Senin, 03 Desember 2018

Menyimpan Kenangan di 2 Kota

Air Mancur Sri Baduga Purwakarta (foto: jejakpiknik.com)
Selama hidup saya hingga sekarang ini, saya baru tinggal di 2 kota yaitu Kota Purwakarta dan Kota Bandung. Meski begitu keduanya meninggalkan banyak kenangan berkesan di hati saya.

Kota Purwakarta

(foto: news.detik.com)
Saya lahir dan tinggal hingga masa SMP di suatu desa yang merupakan bagian dari Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Ketika SMA saya tinggal ngekost di Kota Purwakarta karena diterima di SMA terbaik di kota tersebut.

Mungkin karena Purwakarta termasuk kota kecil atau kurang terkenal saat itu, sering orang salah paham menyamakan Purwakarta dengan Purwokerto. Padahal beda banget.

Saya sempat tiga kali pindah kost-an selama di Purwakarta. Pertama di Kebon Kolot, di rumah kenalan orang tua saya. Yang kedua di Kaum, belakang Masjid Agung Purwakarta, di rumah neneknya teman sekelas. Yang ketiga di Pasar Rebo, di rumah mantan wedana jaman dahulu, cukup dekat dengan lokasi sekolah.

Saya ingat kalau berangkat ke sekolah itu melewati kawasan Situ Buleud. Waktu saya masih sekolah di sana, Situ Buleud masih sepi. Kalau saya berjalan menyusuri danau itu terasa teduh karena di sekelilingnya terdapat pohon-pohon rindang.

Namun belum lama ini saya pernah melewati kawasan Situ Buleud ramai sekali. Waktu itu hari sabtu siang menjelang sore Banyak kendaraan yang terparkir Bahkan banyak tempat yang agak jauh dari situ menyediakan juga tempat parkir para pengunjung ke Situ Buleud.

Ternyata sekarang Situ Buleud sudah dikelola menjadi tempat wisata yang dikenal dengan Taman Air Mancur Sri Baduga yang diklaim sebagai taman air mancur terbesar dan termegah se-Asia Tenggara

Istimewanya air mancur tersebut karena dipancarkan oleh 100 pipa dan terlihat seperti menari dengan diiringi musik dan dihiasi lampu warna-warni sehingga terkesan airnya pun berwarna-warni. Pertunjukan air mancur ini hanya disajikan pada hari sabtu saja mulai pukul 19.30 hingga 22.30 WIB.

Sekarang saya tinggal di Kota Bandung. Tapi karena orang tua masih di Purwakarta, setidaknya sebulan sekali saya pasti mengunjungi Purwakarta.

Kota Bandung
(foto: hipwee.com)
Siapa sih yang tidak mengenal Kota Bandung? Hehe... 😄 Sejak kuliah saya tinggal di Bandung. Empat tahun kemudian saya menikah dan meresmikan diri menjadi warga Kota Bandung.

Pada masa awal pernikahan, saya dan suami tinggal di daerah Gegerkalong Girang. Tidak jauh dari kampus tempat saya dan suami kuliah dulu. Namun ketika anak-anak saya sering sakit karena tidak kuat hawa dingin di Gegerkalong, saya dan suami pun memutuskan pindah ke tempat yang lebih hangat. Jatuhlah pilihan ke Komplek Perumahan Riung Bandung di kawasan Bandung Timur. Alhamdulillah hingga saat ini saya bersama keluarga betah tinggal di Riung Bandung.

Bagi yang belum tahu kawasan Bandung Timur, ada beberapa landmark yang menandai kawasan tersebut seperti Rumah Sakit Al Islam, MIM (Metro Indah Mall), Pasar Induk Gedebage dan SAMSAT.

Bagi saya, Purwakarta atau Bandung, sama-sama menyimpan cerita dan kesan yang mendalam. Purwakarta, tempat saya mengenali dunia pertama kali, dilanjutkan masa remaja yang lugu namun menyenangkan. Kemudian Bandung, ketika saya menemukan cinta saya dan menjalaninya hingga sekarang.

Seperti Pidi Baiq bilang, dengan diwakili kota Bandung:
"Dan Bandung bagiku bukan cuma masalah geografis, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi." 





2 komentar:

  1. Kalau ada pengalaman yang terkenang, kotanya pun akan selalu ikut terkenang. :)

    BalasHapus
  2. itu air mancur purwakarta ga jadi2 aku datengin mba. hahahha batal mulu. tp thn ini planning bakal ksana bulan juni insyaallah.

    aku dari lahir sampe skr ga terlalu banyak pindah kota. cm Aceh yg terlama, lalu Medan sbntar, Penang 4 thn utk sekolah, trus jakarta sampe skr. suka iri ama orang2 yg banyak berpindah selama hidupnya :p. mungkin krn aku hobi jalan2 kali yaaa. jadi pindah2 rumah itu berarti kan ganti suasana, melihat tempat baru dll. dan aku sukaaa banget yg begitu. Suamiku yg puasa pindah2 sejak bayi. Dari korea utara, jepang, jerman, finlandia, sampe trakhir Bulgaria. krn papa mertua diplomat, jd memang tugasnya pindah negara trus sampe pensiun. kalo dgr cerita suami gmn asiknya pas pindah2 itu, melihat banyak culture yg berbeda, duuuh lgs pgn anakku bisa ngalamin gitu :D.

    BalasHapus

Terima kasih ya atas kunjungan dan komentarnya ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...