Sabtu, 26 Oktober 2013

Progress Kisah Seru 25 Nabi dan Rasul

Kisah Seru 25 Nabi dan Rasul bersama Bp. Dedi Mizwar, wagub Jawa Barat di Pameran Buku, Landmark Bandung, 2 Oktober 2013


Gambar cover buku Kisah Seru 25 Nabi dan Rasul dijadikan latar stand buku Penerbit Salamadani di Pameran Buku di Landmark Bandung, 2 Oktober 2013.


Kisah Seru 25 Nabi dan Rasul menduduki peringkat ke 3 di topten Gramedia Metropolitan Mall, Bekasi


Baner Kisah Seru 25 Nabi dan Rasul di Tokbuk Togamas Buah Batu Bandung

Kisah Seru 25 Nabi dan Rasul jadi koleksi perpus masjid di rest area Km. 57 Bandung-Jakarta

Kamis, 01 Agustus 2013

[GA: AKU DAN POHON] Salah Panggil



Di halaman rumah nenekku yang luas, tumbuh pohon rambutan yang cukup besar dan rindang. Hampir seluas halamannya tertutup oleh daun dari pohon rambutan tersebut. Bagiku dan sepupuku, Early, kadang-kadang keberadaan pohon itu cukup mengesalkan. Pasalnya, kamilah yang bertugas menyapu daun-daunnya yang berguguran.

Tapi, setiap yang kita lakukan pasti ada imbalannya. Melihat apa yang kami lakukan *walaupun agak terpaksa*, Emak *panggilan kami pada nenek* tidak pernah pelit dengan buah-buahan yang beliau miliki. Misalnya, ketika pohon rambutan itu berbuah lebat. Begitu aku merengek ingin segera memakan buah rambutan tersebut, Emak menyuruhku memanggil orang untuk memetik rambutan.

“Panggilin Mang Emuh, ya. Nanti kamu boleh makan sepuasnya,” kata Emak.

Tanpa membantah, aku segera mengajak Early ke rumah Mang Emuh. Aku tahu rumahnya, pikirku. Mang Emuh kan yang punya warung. Aku sering disuruh mamahku beli krupuk di warung yang dijagain Nyai Sari, istrinya Mang Emuh. Selain itu, Mang Emuh adalah paman dari teman sekelasku, Imas. Beberapa kali aku bertemu dengan Mang Emuh saat bermain bersama Imas.

Sampai di rumah Mang Emuh.

“Punten.” Aku mengucapkan salam khas Sunda.

“Mangga,” jawab Nyai Sari yang sedang sibuk membuat adonan bakwan.

“Nyai, saya disuruh Emak. Kata Emak, tolong supaya Mang Emuh metikin rambutan di rumahnya,” ujarku.

Nyai Sari tidak segera menjawab permintaanku. Sepertinya ia malah memikirkan sesuatu. Tiba-tiba muncul Mang Emuh dari ruangan lain. Nampaknya ia mendengar ucapan kami.

“Ada apa, Neng?” tanya Mang Emuh ramah.

“Kata Emak, Mang Emuh diminta metik rambutan.”

Aku melihat Mang Emuh berpandang-pandangan dengan Nyai Sari. Sampai akhirnya dia menjawab, “Baik, nanti Emang ke sana.”

Dengan suka cita, aku segera kembali ke rumah Emak. Sudah terbayang di benakku, aku bakal menikmati buah rambutan Emak yang dikenal sangat manis sekali rasanya.

Setelah memberi laporan pada Emak bahwa Mang Emuh bersedia memetik rambutan, tanpa firasat apapun, aku pun pamit pada Emak untuk berangkat ngaji.

Sepulang ngaji, Early menemuiku dan memberikan kabar ala breaking news. Mengagetkan!

“Yas, tahu tidak kalau Emak marah sama kita?”

“Hah? Kok bisa sih?” tanyaku heran.

“Iya, soalnya Mang Emuh yang dimaksud Emak bukan Mang Emuh yang kita panggil. Jadi dari tadi Emak ngomel terus. Kayaknya dia merasa malu deh. Soalnya, Emak kan tidak kenal sama Mang Emuh yang itu,” terang Early.

“Waduh! Habis Emak nggak ngejelasin juga Mang Emuh yang mana,” kelitku.

“Ya, pokoknya kejadiannya begitu.”

“Tapi jadi kan Mang Emuh yang kita panggil metik rambutan?”

“Ya jadi sih. Mang Emuh-nya kan udah datang ke Emak. Masa Emak bilang nggak jadi. Pasti Emak tambah malu.”

“Hihi… iya juga yah. Tapi aku jadi nggak berani nemuin Emak.”

“Eh, jangan gitu dong. Kasihan sama Emak. Setidaknya dengan ngomelin kamu, mungkin hati Emak bisa sedikit lapang,” ujar Early terkekeh.

Akhirnya…

Walau dengan berat hati, aku menemui Emak. Yah, sedikit diomelin sih. Tapi lumayan terbayar dengan manisnya buah rambutan.



Sekarang, pohon rambutan Emak dan seluruh kisahnya tinggal kenangan saja. Sejak Emak wafat, rumah dan pohon rambutannya bukan milik keluarga kami lagi. Rumah tua Emak pun sudah berubah menjadi tempat produksi sarang burung wallet.
 



Yuk Kenalan dengan Pohon dan Buah Rambutan
  
Rambutan adalah tanaman tropis yang tergolong ke dalam suku lerak-lerakan atau Sapindaceae, berasal dari daerah kepulauan di Asia Tenggara. Kata "rambutan" berasal dari bentuk buahnya yang mempunyai kulit menyerupai rambut.

Buah rambutan terbungkus oleh kulit yang memiliki "rambut" di bagian luarnya (eksokarp). Warnanya hijau ketika masih muda, lalu berangsur kuning hingga merah ketika masak/ranum. Endokarp berwarna putih, menutupi "daging". Bagian buah yang dimakan, "daging buah", sebenarnya adalah salut biji atau aril, yang bisa melekat kuat pada kulit terluar biji atau lepas.


Jenis Tanaman Rambutan 

Dari survey yang telah dilakukan terdapat 22 jenis rambutan baik yang berasal dari galur murni maupun hasil okulasi. Dari sejumlah jenis rambutan diatas hanya beberapa varietas rambutan yang digemari orang dan dibudidayakan diantaranya:

1) Rambutan Rapiah buah tidak terlalu lebat tetapi mutu buahnya tinggi, kulit berwarna hijau-kuning-merah tidak merata dengan beramut agak jarang, daging buah manis dan agak kering, kenyal, ngelotok dan daging buahnya tebal.

2) Rambutan Aceh Lebak Bulus pohonnya tinggi dan lebat buahnya, kulit buah berwarna merah kuning, halus,rasanya segar manis-asam banyak air dan ngelotok.

3) Rambutan Cimacan, kurang lebat buahnya, kulit berwarna merah kekuningan sampai merah tua, rambut kasar dan agak jarang, rasa manis, sedikit berair.

4) Rambutan Binjai buah cukup besar, dengan kulit berwarna merah darah sampai merah tua rambut buah agak kasar dan jarang, rasanya manis dengan asam sedikit, daging buahnya ngelotok.

5) Rambutan Sinyonya warna kulit buah merah tua sampai merah anggur, dengan rambut halus dan rapat, rasa buah manis asam, banyak berair, lembek dan tidak ngelotok.



Kandungan Gizi dan Manfaat Buah Rambutan

Di dalam buah rambutan tersimpan khasiat obat yang tak ternilai harganya. Menurut kajian pakar tanaman obat, buah rambutan memuat besi, kalium, sampai vitamin C. Dalam setiap 100 gram (sekitar 3 buah rambutan) terkandung 69 kalori, 18,1 gram karbohidrat, serta 58 mg vitamin). Kadar serat rambutan juga cukup tinggi, sekitar 2 gram per 100 gram berat buah. Karakter buah seperti ini cocok dikonsumsi orang-orang yang tengah berdiet menurunkan atau menjaga berat badan.

Bagian tumbuhan ini yang dapat digunakan sebagai obat adalah kulit buah digunakan untuk mengatasi disentri dan demam, kulit kayu digunakan untuk mengatasi sariawan, daun digunakan untuk mengatasi diare dan menghitamkan rambut, akar digunakan untuk mengatasi demam, dan biji digunakan untuk mengatasi kencing manis (diabetes mellitus).



Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Rambutan
http://agromaret.com/post/jenis_tanaman_rambutan/91217113620
http://www.itd.unair.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=316:kandungan-gizi-dan-manfaat-buah-rambutan&catid=40:health-news&Itemid=113


Tulisan di atas diikut sertakan pada Lomba  “Give Away Aku dan Pohon”



Selasa, 30 Juli 2013

PENULIS CILIK-Satu Tulisan, Satu Media (materi 27)


Lanjutan dari materi 26

Ketika satu tulisanmu selesai, kamu hanya boleh mengirimkan ke satu media saja.

Kenapa?

Karena bisa terjadi penerbitan ganda yang merugikan pihak media penerbitan. Oleh karena itu tunggulah kabar diterima atau tidaknya naskahmu sampai batas waktu yang ditentukan. Kalau sudah jelas misalnya naskahmu ditolak, baru kamu boleh mengirimkannya ke media yang lain.

Bisa jadi lama sih, 3 sampai 6 bulan. Tapi, itu kan resiko. Daripada kamu menghabiskan waktu untuk menunggu-nunggu kabar naskahmu, lebih baik kamu segera menggarap naskah yang baru lagi, dan kirim lagi.


Nama Pena
Apakah saat kamu mengirimkan tulisanmu kamu memutuskan untuk membuat nama pena?

Nama pena adalah nama lain dari namamu yang khusus kamu gunakan sebagai identitas pengarang tulisan.

Kenapa sih ada orang-orang yang tidak mau menggunakan nama aslinya untuk dicantumkan sebagai pengarang tulisannya sendiri?

Menurut Kak Ali Muakhir, penulis cerita anak yang memegang rekor MURI sebagai penulis cerita anak terbanyak ini, ada beberapa pertimbangan seseorang menggunakan nama pena, yaitu:

1. Kalau nama aslinya susah disebut.

2. Kalau nama aslinya susah diingat.

3. Kalau nama aslinya sudah kebanyakan dipakai, misalnya Asep.

4. Disesuaikan dengan jenis buku yang ditulisnya. Misalnya sang penulis memakai nama pena dari kosa kata bahasa Jepang karena ia suka sekali menulis novel dengan latar budaya Jepang.

5. Terlihat kurang pas saat ditulis di cover buku

6. Namanya membuat orang merasa enggan membaca isi bukunya.

Berlanjut ke materi 28 (belum)

Ini adalah buku tulisan Kak Yas Marina. Ceritanya seru dan nyata!

Kisah Seru 25 Nabi dan Rasul, tulisan Yas Marina

PENULIS CILIK-Pastikan Sempurna Sesuai Syarat Penulisan (materi 26)




Lanjutan dari materi 25

Setiap media atau penerbit yang akan kamu kirimi naskah biasanya punya aturan-aturan umum dan khusus yang harus kamu taati. Pastikan naskahmu sudah sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan oleh penerbit yang kamu tuju. Lebih baik kamu jangan membuat aturan sendiri kalau tidak ingin naskahmu tidak dipedulikan.

Apa saja sih biasanya syarat-syarat penulisan itu?

1. Jenis/ukuran kertas

2. Font (jenis huruf) dan ukurannya.

3. Paragrap/Spasi

4. Jumlah kata, karakter atau halaman

5. Pemakaian huruf kapital, miring (italic) dan tebal (bold)

6. Penggunaan bahasa yang baik dan benar

7. Penggunaan tanda baca: titik, koma, titik dua, tanda kutip, kurung, dll.

Kalau kamu merasa sulit untuk bagian yang ini, kamu bisa minta tolong orang dewasa seperti kakak, mama-papa atau jasa pengetikan untuk men-setting dan memperbaiki naskahmu sehingga sesuai dengan yang disyaratkan oleh penerbit. Termasuk kalau selama ini kamu menulis dengan memakai tulisan tangan karena belum lancar mengetik. Kamu boleh kok, minta tolong mereka.

Siapkan Syarat-syarat Pengirimannya dan Kirim
Lalu, apa sih syarat-syarat pengiriman itu? Untuk lebih jelasnya kamu bisa membaca bab 9, yang membahas tentang Media yang Menerima Tulisanmu. Di situ disertakan juga syarat-syarat penulisan dan pengiriman yang sudah ditentukan masing-masing media, misalnya:

1. Lampiran seperti sinopsis, biodata, foto, surat pengantar dsb.

2. Keharusan dikirim melalui email atau pos

3. Naskah harus dikirim dalam bentuk print out atau file digital (CD)

4. Harus ada tulisan tertentu di subjek email atau di sudut amplop

5. Harus disertakan prangko balasan

6. Dll.

Berlanjut ke materi 27 

Ingin cerita yang mendebarkan? Baca buku ini:

PCPK Mysterious Egypt, karya Husna Salsabila

PENULIS CILIK-Simpan Dulu, Baca Lagi dan Perbaiki (materi 25)


Lanjutan dari materi 24

Nah, selesai sudah semuanya. Kamu sudah menuliskan kata ‘TAMAT’ di akhir ceritamu. Apa langsung dikirimkan? Jangan dulu!

Kenapa?

Karena ketika kamu baru menyelesaikan cerita, badan dan pikiranmu dalam keadaan lelah. Kamu perlu mengistirahatkan dirimu. Jadi, bersenang-senanglah dulu. Kamu bisa jalan-jalan, nonton televisi, membantu ibumu, dan lain-lain. Biarkan naskahmu di komputer selama dua sampai tiga hari.

Nah, setelah masa istirahat selesai, buka kembali naskahmu. Baca dari awal sampai akhir. Biasanya saat itu kamu dapat menemukan kesalahan-kesalahan pengetikan (typo), kata-kata atau kalimat-kalimat yang kurang pas, paragrap-paragrap yang tumpang tindih dan lain-lain. Perbaikilah naskahmu hingga berkurang kesalahan-kesalahannya dan lebih enak di baca. Pokoknya, percantik deh naskahmu.

Apa yang kamu lakukan itu akan sangat membantu editor di penerbitan saat memeriksa naskahmu. Kalau naskahmu banyak kesalahannya, kemungkinan editor akan menunda membaca naskahmu dan mendahulukan naskah yang lain yang lebih rapi. Ih, rugi banget, kan!


Bagaimana Pendapat Temanmu?

Sebelum dikirim ke penerbit, coba pilih beberapa temanmu untuk membaca hasil tulisanmu. Pilihlah pembaca yang tidak hanya bisa melihat kekurangan-kekurangan naskahmu saja, tapi juga bisa memberikan saran dan menyebutkan sisi bagusnya naskahmu.

Mungkin selain kamu menyerahkan draft naskah ke temanmu, kamu juga bisa memberikan daftar pertanyaan yang berisi apa kekurangannya, apa sarannya, dan apa kelebihannya naskahmu.

Perhatikan saran temanmu dengan sungguh-sungguh. Kamu harus berpandangan bahwa temanmu ingin naskahmu lebih baik lagi. Jadi, kamu jangan marah-marah kalau temanmu memberikan kritik yang cukup ‘pedas’. Kalau memang pendapat temanmu betul, apa salahnya kalau sarannya kita ikuti. Mungkin dengan mengikuti saran temanmu, naskah kita akan lebih disukai pembaca. Coba saja diskusikan baik-baik.

Tapi, tentu saja temanmu tidak bisa memaksa. Kamu bisa memutuskan mengambil saran temanmu atau tetap seperti semula.

Berlanjut ke materi 26 

Suka atau gak suka matematika, baca buku ini dijamin seru!

PCPK Math Garden, karya Maryam Muthmainnah

PENULIS CILIK-Ceritamu Sudah Selesai! (materi 24)

Lanjutan dari Materi 23

Tentukan Judul yang Menarik

Saat kamu hendak membuat judul, ingat judul tidak hanya harus menarik bagimu tapi juga harus menarik buat pembaca. Yang dimaksud menarik adalah mudah dibaca, mudah diingat pembaca dan memberikan gambaran isi cerita sekaligus mengundang rasa penasaran calon pembaca supaya mau membaca isi cerita kita.

Coba perhatikan judul-judul buku yang ada di pasaran, judul-judul film atau sinetron di televisi. Ada yang memakai bahasa Indonesia, ada yang memakai bahasa asing (bahasa Inggris). Ada judul yang di ambil nama tokoh, tempat, peristiwa dan lain-lain.

Contoh judul-judul menarik:

- Nasi Goreng Meledak karangan Veronica W

Apa yang kamu bayangkan dari judul seperti itu? Aneh sih… dan kayaknya heboh ya.

- KKPK Manusia Bunglon karangan Muthia Fadhilla Khairunnisa

Kamu pasti membayangkan sosok manusia unik yang bisa berubah-ubah warna seperti bunglon. Hiii… menarik sekaligus serem deh.

- PCPK Piza Pizi Veronica karangan Maryam Muthmainnah

Judul ini enak diucapkan karena pelapalan ‘pe’ di setiap awal kata (berima). Judul ini juga ternyata diambil dari nama tokoh-tokoh ceritanya.


Tentang Ilustrasi

Saat kamu menulis ceritamu, kamu tidak perlu bingung-bingung memikirkan ilustrasi ceritamu. Bagi kamu yang belum tahu, ilustrasi itu adalah gambar-gambar yang melengkapi cerita kita supaya pembaca lebih mudah membayangkan adegan ceritamu.

Setiap penerbit biasanya sudah menyediakan illustrator yang bertugas menggambar ilustrasi dari buku-buku yang akan diterbitkannya. Jadi, kamu tidak usah khawatir kalau ingin menulis tapi merasa tidak bisa menggambar.

Tapi, kalau kamu memang jago menggambar, kamu boleh kok mencoba menawarkan gambarmu ke penerbit. Mungkin saja penerbit cocok dengan gambar-gambarmu dan menjadikan kamu illustrator untuk bukumu sendiri atau buku-buku lain yang ditentukan penerbit. Asyik kan…

Berlanjut ke materi 25

Novel Petualangan Joanna karya Husna Salsabila memang OK!

PCPK Petualangan Joanna, karya Husna Salsabila

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...