Saat Maryam, putri pertama saya berumur 7 bulan, saya dinyatakan telah mengandung kembali anak kedua. Bingung, galau sekaligus haru terasa campur aduk dalam hati saya. Saya merasa gagal menjaga jarak kehamilan. Namun apa boleh buat, saya harus bisa menerima kenyataan ini.
Terus
terang, saya risau dengan kondisi Maryam ke depannya. Dengan terpaksa saya
harus menyapih Maryam. Kondisi saya tidak memungkinkan untuk terus menyusuinya.
Namun untunglah Maryam bukan tipe anak yang sulit. Ia mudah sekali pindah ke
susu formula. Kemudian karena usianya sudah lebih dari 6 bulan, ia juga sudah
mendapat asupan makanan tambahan. Untuk makanan tambahan ini saya membuatnya
sendiri untuk memastikan gizi yang ia konsumsi. Tepung beras merah, fillet
ikan, fillet ayam, telur, tahu, berbagai sayuran, selalu menjadi bagian dari
menu makanan Maryam setiap hari. Tidak lupa buah-buahan seperti pisang, papaya,
air jeruk manis dan lain-lain.
Untuk
menggenapkan nutrisi yang Maryam terima, saya juga memberi ia Seven Seas Emulsion,
yaitu minyak hati ikan cod dari Perairan Atlantik yang bebas pencemaran. Di
dalam Seven Seas Emulsion terkandung DHA tinggi dan omega 3 yang dibutuhkan
untuk perkembangan otak anak. Multivitaminnya pun lengkap terdiri dari vitamin
A, D, B6, C dan E, berguna untuk mendukung pertumbuhan gigi dan tulang serta kesehatan
matanya. Selain itu, Seven Seas Emulsion mengandung sari jeruk asli tanpa
pengawet dan perasa buatan. Saya memberi Maryam, Seven Seas Emulsion satu
sendok teh setiap hari. O,ya saya juga ikut mengkonsumsinya lho selama hamil.
Rasanya, tidak membuat perih di lambung.
Syukurlah, Maryam tumbuh menjadi anak aktif dan sehat. Badannya selalu ingin bergerak. Saat Maryam bisa duduk, ia selalu ingin berdiri. Saat ia bisa berdiri, Maryam selalu ingin berjalan dengan berpegangan pada apa saja yang bisa dijadikan tumpuan. Akhirnya Maryam bisa jalan sendiri dalam usia 11 bulan. Giginya tumbuh lebih cepat dari anak seusianya. Maryam pun tidak punya kesulitan bicara. Ia dikenal sebagai anak cerewet. Segala hal selalu ia tanyakan. Namun dari semua itu, yang membuat saya takjub adalah daya ingatnya.
Syukurlah, Maryam tumbuh menjadi anak aktif dan sehat. Badannya selalu ingin bergerak. Saat Maryam bisa duduk, ia selalu ingin berdiri. Saat ia bisa berdiri, Maryam selalu ingin berjalan dengan berpegangan pada apa saja yang bisa dijadikan tumpuan. Akhirnya Maryam bisa jalan sendiri dalam usia 11 bulan. Giginya tumbuh lebih cepat dari anak seusianya. Maryam pun tidak punya kesulitan bicara. Ia dikenal sebagai anak cerewet. Segala hal selalu ia tanyakan. Namun dari semua itu, yang membuat saya takjub adalah daya ingatnya.
Pernah pada suatu hari, di rumah saya ada arisan lingkungan RT. Sungguh tidak saya sangka, ternyata Maryam tahu nama ibu-ibu tetangga yang hadir di acara arisan tersebut. Tidak hanya itu, ia juga hapal siapa pemilik sandal yang berserakan di teras rumah saat acara arisan berlangsung. Dan pada saat acara arisan selesai, ia hapal juga nama pemilik payung yang payungnya tertinggal di rumah saya, hehe…
Melihat
kelebihan Maryam, saya tidak berdiam diri. Saya jadi semakin tertarik untuk
lebih mengembangkan daya kreatifitas anak yang dimiliki Maryam. Saya pun
membeli buku yang berisi petunjuk latihan-latihan apa saja yang bisa dilakukan
untuk anak seusia dia.
Kamar Maryam dan adiknya, Husna penuh dengan 'hiasan dinding' |
Masa-masa bersama Maryam itu, sungguh merupakan kenangan indah yang tersimpan dalam diari kehidupan saya. Meski saya tengah hamil, saya tetap mencoba dekat dengan Maryam. Demikian pula ketika Husna, adiknya telah lahir. Saya selalu berusaha menjadwalkan waktu berdua dengan dirinya. Aktifitas beryanyi, menghapal menjadi momen spesial bagi kami berdua. Saya akan bertepuk tangan dan memeluknya saat dia selesai menghapal satu surat pendek. Dan Maryam akan tertawa tergelak-gelak di pelukan saya.
Sekarang
Maryam sudah tumbuh besar. Memiliki tubuh tinggi dibanding anak seusianya dan
berotak cerdas hingga terpilih sebagai finalis olimpiade matematika tingkat nasional. Saya sangat bersyukur ternyata sungguh tidak sia-sia semua usaha
yang telah saya lakukan di masa kecilnya itu. Saya telah memilih segalah hal
yang terbaik untuk dirinya.
Semoga sukses, Bu :)
BalasHapusTerima kasih banyak ya, Pak :)
BalasHapusMbak, salut deh sama kreatifitasnya. Patut dicontoh. Salam kenal ya.
BalasHapusSalam kenal kembali Mbak Reyna. Terima kasih ya :)
HapusAssalamualaekum Mbak Marina.
BalasHapusSalam kenal ya...^^
MashaAllah blog nya sangat suka!!
Untuk saya ibu muda baru mbak yang mengalami hal mirip skrg hamil anak kedua saat yg sulung 7 bulan.
Seneng deh baca tulisan ini. Buat belajar banyak.
Mbak boleh kasih info kira kira hal apa aja ya yang bisa sy lakukan untuk meningkatkan daya ingat anak selain stimulasi dan memberikan nya Vitamin Otak. Oya saya mau niru deh cara mbak mengajarkan Quran pada anak, InshaAllah semoga anak anak saya kelak juga dapat menghafal Quran dan menerapkan nya dalam kehidupan mereka ya mbak seperti si Hebat kakak Maryam dan kakak Husna.
Sukses selalu untuk Mbak sekeluarga. Juga untuk Kakak Maryam mengharum kan nama bangsa kelak di Olimpiade Matematika kelas international!
Amiin Allahumma Amiin!
Waalaikumsalam Mbak Aini :)
HapusSenang sekali dapat kunjungan mbak.
Kalau buat saya sebetulnya target untuk anak itu nggak muluk-muluk. Yang terpenting bagi saya, anak itu harus bahagia, sehat dan mandiri. Mengenai keterampilan dan kepintaran anak dalam bidang apa pun, semuanya demi mendukung target di atas. Jadi ibaratnya jangan sampai kita mentarget anak yang justru membuat anak merasa tidak bahagia :)
Insya Allah, kalau anak merasa bahagia, dia akan senang menjalani kehidupannya. Untuk itu, jagalah komunikasi batin, fisik dan verbal supaya tetap nyambung dengan anak.
Untuk meningkatkan daya ingat anak, sebetulnya tiap anak memiliki kemampuan berbeda-beda. Contohnya Husna. Waktu kecil, dia susah sekali diajari hapalan. Ketika sudah besar, saya baru tahu, Husna itu bukan tipe visual. Dia tidak bisa hapal kalau hanya dengan melihat. Husna hanya bisa menghapal sesuatu kalau dia sambil mengerjakan, misalnya sambil menulis. Alhamdulillah setelah tahu kekurangan dan kelebihan anak, kita bisa memberikan metode yang tepat. Sekarang Husna sudah SMP dan tengah menghadapi olimpiade fisika tingkat nasional.
Semoga mbak Aini berhasil juga menjadi bunda terbaik buat anak-anaknya ya :)