Reposting tulisanku tahun 2009:
Aku membayangkan seandainya aku menjadi seorang penulis. Aku menulis sebuah artikel atau feature-feature lalu dimuat di sebuah majalah atau surat kabar. Sangat menyenangkan kalau buah pikiranku dibaca orang dan tentu saja yang lebih menyenangkan lagi aku dapat uang dengan dimuatnya tulisanku itu. Tapi aku merasa itu masih merupakan sebuah perjalanan panjang yang harus kutempuh. Yang tentunya membutuhkan kerja keras dan pengorbanan. Dan itu tidak akan tercapai tanpa niat dan mental yang kuat.
Saya pikir, saya harus membuat sebuah road map yang bisa menjadikan setiap langkah-langkahku lebih pasti dan terarah. Buktinya, sampai sekarang saya merasa tidak maju-maju. Seperti masih bingung apa yang harus saya lakukan selanjutnya. Padahal saya yakin ada banyak cara untuk sampai kepada apa yang saya harapkan. Tapi akhirnya kesibukan yang didepan matalah yang menyita seluruh waktuku.
Saya tahu sebagai manusia hidup pasti tidak lepas dari berbagai tanggung jawab hidup. Sebenarnya dalam hal ini pun saya masih merasa kacau. Saya masih takut aktivitas yang satu menjadi korban dari aktivitas yang lain. Atau kalau aku terlalu memaksakan, aku khawatir fisikku tidak kuat alias drop. Tentu ruginya malah lebih banyak karena jadi tidak bisa mengerjakan apa pun.
Sebetulnya kalau aku sih, mengerjakan apapun senang-senang saja. Apalagi ketika melihat hasil dari buah tanganku terasa dan terlihat dan malah bisa dinikmati oleh orang lain. Karena senang ini dan itulah yang membuatku jadi merasa habis waktu.
Hal yang pertama yang harus aku lakukan barangkali aku harus mendata lagi semua aktivitasku. Lalu dipilih mana yang prioritas dan tidak (atau malah harus dibuang!). Yang bisa kukerjakan sendiri dan yang bisa kudelegasikan. Selanjutnya langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dari semua aktivitasku itu. Ya, itu yang aku maksud sebagai road map tadi. Dan tentunya aku harus bisa fokus dengan planningku itu. Jangan sampai terlalu lirik-lirik kanan kiri. Kalau tidak disiplin artinya saya mempertaruhkan cita-citaku. Dan aku tentu saja akan sangat kecewa karena sudah mensia-siakan seluruh waktu yang tidak mungkin bisa kembali.
Inilah yang menjadi unek-unekku. Aku tuliskan sebagai sebuah pengingat yang tercetak sehingga bisa selalu kubaca. Dan dengan menulis juga aku merasa lebih bisa mendeskripsikan rencana-rencanaku dengan lebih sistematis. Mudah-mudahan dengan tumpahnya unek-unekku dalam tulisan ini tidak menumpahkan semangat yang ada dalam diriku. Tapi justru semakin yakin dan percaya diri untuk melangkah maju menuju keinginanku.
Bandung, 16 Juli 2009
Bersemang! :)
BalasHapusterima kasih. sangat menyemangati.......
BalasHapusMantap mbak Yas... Road mad-nya semoga terlaksana dengan lancar dan diberi kemudahan oleh Allah.
BalasHapusHihi makasih Mbak Niken. Ini postingan saya tahun 2009. Sengaja saya posting lagi utk mengenang masa lalu saat memulai cita-cita :)
Hapus