Jumat, 06 April 2018

Saat-saat Menjelang Traveling ke Sumbar

Saya dan suami dengan latar Masjid Raya Sumatera Barat 

Seminggu ini saya sedang berada di Sumatera Barat. Tadinya suami ngajak saya berangkat bawa mobil sendiri dari Bandung. Suamiku pengen banget bepergian ala-ala traveler gitu. Jalan saja, gak usah merasa diburu waktu. Nikmatin suasana sepanjang perjalanan. Pas capek, ya istirahat. Pas malam, ya cari hotel untuk menginap. Memang sih, acara utamanya pernikahan saudara. Tapi suami bilang, rugi dong sudah pergi jauh dan meluangkan waktu kalau hanya sekedar menghadiri pernikahan. Kebetulan suami yang asli Maninjau, Sumatera Barat ini memiliki banyak saudara yang tersebar di Pulau Sumatera. Jadi pengennya, sekali dayung, 2 hingga 3 pulau terlewati. Suami pengen sekalian silaturahmi ke saudara-saudaranya.

Diajak bepergian seperti ini kok malah saya yang keder ya. Sebagai seorang ibu, mikirnya kemana-mana. Bagaimana dengan anak-anak yang ditinggal di rumah? Bisakah saya bawa anak-anak yang masih kecil di perjalanan? Apa yang harus dipersiapkan? Dan… berbagai pikiran lainnya. Ada 2 anak yang saya bawa di perjalanan ini, Abang sama Ade. Resikonya ya mereka harus izin ke sekolah selama 2 minggu.

Namun, saat mendekati waktu ternyata suami malah kena sinusitis. Habis itu pihak sekolah ngasih jadwal kalau Ade harus mengikuti ujian praktek di sekolahnya. Wah, yang tadinya mau minta izin cuti sekolah ke gurunya, jadi mundur teratur kan. Gak enak lah sama gurunya. Orang dikasih jadwal ujian, kok malah mau izin.

Akhirnya, di saat-saat terakhir diputuskan kalau perjalanan diundur 2 hari ke belakang sampai Ade selesai ujian praktek dan berangkatnya dengan menggunakan pesawat. Nah, masalahnya Abang tuh kelihatan rada-rada keder naik pesawat. Begitu saya bilang, kita jadinya naik pesawat, saya lihat wajahnya langsung tegang. Keringat dingin langsung bermunculan di pelipisnya. Tanpa bicara apapun, Abang langsung masuk kamar. Haduuh… bagaimana ini?

Khusyuk berdoa sebelum terbang 
Begitu suami pulang kantor, saya cerita soal kondisi Abang. Kata suami, tenang saja kan waktu keberangkatan juga masih seminggu lagi. Kita punya cukup waktu untuk mengkondisikan Abang supaya siap naik pesawat. Mula-mula suami nonton tayangan pesawat-pesawat yang sedang melakukan perjalanan di Youtube. Diajaknya Abang menyaksikan keseruannya. Diperlihatkan juga saat pesawat take off dan landing. Tanpa sedikitpun menyinggung rencana bepergian kita. Kalau sudah begitu, mereka berdua asyik saja diskusi tentang pesawat-pesawat.


Sampai akhirnya dua hari sebelum keberangkatan, suamiku tanya tentang kesiapan Abang. Suami mau mulai pesan-pesan tiket secara online. Abang bilang, untung aku dikasih tahu jauh-jauh hari mau pergi menggunakan pesawat, jadinya aku bisa nyiapin diri. InsyaAllah aku ikut.

Alhamdulillah… fix jadi berangkat menggunakan pesawat. Nah, sekarang saya yang kembali bete. Buat saya yang paling bikin males bepergian itu pas harus packing-packing baju dan perlengkapan yang harus dibawa. Saya harus memperkirakan berapa baju yang harus dibawa dan berbagai pernak-perniknya.


Pas packing-packing itulah saya baru sadar ternyata gamis yang ingin saya pakai harus dilapisi cardigan. Soalnya gamis tersebut terbuat dari bahan yang bikin bentuk badan kelihatan. Jadinya kan risih kalau tidak dilapisi. Haduuh… mana waktu sudah mepet lagi. Gak mungkin saya bepergian menyusuri toko hanya untuk beli pakaian wanita terbaru, apalagi sekedar cardigan. Suami bisa marah dan bilang ngabis-ngabisin waktu saja, banyak yang harus dibereskan sebelum pergi.

Akhirnya saya memutuskan membelinya di toko online. Tinggal scroll, cari yang cocok, masukan keranjang, order, transfer, dikirim dengan ojek online hari itu juga. Beres deh. Kebetulan saudaraku yang punya bayi butuh persediaan diapers. Sekalian deh pesan juga popok bayi murah di situ.

Alhamdulillah semua tetek bengek sebelum berangkat sudah beres. Lega rasanya. Dan, di sinilah saya sekarang. Sedang menikmati traveling bersama keluarga tercinta.

12 komentar:

  1. Saya pun, bila pergi naik pesawat, masih sering takut Mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi wajar ya anak kecil takut, orang gede juga masih ada rasa-rasa takut hehe... πŸ˜„

      Hapus
  2. Jaman sekarang mmg serba praktis ya.. mau beli apa2 gak usah capek jalan kesana kemariπŸ˜„ cukup jari2 saja yg berjalan2 hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi... iya, bantu banget buat Emak-emak rempong mah.

      Hapus
  3. Saya juga sering kaya gtu. Tujuan nya kondangan tapi sekalian liburan :)

    BalasHapus
  4. Klo ke Sumbar memang ga akan cukup waktu menikmati keindahan wisata alamnya,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar Mas, seminggu saja merasa gak cukup πŸ˜„

      Hapus
  5. adanya olshop membantu ya mba.

    BalasHapus
  6. wah sumbar itu surganya wisata. apalagi kalau ada kesempatan pergi nikahan keluarga memang sekali dayung 2 pulau terlampaui

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe... iya, apalagi pas diundang makan-makan hidangan Minang, itu serasa surga banget πŸ˜„

      Hapus

Terima kasih ya atas kunjungan dan komentarnya ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...