Meskipun
aku percaya mereka, namun batinku tetap tidak tenang. Aku ingat cerita sulungku
waktu dia baru menginjak kelas 2 SMP. Waktu itu, dia pulang sekolah bareng temannya
dengan menggunakan angkot. Nah, duduk di samping temannya itu ada seorang
bapak-bapak yang merhatiin terus. Pada satu waktu, bapak-bapak itu dengan
kurang ajarnya mencium pipi teman anakku tersebut. Hiii…. Ngeri sekali bukan?!
Lain
lagi dengan anakku yang kedua. Di kelasnya dia punya geng. Aku sih memandang
positif-positif saja selama mereka menjadikan geng tersebut sebagai media
pertemanan dan belajar bersama. Apalagi aku juga kenal para orang tua
teman-teman anakku tersebut. Namun, tetap saja namanya anak muda. Nggak lengkap
kayaknya kalau masa muda mereka tidak diisi oleh acara hang out. Hingga yang
terjadi, pas pulang sekolah, sering mereka tidak langsung pulang. Malahan
mampir, nongkrong-nongkrong dulu di mall ck…ck…ck…
Bagiku
sih, tidak ada alasan untuk menghambat pergaulan dan eksplorasi mereka ke
berbagai tempat, sejauh mereka tahu apa yang menjadi kewajiban mereka dan tahu
apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan. Aku harus memberi kesempatan
kepada anak-anakku untuk menambah wawasan dan pengalaman seluas yang mereka
bisa.
Meski
begitu, bukan berarti aku membiarkan mereka lepas tanpa kendali. Aku tetap
memantau mereka di mana pun mereka berada. Untunglah teknologi saat ini begitu
membantuku. Aku memiliki smartphone yang serba bisa.Selain untuk mempermudah mengontrol keberadaan mereka, smartphone-ku kugunakan untuk berbagai keperluan seperti facebook-an, twitter-an, googling, dengerin musik, radio, nulis daftar belanja dan lain-lain.
Nah, untuk soal mengontrol anak itu, pada saat-saat tertentu, komunikasi memang berjalan lancar. Aku bisa menghubungi mereka. Tapi pada saat yang lain, sering juga ponselku tidak nyambung-nyambung dengan ponsel mereka. Kalau sudah begitu, rasanya aku ingin uring-uringan seharian. Biasanya aku langsung menelepon teman atau guru anak-anakku yang mungkin hari itu berhubungan dengan mereka.
Ketika pulangnya aku tanya, kenapa telepon ibu tidak diangkat? Ibu khawatir banget. Alasannya bermacam-macam. Dari mulai ponselnya di-silent waktu di sekolah dan lupa dikembalikan ke menu umum sampai nada deringnya nggak kedengeran karena waktu di angkot berisik sekali.
Sebenarnya, aku tidak marah kalau mereka tidak mengangkat panggilan teleponku. Aku juga khawatir, kalau terlalu sering telpon malah membuat anak-anakku tidak nyaman. Bagiku, selama mereka di perjalanan baik-baik saja, aku sudah sangat bersyukur.
Sampai, beberapa waktu kemudian, aku mendapat informasi tentang: “Paket bundling IndosatMobile dan Nokia berisi Kartu Indosat Mobile dan handset Nokia kini hadir untukpara Wanita Indonesia dengan benefit GRATIS paket Hebat Keluarga selama 30 Haridan Layanan Info Wanita”. Kupikir, paket ini betul-betul bakal menjadi solusi bagiku.
Nah, untuk soal mengontrol anak itu, pada saat-saat tertentu, komunikasi memang berjalan lancar. Aku bisa menghubungi mereka. Tapi pada saat yang lain, sering juga ponselku tidak nyambung-nyambung dengan ponsel mereka. Kalau sudah begitu, rasanya aku ingin uring-uringan seharian. Biasanya aku langsung menelepon teman atau guru anak-anakku yang mungkin hari itu berhubungan dengan mereka.
Ketika pulangnya aku tanya, kenapa telepon ibu tidak diangkat? Ibu khawatir banget. Alasannya bermacam-macam. Dari mulai ponselnya di-silent waktu di sekolah dan lupa dikembalikan ke menu umum sampai nada deringnya nggak kedengeran karena waktu di angkot berisik sekali.
Sebenarnya, aku tidak marah kalau mereka tidak mengangkat panggilan teleponku. Aku juga khawatir, kalau terlalu sering telpon malah membuat anak-anakku tidak nyaman. Bagiku, selama mereka di perjalanan baik-baik saja, aku sudah sangat bersyukur.
Sampai, beberapa waktu kemudian, aku mendapat informasi tentang: “Paket bundling IndosatMobile dan Nokia berisi Kartu Indosat Mobile dan handset Nokia kini hadir untukpara Wanita Indonesia dengan benefit GRATIS paket Hebat Keluarga selama 30 Haridan Layanan Info Wanita”. Kupikir, paket ini betul-betul bakal menjadi solusi bagiku.
Paket ini memberikan penawaran, dengan kita membeli ponsel Nokia Asha 202 yang berisi Kartu Indosat Mobile dan handset Nokia, kita dapat Paket Hebat Keluarga
GRATIS selama 30 hari. Paket Hebat Keluarga memberikan keuntungan nelpon
sepuasnya ke 4 nomor Indosat lainnya selama jam 00.00 – 17.00 dan memberikan
tambahan masa aktif kartu setiap registrasi layanan.
Begitu aku
sudah dapat ponselnya, aku bakal langsung mendaftarkan dua anak gadisku, suami dan hmm… satu orang lagi, tentu
saja ibuku, tempat aku curhat.
Udah gitu, ponselnya juga bukan ponsel abal-abal. Melainkan ponsel Nokia yang sudah dikenal kehandalannya. Asal tahu saja, aku adalah pemakai fanatik Nokia. Kenapa? Karena Nokia itu awet, tahan banting. Terus kalau dilihat dari penampilannya, Nokia Asha itu feminin banget ya. Cocok buat penampilan ibu-ibu.
Udah gitu, ponselnya juga bukan ponsel abal-abal. Melainkan ponsel Nokia yang sudah dikenal kehandalannya. Asal tahu saja, aku adalah pemakai fanatik Nokia. Kenapa? Karena Nokia itu awet, tahan banting. Terus kalau dilihat dari penampilannya, Nokia Asha itu feminin banget ya. Cocok buat penampilan ibu-ibu.
Eh,
iya ada lagi.
Ternyata, aku juga bisa dapetin Info
Wanita Gratis selama 12 bulan!
Info
Wanita, adalah layanan melalui SMS yang berisikan informasi dan tips menarik
seputar pengembangan pribadi, kesehatan, anak dan keluarga hingga pengelolaan
keuangan. Waah…tambah asyik nih.
Terus,
apa sih yang aku dapatkan selanjutnya kalau aku daftar Paket Hebat Keluarga?
Pertama,
aku bisa nelepon anak-anak, suami dan ibuku selama jam 00.00-17.00 sampai sepuasnya
dengan tarif hanya Rp 500,00 dengan tambahan masa aktif kartu.
Kedua,
cuma dengan Rp 1100,00 aku bisa akses sepuasnya fitur yang memungkinkan aku
jadi bisa tahu lokasi keberadaan anak-anakku, suamiku dan ibuku, hanya dengan
memasukkan nomor Indosat mereka. Nah, yang ini penting banget. Ampuh buat
menghilangkan perasaan was-wasku.
Selanjutnya,
aku juga bisa chatting berbasis SMS
Text tanpa download aplikasi dengan fitur Ruang Rumpi (rubrik) seperti: Tanya
Ustadz, Kesehatan Ibu dan Anak, Psikologi dan lain-lain, dengan biaya hanya Rp
110,00 untuk setiap transaksi kirim dan terima pada ruang chatting.
Ternyata hanya sekedar smartphone saja tidak cukup. Selain smartphonenya harus handal dan terpercaya seperti Nokia, kartu SIM juga berperanan penting dalam kelancaran komunikasi dan informasi. Dengan
bantuan fitur-fitur dalam kartu SIM Indosat seperti telah disebutkan di atas, sebagai seorang ibu, rasanya aku punya asisten
andalan yang selalu siap membantuku. Nggak takut deh hidup di jaman sekarang, kalau aku
pakai Indosat, Paket Hebat Keluarga!
“Tulisan
ini diikutsertakan dalam Kontes “Ponsel
Pintar untuk Perempuan Indonesia” yang diselenggarakan oleh EmakBlogger”
wah, asik ya.. anak2nya dah abege.. bisa jadi temen jalan :D
BalasHapussukses buat lombanya ya mbak.. :)
Iya mbak Ofi, kayak kembar 3 aja hehe (maunya). Makasih ya atas support dan kunjungannya :)
HapusAnaknya udah gede-gede ya, mbak
BalasHapusTengokin tulisanku juga yaa... http://leylahana.blogspot.com/2012/06/ibu-rumah-tangga-hebat-perlu-ponsel.html
Salam kenal mbak Leyla :)
HapusMakasih ya udah nyempetin ngunjungin blogku. Iya nih, makin gede anak, makin tuwelah kita hihihi... Ntar aku kunjungan balik ya :)
Makmin berkunjung nih, makasih atas partisipasinya ya, sudah tercatat sebagai peserta Kontes bareng KEB
BalasHapusWhuaaa.... senengnya dikunjungi Makmiiin.... #menjura#
HapusJangan lupa dikasih nilai gede ya hehe...
Hai.. makasih sudah ikut berpartisipasi dalam kontes menulis KEB yaa.. :)
BalasHapusSama-sama Mak Sary. Makasih juga udah berkunjung ke blogku :)
Hapus