“Sesungguhnya
Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar kami
menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. (Q.S. Al
Kahfi: 7)
Cinta
menyimpan berjuta pesona dalam kehidupan, sehingga dengan cinta, apa yang ada
akan terasa indah. Jalaluddin Rumi menggambarkan dahsyatnya cinta sebagai
berikut.
“Cinta
dapat mengubah rasa pahit getir menjadi semanis madu. Cinta bisa mengubah tanah
lempeng menjadi bongkahan permata. Cinta sangat mudah mengubah kekeruhan hidup
menjadi bening yang menyejukkan. Dengan cinta, luka yang menganga menjadi
sembuh seketika. Sakit yang teramat menyiksa menjadi tak terasa. Dengan cinta,
bongkahan baja bisa menjadi lebur. Batu yang kokoh dapat menjadi debu. Cinta
dapat menghidupkan kembali manusia yang telah mati.”
Dengan
cinta seseorang akan melakukan apa saja demi sang bidadari yang dicinta. Demi
sesuatu yang dipujanya, baik dan buruk, hitam dan putih, halal dan haram akan
dilakukan. Inilah yang disebut cinta bak pisau bermata dua. Di satu sisi dapat
mengantarkan seseorang pada cinta yang sesungguhnya dan di sisi yang lain dapat
menjerumuskan pada cinta yang salah, yang mengantarkan pada kesengsaraan.
Naudzubillahimindzalik.