saya sudah lancar membaca, Kakek membeli buku cerita 25 Nabi dan Rasul dalam bahasa sunda dan sebuah buku doa. Saya membaca buku cerita 25 Nabi dan Rasul dengan susah payah. Ya sampai sekarang, saya memang termasuk pembaca lambat. Saya agak sulit dalam mencerna sebuah bahan bacaan. Akhirnya, sepupu saya yang lebih dulu menyelesaikan buku tersebut. Sedangkan saya lebih tertarik pada buku doa.

Buku doa itu berukuran buku saku namun cukup tebal. Di setiap halaman ada satu macam doa dalam huruf arab dan latin, terjemahannya dan ilustrasi kartun warna hitam putih. Buat saya buku itu demikian menakjubkan. Saya yang dimanjakan dengan cerita-cerita dongeng seakan-akan menemukan jawaban. Sekarang saya tahu, jika saya punya keinginan maka saya tinggal membaca doa. Sama dengan manusia-manusia di negeri dongeng yang apabila ingin sesuatu maka tinggal melapalkan mantra, simsalabim! Dan hap! Segala yang diinginkannya terjadi.

Demikian pula dengan saya. Dengan berbekal keyakinan bahwa Tuhan saya adalah Allah, Sang Pencipta Yang Maha Hebat, maka saya yakin Allah bakal mampu mengabulkan doa-doa saya. Di situ Kakek saya membimbing bahwa jika Allah belum mengabulkan doa kita, maka Allah lebih tahu saat yang terbaik untuk kita dalam mengabulkannya. Masya Allah, terima kasih Kakek. Semoga Allah merahmati dan melapangkan kuburmu.
Buku doa saya sekarang

Sejak saat itu saya membawa buku doa kemana-mana. Saat bangun tidur, saat masuk kamar mandi, saat mau makan, saat hujan, saat masuk pasar tanpa malu saya buka bukunya dan saya baca. Bagi saya saat itu, buku doa adalah buku mantra. Kun fayakun! Dan hap! Dia akan memberikan kebaikan-kebaikan pada saya seperti yang tersurat dalam doa-doa yang saya ucapkan.

*tulisan ini dibuat saat saya rehat sejenak menghapal doa-doa
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...