Minggu, 06 September 2015

Liburan Lebaran di Lembah Sarimas





Sejak awal ramadhan, saya dan adik berencana pengen ngajak anak-anak nginap di vila yang ada kolam renangnya. Pengennya sih kolam air hangat biar anak-anak nyaman renangnya. Sempat terpikir ke Garut. Tapi setelah googling-googling, harga vila di Garut ternyata lumayan mahal. Masalahnya kita kan rombongan hehe… Dari saya aja, saya plus suami tambah 6 anak. Ditambah orang tuaku, adik perempuan bersama suami, adik laki-laki bersama istri, dan para keponakan. Total semuanya berjumlah 19 orang. Kebayang kan ruangan kayak gimana yang harus kita sewa. Yah, semacam tipe barak lah. Sedangkan hotel-hotel, mereka mensyaratkan kapasitas orang yang tinggal.

Akhirnya, pilihan kita beralih ke Ciater. Sebetulnya saya kurang setuju ke Ciater karena menurutku air Ciater terlalu panas, tidak cocok buat anak-anak. Tapi, adik ngasih link-link blog yang berisi pengalaman orang-orang yang nginap di vila ciater. Dari informasi tersebut saya melihat rate-nya cukup terjangkau. Ya, sudah. Menyerahlah saya. Saya pun mulai googling-googling penginapan di Ciater.

Tiba-tiba, suami teringat sesuatu, “Bapak sama si Aa pernah mampir ke masjid yang bagus sekali di daerah Ciater. Kalau nggak salah disitu ada vilanya. Pas adzan berkumandang, para penghuni vila itu keluar menuju masjid.”

Saya pun langsung googling dengan kata kunci “vila dengan masjid di ciater”. Maka keluarlah “Lembah Sarimas Hotel”. Ya, Lembah Sarimas Hotel memang memiliki masjid yang bernama Masjid Assa’adah. Setelah saya menunjukkan foto masjidnya, suami membenarkan.

 
Foto Masjid Assa'adah diambil dari sini
Yang pertama saya lihat adalah fasilitasnya. Waktu itu saya masih bingung apakah hotel ini dekat dengan pemandian air panas Sari Ater atau tidak. Soalnya ya itu tadi, anak-anak menginginkan hotel yang ada kolam renangnya. Namun setelah tahu di hotel tersebut ada kolam renangnya, saya pun tidak mempermasalahkan lagi.

Yang kedua, tentu room rate nya. Masalahnya kan harus sesuai budget. Bagaimana memboyong keluarga besar dengan harga sehemat-hematnya. Penginapan di Lembah Sari Mas berbentuk bungalow. Jadi kita tidak menyewa kamar-kamar, melainkan rumah-rumah berbagai ukuran dengan jumlah kamar tertentu. Lotus Bungalow adalah tipe bungalow terbesar di Lembah Sarimas. Yang kedua terbesar adalah Bungalow Bugenvile. Melihat kapasitasnya yang memuat 12-16 orang memang memadai. Toh, 3 dari 19 orang itu kan para balita. Jadi gak apa-apa rasanya melebihi dari kapasitas juga.


Room Rate Lembah Sarimas Hotel

Tadinya saya mengajukan tipe Bugenvile saja yang memiliki 4 kamar, supaya harganya lebih murah. Tapi kata suami, Lotus saja. Tipe Lotus memiliki 6 kamar. Harganya cuma selisih Rp 350.000an. Lagi pula anak-anak kita sudah besar. Kasihan kalau mereka berdesak-desakan atau sampai harus tidur di lantai. Di sana kan dingin.

Iya juga sih, pikirku. Berarti 1 kamar untuk saya dan suami. 1 kamar untuk orang tuaku. 1 kamar untuk adik laki-laki dan istri. 1 kamar untuk adik perempuan dan suami. 1 kamar untuk gadis-gadis. 1 kamar untuk bujang-bujang. Cukup.

Etapi nanti dulu. Setelah di-scroll ke bawah, maka tercantumlah di situ Special Rate Lebaran 2015. Dan tentunya, lebih mahaalll…. Waduuh, gimana ini?

Namun daripada penasaran, saya coba telepon customer servicenya. Tanya-tanya kan gak bayar ini hehe… Dari hasil obrolan itu, sang CS tidak sedikit pun menyinggung soal Special Rate Lebaran. Dia ngasih harga normal untuk tipe Lotus seperti yang saya lihat di web-nya. Saya pun gak mau dong tanya-tanya yang bikin tambah mahal. Akhirnya saya menjanjikan akan menghubungi kembali setelah berembuk dengan keluarga.

Waktu pun berlalu dan saya lupa menyampaikan hal ini ke keluarga. Hingga lebaran tinggal beberapa hari lagi. Saya lumayan panik juga. Khawatirnya menjelang lebaran, semua bungalow sudah full booking. Tapi, tidak ada salahnya menghubungi mereka kan? Daripada penasaran. Ternyata eh ternyata…eng ing eeeng… Masih ada bungalow Lotus yang kosong dan kerennya, harga yang mereka berikan malah lebih murah dari harga regular yang ditawarkan dulu. Saya bengong, heran. Kenapa mendekati lebaran kok malah harganya lebih murah. Terbersit rasa curiga. Jangan-jangan fasilitasnya sudah pada rusak. Jangan-jangan begini…jangan-jangan begitu…

Namun, setelah dirembukan dengan keluarga. Mengingat, lebaran tinggal beberapa hari lagi. Mengingat, harganya murah. Mengingat, ada kolam renangnya. Ya, kenapa tidak? Kalau mengecewakan juga, ya wajarlah murah. Artinya, kita jangan kesana lagi, begitu pertimbangan kita. Setelah transfer DP sebesar Rp 500.000,- maka fix lah rencana keluarga kita bermalam di Lembah Sarimas, tipe Lotus.

Pasca lebaran, kita pun berangkat beriringan melalui jalur Desa Sawit, terus ke Wanayasa dan keluarlah di Kabupaten Subang. Dari situ kita baru tahu, ternyata Lembah Sarimas Hotel itu berdampingan dengan gerbang lain dari Tempat Pemandian air panas Sari Ater. Wah, asyik juga nih, pikirku. Kalau ada waktu, kita bisa main juga ke Sari Ater.

Masuk ke Lembah Sarimas, kita langsung bisa melihat Masjid Assa’adah sebagai landmark dari tempat tersebut. Ayahku tentu saja senang. Biarpun suasana piknik namun tetap relijius. Itulah yang kadang sulit bagiku. Menyatukan selera anak-anakku yang masih dunia main dengan orang tuaku yang ingin terus mendekatkan diri pada Allah.

Beranda Masjid Assa'adah
Omong-omong soal Masjid Assa’adah, mamahku bilang sih, masjid ini bunga-bunganya masjid Madinah, katanya. Memang, masjid tersebut terlihat nyaman. Wangi harum langsung tercium ketika kita memasuki ruangan masjid. Kita pun bisa meminjam mukena yang sudah disediakan di depan pintu masjid. Untuk kenyamanan bersama, para pengunjung diminta tertib oleh pengurus di sana. Tidak boleh ribut dan tidak boleh tidur-tiduran di sembarang tempat.

Saat reservasi, ternyata kita datang kepagian. Bungalow masih dalam proses dibersihkan bekas pengunjung sebelumnya. Akhirnya kita pun mengajak anak-anak untuk berenang dulu di area vila tersebut. Airnya tidak hangat tapi tidak juga terlalu dingin. Mendekati suhu tubuh kayaknya. Sementara anak-anak renang, kita orang tua malah kelaperan. Padahal sih padahal, di mobil kita bawa peralatan lengkap sekali. Ada magic comb, kompor gas portable, satay grill dan bahan-bahan makanan kayak mie, sosis, coklat, kopi susu dan lain-lain. Kalau “kakaren” lebaran sih jangan tanya. Ketupat, sambal goreng, semur, dan kue-kue itu pasti ada.

Nunggu pesanan makanan di depan kolam renang
Menurut informasi yang saya dapat saat menghubungi CS bungalow tersebut, kita hanya dapat fasilitas dapur bersih. Jadi memang tidak ada alat-alat masak. Kitchen set, kulkas, meja makan dan peralatan makan sih disediakan. Akhirnya karena keburu laper, kita pun pesan makanan di kantin depan kolam renang. Menurutku sih harganya cukupan untuk kelas hotel. Melihat para ortu makan, anak-anak yang sedang renang pun segera menyerbu kita. Kita saja yang nggak renang merasa lapar, apalagi anak-anak yang renang hihi…

Beres makan, kita dipersilakan memasuki bungalow. Kita disambut oleh ruang tamu luas dengan sofa dan TV LCD. Kesan pertama yang saya dan adik-adikku rasakan adalah kita terbelalak. Setelah itu, tanpa diberi aba-aba kita ngakak-ngakak.

Ruang tamu
Ruang makan satu ruangan dengan ruang tamu
“Ini sih bukan tipe barak. Bukan tipe backpacker juga. Ini lebih besar dari yang kita perkirakan,” ujar adikku yang kembali tertawa geli.

Ayahku sedang ngasuh cucu di depan Bungalow Lotus
Bungalow tipe Lotus hanya tersedia satu bangunan saja di area Lembah Sarimas Hotel. Beda dengan tipe-tipe lain yang banyak bertebaran. Sebagai bungalow paling besar, letaknya ada di tengah-tengah dikelilingi bungalow-bungalow lain yang lebih kecil. Akses ke kolam renang pun mudah. Satu kolam renang di belakangnya, dan satu lagi di depannya. Terdapat juga lapang tenis serta beberapa mainan anak-anak seperti ayunan dan jungkit-jungkitan. Kita juga bisa menyewa kuda untuk dinaiki mengelilingi area bungalow.

Maka mulailah kami menempati bungalow tersebut. Adik perempuanku mendapat kamar terbesar yang ada kamar mandi di dalamnya. Bersama kamar tidurku, luas kamar tersebut kira 6 X 5 meter dengan ukuran tempat tidur king size. Dilengkapi lemari baju, meja rias dan nakas. Sedangkan kamar tidur orang tua dan adik laki-lakiku lebih kecil. Sekitar 4 X 3 meter. Dua kamar lagi ada di lantai 2 yang dilengkapi kamar mandi tersendiri.

Pas cek air ternyata air panasnya tidak berfungsi. Tapi setelah dilaporkan ke housekeeper yang ruangannya tepat disamping bungalow yang saya tempati, mereka langsung menanggapi dengan segera memperbaikinya.

Seakan-akan tidak ada puas-puasnya, sementara kita bebenah ruangan, anak-anak malah kembali berenang. Pengen nyoba kolam yang satunya lagi, begitu alasan mereka.

Mamah selalu menjadi juru masak kami yang hebat :D
Didukung hawa dingin, ditambah siangnya capek nyiapin segala sesuatu, pas malam harinya, saya langsung nyungsep tertidur. Yang kena piket malam, jadi tantenya anak-anak hihi… Berhubung dia belum tidur, akhirnya sepanjang malam dia laris menerima pesanan sosis bakar, mie rebus dan coklat panas dari anak-anak dan keponakan-keponakannya hahaha…

Restaurant Lembah Sarimas Hotel
Esok paginya kita sarapan di restaurant hotel. Kita dapat 12 voucher untuk sarapan di sana. Anak-anak di bawah 7 tahun bisa ikut orang tuanya. Untunglah 7 orang anak masih di bawah 7 tahun jadi kita tidak kena cas. Makanan disediakan secara prasmanan. Jenis menunya bervariasi, mulai dari yang tradisional kayak ubi rebus, bubur ayam, nasi kuning, lontong dan lain-lain sampai yang modern seperti roti bakar, sereal, pancake, omelet, French fries dan lain-lain. Kalau nasi sih sudah pasti. Oya, saat sarapan di restaurant itulah kita baru melihat bahwa seluruh bungalow di Lembah Sarimas sedang promo diskon 30% dari harga reguler. Ooh…pantaslah lebih murah. Syukurlah, mungkin memang sudah rezeki keluarga saya.

Selesai sarapan, kita bersiap-siap mengunjungi Sari Ater. Rasanya penasaran kalau sudah dekat Sari Ater, kita nggak mengunjunginya. Lagi pula mau apa lagi di bungalow, sebelum waktu cek out tiba.

Main ATV di Sari Ater
Di Sari Ater, anak-anak dan para ayah mengendarai ATV. Sedangkan kita para emak dan gadis-gadis berendam di kamar mandi air panas. Setelah selesai, kita pun kembali ke hotel untuk cek out.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih ya atas kunjungan dan komentarnya ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...