Ovi memperlihatkan selembar kertas dengan bangga padaku.
"Aku juara pertama, Bu," ungkapnya.
Sejenak aku menghentikan kesibukan memasakku untuk memberi perhatian. Di kertas kuning itu tertulis Fairuz Shofia (nama lengkap Ovi), terpilih sebagai juara pertama membaca di kelasnya selama bulan oktober sebanyak 1.317 halaman.
Sebenarnya piagam seperti itu bukan pertama kalinya aku terima. Kakak Ovi, Hamzah kerap menerima penghargaan seperti itu. Anak-anakku memang termasuk readerholic (eh, bener gak sih istilahnya). Dalam sebulan, mereka bisa saja melalap habis lebih dari 30 judul buku.
Kok bisa?
Banyak orang-orang menyangka aku membelikan anak-anakku, buku sebanyak itu. Padahal kadang tidak mengeluarkan sepeser pun. Caranya? Mudah saja. Jadi saja anggota perpustakaan. Yang dimaksud perpustakaan di sini, perpustakaan milik pemerintah tentunya.
Memang sih, harus ada ongkos untuk ke sana. Tapi, pintar-pintarnya kita saja. Aku sih diusahakan nebeng ke suami saat berangkat ke kantor :D
Lagi pula dibandingkan harus beli, tentu meminjam lebih ringan di kantong :D
Beberapa teman bertanya tentang caraku meningkatkan minat baca pada anak. Nah, mudah-mudahan tips yang aku share di bawah ini bisa membantu ya...
- Buat budaya membaca di rumah. Anak yang biasa melihat ayah dan bundanya membaca, akan cenderung suka membaca juga.
- Jangan larang anak untuk membaca di mana pun dan dalam posisi apapun selama itu tidak membahayakan kesehatannya.
- Biarkan buku ada di berbagai ruangan. Konsekwensinya bisa jadi rumah kita tidak selalu dalam keadaan rapi.
- Sediakan buku bacaan sesuai dengan tahapan usia anak. Menyediakan buku bacaan tidak harus membeli dengan harga mahal. Kita bisa membeli buku-buku diskon di pameran, buku atau majalah bekas yang masih laik baca, atau meminjam di perpustakaan dan taman bacaan.
- Bagi anak yang lebih kecil (3-5 tahun), orang tua bisa mendongeng dari buku-buku cerita anak. Saat mendongeng, gunakan vokal dan intonasi yang baik serta gerak tubuh (gesture) yang tepat.
- Ajaklah anak-anak ke toko buku atau pameran buku dan biarkan mereka memilih bukunya sendiri.
- Hargai setiap prestasi anak dengan menghadiahi mereka buku yang diinginkankannya.
- Pancing kepenasaran anak-anak dengan memberi buku berseri. Berikan buku jilid pertama dan lihat reaksi mereka. Kalau anak Anda penasaran, baru memberikan buku yang keduanya.
- Saat ini sudah ada perpustakaan-perpustakaan yang memiliki fasilitas nyaman seperti tempat membaca lesehan, ada bantal-bantal atau bonekanya, ada fasilitas edutoys-nya seperti puzzle, balok-balok susun, lego, catur, ular tangga, halma dan lain-lain. Jadikan tempat tersebut sebagai salah satu alternatif rekreasi keluarga.
- Dibutuhkan sikap bijaksana dari orang tua terhadap aktivitas menonton televisi. Tayangan televisi yang hanya menitikberatkan pada gambar dan suara bisa membuat anak malas membaca. Gambarnya yang cepat bergerak dan berganti, membuat anak tak biasa berkonsentrasi. Padahal saat membaca, anak butuh konsentrasi.
Materi ini disampaikan juga di fb IIDN-Interaktif: http://www.facebook.com/groups/165731113482130/doc/259100444145196/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih ya atas kunjungan dan komentarnya ^^