Minggu, 16 Desember 2018

Buku Anak Virus Seramon: untuk Mengenal Orang dengan HIV Aids Lebih Dekat


Saya ingat desember tahun lalu, teman saya Ibu Ira Canra, seorang aktivis sekaligus pengurus di Forum Warga Peduli Aids Kota Bandung, memperlihatkan sebuah buku anak yang berjudul “Virus Seramon”. 

Jujur, saya terhenyak saat melihat dan memegang buku itu karena buku anak “Virus Seramon” diperuntukan bagi anak ODHA (Orang Dengan HIV Aids). Benak saya langsung melayang pada sosok anak-anak yang pada usia sebelia itu sudah terinfeksi virus HIV. 


Rasanya... bagai ada sebuah generasi yang akan hilang 😔.

Rabu, 05 Desember 2018

5 BLOG YANG BIKIN BETAH BACA

Blog yang bagus itu ya, kalau kita sudah baca satu artikel, suka jadi manjang. Lirik link internal di tengah artikel, langsung sikat. Lihat link related posts yang di bawah artikel, sikat juga hehe... Ada gitu blog-blog kayak gitu? Oh ada, banyak. Isinya berdaging membuat kita betah menimba ilmu di sana.
Saya sering ngalamin seperti itu dan jenis blognya random. Dari mulai ilmu tentang blogging hingga review drama korea. Dari blog parenting hingga blog misteri. Sayang, saya jarang bookmark. Seringnya baca sesuai kebutuhan. Googling dulu, setelah itu baru nyasar blognya. Nah, kalau isi blognya bagus, mulai deh tuh saya menjelajah di situ.

Selasa, 04 Desember 2018

10 Bookstagram Inspiratif


Hampir dua tahun yang lalu saya bikin Instagram khusus buku atau yang biasa disebut Bookstagram. Motivasinya sih karena sayang banget lihat buku-buku nganggur di rak. Menurut saya, buku-buku saya tuh sebetulnya kan potensi yang bisa saya share. Pengennya sih bisa kayak akun-akun Bookstagram yang cakep dan cantik itu. Nah maka dari itu, saya bikinlah akun Instagram @booksshelfie.

Senin, 03 Desember 2018

Menyimpan Kenangan di 2 Kota

Air Mancur Sri Baduga Purwakarta (foto: jejakpiknik.com)
Selama hidup saya hingga sekarang ini, saya baru tinggal di 2 kota yaitu Kota Purwakarta dan Kota Bandung. Meski begitu keduanya meninggalkan banyak kenangan berkesan di hati saya.

Kota Purwakarta

(foto: news.detik.com)
Saya lahir dan tinggal hingga masa SMP di suatu desa yang merupakan bagian dari Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Ketika SMA saya tinggal ngekost di Kota Purwakarta karena diterima di SMA terbaik di kota tersebut.

Mungkin karena Purwakarta termasuk kota kecil atau kurang terkenal saat itu, sering orang salah paham menyamakan Purwakarta dengan Purwokerto. Padahal beda banget.

Saya sempat tiga kali pindah kost-an selama di Purwakarta. Pertama di Kebon Kolot, di rumah kenalan orang tua saya. Yang kedua di Kaum, belakang Masjid Agung Purwakarta, di rumah neneknya teman sekelas. Yang ketiga di Pasar Rebo, di rumah mantan wedana jaman dahulu, cukup dekat dengan lokasi sekolah.

Saya ingat kalau berangkat ke sekolah itu melewati kawasan Situ Buleud. Waktu saya masih sekolah di sana, Situ Buleud masih sepi. Kalau saya berjalan menyusuri danau itu terasa teduh karena di sekelilingnya terdapat pohon-pohon rindang.

Namun belum lama ini saya pernah melewati kawasan Situ Buleud ramai sekali. Waktu itu hari sabtu siang menjelang sore Banyak kendaraan yang terparkir Bahkan banyak tempat yang agak jauh dari situ menyediakan juga tempat parkir para pengunjung ke Situ Buleud.

Ternyata sekarang Situ Buleud sudah dikelola menjadi tempat wisata yang dikenal dengan Taman Air Mancur Sri Baduga yang diklaim sebagai taman air mancur terbesar dan termegah se-Asia Tenggara

Istimewanya air mancur tersebut karena dipancarkan oleh 100 pipa dan terlihat seperti menari dengan diiringi musik dan dihiasi lampu warna-warni sehingga terkesan airnya pun berwarna-warni. Pertunjukan air mancur ini hanya disajikan pada hari sabtu saja mulai pukul 19.30 hingga 22.30 WIB.

Sekarang saya tinggal di Kota Bandung. Tapi karena orang tua masih di Purwakarta, setidaknya sebulan sekali saya pasti mengunjungi Purwakarta.

Kota Bandung
(foto: hipwee.com)
Siapa sih yang tidak mengenal Kota Bandung? Hehe... 😄 Sejak kuliah saya tinggal di Bandung. Empat tahun kemudian saya menikah dan meresmikan diri menjadi warga Kota Bandung.

Pada masa awal pernikahan, saya dan suami tinggal di daerah Gegerkalong Girang. Tidak jauh dari kampus tempat saya dan suami kuliah dulu. Namun ketika anak-anak saya sering sakit karena tidak kuat hawa dingin di Gegerkalong, saya dan suami pun memutuskan pindah ke tempat yang lebih hangat. Jatuhlah pilihan ke Komplek Perumahan Riung Bandung di kawasan Bandung Timur. Alhamdulillah hingga saat ini saya bersama keluarga betah tinggal di Riung Bandung.

Bagi yang belum tahu kawasan Bandung Timur, ada beberapa landmark yang menandai kawasan tersebut seperti Rumah Sakit Al Islam, MIM (Metro Indah Mall), Pasar Induk Gedebage dan SAMSAT.

Bagi saya, Purwakarta atau Bandung, sama-sama menyimpan cerita dan kesan yang mendalam. Purwakarta, tempat saya mengenali dunia pertama kali, dilanjutkan masa remaja yang lugu namun menyenangkan. Kemudian Bandung, ketika saya menemukan cinta saya dan menjalaninya hingga sekarang.

Seperti Pidi Baiq bilang, dengan diwakili kota Bandung:
"Dan Bandung bagiku bukan cuma masalah geografis, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi." 





Minggu, 02 Desember 2018

Negeri Para Nabi yang Ingin Saya Kunjungi


Saat saya riset data untuk penulisan buku ‘Kisah Seru 25 Nabi dan Rasul’ dan buku ’15 Cerita Ajaib Dalam Al Qur’an’, mau tidak mau saya jadi membaca juga lokasi-lokasi para nabi dan rasul serta orang-orang yang diceritakan Allah swt. dalam Al Qur’an.

Sabtu, 01 Desember 2018

Gaya Hidup Sehat Ala Yas Marina


Di usia 40+ ini tidak dipungkiri kadang ada fungsi tubuh yang mulai protes. Sakit pinggang lah, sakit lutut lah, Walau sebetulnya, sebelum usia segitu pun bisa jadi ada saja keluhan-keluhan fisik semacam sakit lambung, gejala flu, pegal-pegal dan yang lainnya. Namun bagi saya, keluhan fisik itu harus dimaknai sebagai bentuk komunikasi tubuh pada kita untuk mengevaluasi gaya hidup kita.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...