Sabtu, 11 Februari 2017

KUTU BUSUK BIKIN SUNTUK


Seumur-umur saya baru lihat yang namanya tumbila. Orang sunda di lingkungan masa kecil saya padahal sering banget menyebut kata tumbila. Tapi sumpah, sebelum ini saya sama sekali tidak tertarik untuk tahu dan tidak mau tahu wujudnya. Masalahnya saya paling jijik pada hewan-hewan kecil kelompok arthropoda sebangsa kutu, semut, laba-laba dan teman-temannya. Apalagi kalau hewannya itu memiliki tubuh bersekat-sekat kayak kecoak, lipan dan sejenisnya hiiiy... Ngebayanginnya saja sampai merinding bulu kuduk.

BERBEDA DENGAN TUNGAU
Awalnya saya mengira tumbila itu sama dengan tungau. Namun, melalui pencarian yang cukup seksama dan mendetail di google (segitunya), saya baru tahu ternyata tumbila itu berbeda dengan tungau. Tumbila masuk ke dalam kelas insecta, sedangkan tungau masuk kelas arachnida (masih kerabat laba-laba). Walaupun ada tungau yang tinggal di pemukiman manusia (jenis tungau debu rumah atau hust dust mist dalam bahasa inggris), tungau debu rumah dan tumbila memiliki nama yang berbeda dalam bahasa inggris. Tumbila memiliki sebutan bedbug dalam bahasa inggris. Dipanggil bedbug karena tumbila memang sangat suka tinggal di sela-sela tempat tidur atau kasur.
Dari wikipedia saya baru tahu kalau tumbila memiliki nama lain kutu busuk, bangsat, kepinding atau tinggi. Disebut kutu busuk karena dikenal dengan bau tidak sedapnya. Dua kata pertama sebutan lain tumbila mengingatkan saya pada ucapan orang yang sedang memaki. Sebelumnya saya bahkan tidak tahu, kalau orang memaki seperti itu ternyata berawal dari nama lain tumbila. Seperti halnya orang memaki dengan kata... emm... dog, pig, etc. #maaf
Nah, kenapa sekarang si tumbila ini sampai mendapatkan kehormatan saya tulis di sini? Sebabnya adalah karena dia sangat-sangat mengganggu hidupku.
Awalnya anakku yang tidur di kamar tamu ngeluh pergelangan kaki dan tangannya gatal-gatal. Pas bangun tidur kakinya banyak baret bekas garukan. Waktu itu saya belum ngeh penyebabnya. Saya bilang paling nyamuk. Maka, saya semprotlah kamar dengan semprotan pembasmi nyamuk. Namun keesokan harinya anak saya tetap mengeluh gatal-gatal. Katanya selain gatal, kulitnya terasa panas dan kemerahan.
Melakukan pembersihan dengan vacum cleaner

Saya pun curiga, jangan-jangan di kasur ada kutu kasurnya atau tumbila ini. Maka saya pun mengambil langkah-langkah pembersihan. Saya angkat seluruh seprai dan sarung bantal guling. Tidak lupa selimut juga, saya cuci semuanya. Setelah itu saya bersihkan kasur dengan vacuum cleaner. Beberapa hari keluhan anak saya mereda, namun selanjutnya malah saya yang mengeluh gatal-gatal di kaki. Olala rupanya kasur di kamar saya pun disambangi juga oleh tumbila tersebut.
Kutu busuk rawan sembunyi di ceruk kasur kapuk
Ibu saya sempat merasa aneh. Menurut beliau, tumbila biasanya hidup di kasur yang terbuat dari kapuk. Padahal hampir semua kasur di rumah saya itu spring bed. Tapi pas saya browsing-browsing di internet soal tumbila ini, banyak juga gambar yang memperlihatkan tumbila di atas kasur spring bed. Ooh...ternyata bukan soal kapuk atau spring bednya, tapi di kasur apa pun yang penting tersedia tempat bersembunyi bagi tumbila.
Menurut sumber yang saya baca di internet, tumbila memang takut dengan cahaya. Maka jika ingin mencari di mana tumbila, tentu di tempat-tempat yang tersembunyi di kasur. Salah satunya, ini dia... di lipatan pinggir kasur dan di antara kasur dan dipan kasur.
Kutu busuk sembunyi juga di lipatan pinggir spring bed

Berdasarkan data tumbila takut pada cahaya, saya dan suami bergotong royong mengangkat kasur untuk dijemur. Namun berhubung tidak ada halaman luas seperti di kampung halaman, penjemuran pun berlangsung tidak sempurna. Walah... saya jadi ingat saat nenek saya jemur kasur di halaman rumahnya yang luas dengan penggebuk rotannya yang cantik. Buk! Buk! Buk! Suara itu masih terngiang-ngiang di telinga saya sampai sekarang.
Penggebuk kasur
foto dari https://ragamhandicraftrajapolah.wordpress.com/
Sambil dijemur, saya dan suami pun berburu tumbila. Benar saja, beberapa ekor saya temukan di satu sudut lipatan kasur. Saya korek-korek hingga mental ke lantai. Saya pukul dengan benda keras, dan keluarlah darahnya. Seketika itu juga saya merasa habis digigit vampir semalaman huhuhu... Gak rela rasanya.
penampakan tumbila (sengaja diblur)
Tumbila menyedot darah manusia dengan belalainya supaya dapat berkembangbiak. Pada belalai tumbila ada dua lobang yang berfungsi untuk menyedot darah dan untuk menyuntikan ludahnya yang mengandung anti-koagulan dan anestetik. Itulah sebabnya, kita baru merasakan dampak gigitan berupa gatal setelah beberapa menit sampai satu jam setelah digigit tumbila. Kalau pas gigit langsung terasa sakit, pasti sudah kita tepok tuh tumbila. Kalau sampai satu jam sih sudah kabur duluan.

SOLUSIKU MENGHALAU SI KUTU BUSUK
Apakah dengan dijemur dan diburu, tumbila sudah hilang? Ternyata belum sodara-sodara T_T
Saya kejar di kasur, ternyata tumbila masuk ke laci-laci pakaian dalam huhu... Nempel di lipatan koleksi dompet-dompet saya. Juga di lipatan gorden kamar. Akhirnya saya bongkar juga tuh gorden untuk dicuci. Saya pun membeli kapur barus satu plastik besar. Saya selipin kasur barus di tiap lipatan kasur, di bawah seprai, di bawah kasur, di laci-laci dan di lemari baju. Untuk mengurangi rasa paranoid, saya upayakan permukaan kasur selalu tertutup seprai dengan rapat. Tidak memberikan celah keluar tumbila dari kasur ke atas seprai.
Letakan kapur barus di tempat-tempat persembunyian kutu busuk


Alhamdulillah, perjuanganku tidak sia-sia. Sudah beberapa bulan ini sejak saya menebar kapur barus tidak pernah ada keluhan digigit tumbila lagi. Dan saya berbesar hati karena Allah swt. bakal memberi saya pahala karena sudah membebaskan keluarga dari segala marabahaya (halah!).  Eh tapi bener lho, segala sesuatu itu kan gak ada yang sia-sia. Dibikin asyik saja hehe... Buktinya bermanfaat juga jadi sebuah tulisan. Lumayan bisa menaikkan DA/PA yang anjlok wkwkwk... (ternyata,  sttt...).  Oya, paling komentar tamu saja yang begitu melewati kamar tamu langsung berkomentar, kok bau orang meninggal? Hadeuuh...
kapur barus identik dengan bau jenazah?

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...