Jumat, 04 September 2015

Menemukan Kisah Nabi Yunus di Kekinian




Kemarin, saya membacakan cerita Nabi Yunus a.s. buat Ade Yahya. Sementara bibir sibuk menjawab pertanyaan-pertanyaan Ade tentang Nabi Yunus, otak saya terus berpikir. Ternyata kejadian yang dialami Nabi Yunus pun bisa ada dalam kehidupan kita. Ya, keajaiban-keajaiban yang tidak biasa bisa saja datang mengunjungi kita karena kekuasaan Allah swt.

Oya, rasanya saya tidak perlu menceritakan lagi dengan mendetail kisah Nabi Yunus ini, ya. InsyaAllah, Teman-teman sudah tahu kisah seorang nabi yang masuk ke perut ikan paus itu, bukan? Ya, Nabi Yunus adalah sosok nabi yang ditegur oleh Allah karena meninggalkan kaumnya. Saat di tengah laut, cuaca mengganas hingga mesti diundi siapa yang harus dikeluarkan dari kapal. Sampai 3 kali undian, nama yang keluar selalu Nabi Yunus. Nabi Yunus tahu, ini adalah petunjuk dari Allah bahwa ia harus kembali pada kaumnya. Nabi Yunus pun pasrah ketika dia dilemparkan ke laut. Tapi atas pertolongan Allah, Nabi Yunus diselamatkan oleh ikan paus yang membawanya kembali ke pantai.

Ilustrasi Kisah Nabi Yunus di buku Kisah Seru 25 Nabi dan Rasul, Yas Marina
Hmm...mungkinkah peristiwa-peristiwa ajaib itu muncul lagi saat ini? Kenapa tidak? Kehidupan masa lalu, di jaman Nabi Yunus dan kehidupan di masa sekarang, masa kita ini kan sama-sama milik Allah swt. juga.

Berkaitan dengan hal ini, saya ingin menceritakan sebuah kejadian yang menimpa seorang teman saya bersama tim kerjanya.
Untuk memotivasi kerja timnya, teman saya menjanjikan jika tahun ini kerja timnya bagus dan mencapai target, maka sebagai penghargaannya, ia akan membawa timnya berpikinik ke sebuah tempat wisata indah.

gambar dari sini
Timnya setuju, dan bekerja keraslah mereka. Enam bulan berlalu, dan hasil pekerjaan lebih dari yang diperkirakan. Target yang tadinya dicanangkan setahun, sudah berhasil mereka kejar dalam enam bulan. Namun karena mereka sudah mencintai pekerjaannya, mereka tetap bekerja dengan semangat.

Melihat hal itu, maka teman saya pun mulai memesan tiket perjalanan dan booking hotel. Dia langsung membayar lunas semuanya, supaya pada waktunya semua berjalan lancar.

Tapi ketika mendekati akhir tahun, perasaan teman saya malah jadi tidak yakin akan melakukan perjalanan. Ia melihat sepertinya lingkungan tempat wisata teersebut bakal kurang baik pengaruhnya pada para bawahannya. Tapi, ia bingung bagaimana membatalkannya. Travel agent tidak mungkin mau mengembalikan uangnya untuk pembatalan yang tidak jelas. Selain itu, apa nanti kata timnya jika dia membatalkan rencana wisata itu. Pasti dia dianggap atasan yang curang.

gambar dari sini
Tanpa dia tahu, sebetulnya ada beberapa bawahan dia yang mempunyai masalah pribadi. Ada yang ibunya sakit, ada yang mau menyekolahkan anaknya dan lain-lain. Mereka berpikir, kalau seandainya biaya wisata itu dijadikan bonus tahunan saja, tentu akan lebih bermanfaat. Tapi mereka tidak berani membicarakan hal tersebut pada teman saya, atasan mereka itu. Mereka tahu, perjalanan ini tidak bisa dibatalkan.

Doa adalah senjata orang beriman (gambar dari sini)
Tanpa mereka saling tahu, teman saya dan anak buahnya masing-masing berdoa kepada Allah supaya diberikan yang terbaik atas masalah mereka tersebut. Sampai hari H pun tiba. Mereka berangkat bersama-sama dengan menggunakan pesawat terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

Ketika mereka mendarat, tiba-tiba terdengar pengumuman dari speaker pesawat.

“Para penumpang yang terhormat, mohon maaf karena kabut asap yang memenuhi wilayah ini, maka bandara ditutup. Kami akan kembali terbang ke Jakarta. Karena ini bencana nasional, maka seluruh biaya akan kami kembalikan. Demikian pula seluruh biaya akomodasi di wilayah ini akan dikembalikan kepada Anda. Silakan Anda hubungi agen-agen yang bersangkutan. Kemungkinan bandara akan tetap tutup hingga lusa.”

Kabut asap menyelimuti bandara (foto dari sini)
Maka, pesawat pun kembali terbang ke Jakarta.

Setibanya di bandara, teman saya pun mengurus seluruh pengembalian biaya. Namun, begitu dia selesai mengurus semua pengembalian itu, tiba-tiba terdengar pengumuman bahwa bandara tempat yang dia kunjungi barusan kembali dibuka karena polusi asap kebakaran hutan kembali menipis lebih cepat dari yang diperkirakan.

“Subhanallah,” pikir teman saya itu. “Betapa spesialnya saya diperlakukan seperti ini oleh Allah.”

Ya, kalau saya ingat cerita Nabi Yunus di atas, tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Bahkan hal yang besar (bersifat nasional/tidak biasa) bisa Allah munculkan hanya untuk memberikan sebuah perlakuan pada hambanya.

Akhirnya, karena seluruh biaya dikembalikan, maka teman saya pun memberikan bonus lebih besar dari biasanya ke seluruh timnya.

“Alhamdulillah...” (Yas Marina)

(Kisah nyata dengan disamarkan beberapa bagian)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih ya atas kunjungan dan komentarnya ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...