Beberapa
tahun lalu, saya masih menjadi Ibu Langsing.
Biar
hamil dan menyusui, berat badanku selalu proporsional. Saat hamil, berat
badanku tidak pernah naik drastis. Sedang-sedang saja. Pas udah lahiran juga,
dengan tinggi badan 150 cm, berat badanku tetap di kisaran 45 kg.
Saya bersama Si Sulung |
Tapi... begitu
anak-anak udah pada gede... maka membengkaklah saya. Sekarang berat badanku—lima
dua (*tutup muka pake bantal). Hadeuuh...
Tapi
apa mamaku bilang?
Gemuk Tanda Sukses?
Katanya,
nggak apa-apa. Namanya juga ibu-ibu. Itu biasa. Itu tandanya suamimu sukses.
Kamunya senang. Jadi berat badanmu naik.
Waduh!
Berarti saaat aku langsing, aku hidup kekurangan dong ya? Wkwkwkw... Mamaku
ada-ada saja deh.
Cek Darah
Suatu
hari, Mama minta diantar ke apotik. Katanya, di apotik tersebut sedang ada
promo cek darah. Dari pada cuma nganter, akhirnya saya pun ikut dicek.
Pengecekan meliputi cek Gula Darah, Asam
Urat dan Kolesterol.
Alangkah
kagetnya saya. Ini dia hasil dari pengecekannya:
Artinya,
kadar gula darah saya BERLEBIH!
Petugas
kesehatan yang memeriksa saya bilang, “Ibu belum terkena penyakit gula
(diabetes). Tapi dari sekarang dijaga ya pola makannya. Kurangi makanan dan
minuman yang mengandung gula.”
Selain
itu, ternyata kadar asam urat saya pun cukup tinggi. Mestinya 2,6-6 mg/dl. Ini
sampai 7,3. Hwuaaa...! Pantesan buku-buku jari tangan saya suka pada pegel.
Saya kira cuma kurang olah raga saja :D
Namun,
untunglah kadar kolesterol saya masih normal. Horeee! Berarti saya masih boleh
makan-makanan berlemak ya?
Hush!
Dijaga,
Jeng. Dijaga. Memang mau semuanya berlebih?
Ya,
nggak mau dong ya.
Makanya...
Baiklah.
Ternyata saya tidak boleh senang dengan kegemukan hanya karena dibilang pertanda
suami sukses. Saya harus menjaga kesehatan saya, itu yang terpenting.
Tentang ini, saya saranin banget deh sama teman-teman untuk rutin cek darah ke apotik/laboratorium. Nggak usah takut, peralatan kesehatan sekarang sudah canggih banget. Dengan menggunakan peralatan berbentuk pulpen, darahnya keluar dengan mudah. Biayanya pun tidak mahal. Hasilnya, kita jadi bisa tahu kondisi badan kita yang pada akhirnya kita jadi menjaga supaya badan kita tetap sehat dan fit melakukan berbagai akifitas.
POLA HIDUP SEHAT
Sejak
saat itu, saya mulai menata pola hidup sehat saya. Contohnya, karena tiap pagi
saya terbiasa mengawali hari dengan secangkir teh manis. Saya pun mengganti
gula saya dengan gula jagung dari Tropicana Slim.
Mulai menjaga makan |
Untuk
makanan utama saya mulai memperbanyak makan sayur. Saya memang tidak
menghindari 100% sayuran hijau karena asam urat. Saya hanya mengurangi saja.
Saya biasanya mengukus sayur-sayuran itu untuk dicoel ke bumbu pecel atau
sambal terasi :D
Rutin olah raga dan tetap aktif |
Saya
juga sekarang lebih rajin olah raga, meski hanya olah raga ringan. Olah raga
yang saya sukai adalah senam pernapasan di teras belakang rumah. Ya, nyambi sambil
manasin masakan buat sarapan keluarga. Tapi kalau anak-anak sedang libur, saya
lebih santai melakukan aktivitas olah raga. Saya suka sepedahan atau jalan kaki
saja keliling komplek perumahan hingga mendekati daerah pesawahan. Segarnyaa...
Oya,
aktivitas saya banyak dihabiskan di depan komputer. Selain mengurus rumah
tangga, saya juga seorang penulis dan mengelola bisnis online. Kadang saat di
depan komputer tiba-tiba perut saya berbunyi,
KRUK...KRUK...KRUK...
Waduh...padahal
ini kan masih pukul 10.00 siang. Masih jauh dari jadwal makan siang. Mau
ngemil? Tentu saya pikir-pikir dengan kesehatan saya. Nggak mau dong, saya
sudah susah-susah menerapkan pola hidup sehat, terus saya makan sembarangan
gara-gara pengen ngemil.
Saya
coba makan buah untuk mengganjal rasa lapar.. Tapi, entahlah perut karbo
mungkin. Rasanya makan buah tidak menyembuhkan rasa lapar tersebut. Perut saya
tetap menuntut sesuatu yang mengenyangkan, semisal... mi instan!
MI KERING TROPICANA
SLIM
Eit,
tunggu dulu! Mi instan saya bukan mi instan biasa ya. Sejak menerapkan pola hidup
sehat, saya selalu menyediakan Mi Kering Tropicana
Slim.
Kenapa
Mi Kering Tropicana Slim? Karena selain rendah garam, rendah lemak, dan rendah
kalori, Mi Kering Tropicana Slim juga
mengandung serat yang tentunya mendukung proses diet dan hidup sehat saya.
Asal
tahu saja, kandungan lemak Mi Kering Tropicana Slim
2x lebih rendah dibanding mie instant biasa, lho. Proses pembuatannya juga
dipanggang, bukan digoreng! Buktinya? Air rebusannya jernih. Jadi sudah pasti Mi Kering Tropicana Slim lebih sehat kan? So, makan
mie sudah Gak Masalah Dong?
Oya, yang terpenting juga, saya sekarang tidak khawatir lagi jika anak ingin mie instan.
Oya, yang terpenting juga, saya sekarang tidak khawatir lagi jika anak ingin mie instan.
Selain
sehat dan lezat, mi kering Tropicana Slim juga aman dikonsumsi bagi siapa saja,
baik tua muda maupun anak-anak, penderita hipertensi dan diabetes, ataupun
untuk orang-orang yang sedang berdiet. Saya benar-benar bisa mengandalkan sehatnya Mi Kering Tropicana Slim. Lihat saja mereka pun sangat menyukainya.
Bang Awan bilang,"Mi Kering Tropicana Slim, rasanya maknyuusss!" |
Nah, bagi
yang penasaran dan ingin tahu lebih banyak tentang Mi Kering
Tropicana Slim, penjelasannya bisa dibaca DI SINI yaa...
Tulisan di atas diikutsertakan dalam:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih ya atas kunjungan dan komentarnya ^^