Di halaman rumah nenekku yang luas, tumbuh pohon rambutan
yang cukup besar dan rindang. Hampir seluas halamannya tertutup oleh daun dari
pohon rambutan tersebut. Bagiku dan sepupuku, Early, kadang-kadang keberadaan
pohon itu cukup mengesalkan. Pasalnya, kamilah yang bertugas menyapu
daun-daunnya yang berguguran.
Tapi, setiap yang kita lakukan pasti ada imbalannya. Melihat
apa yang kami lakukan *walaupun agak terpaksa*, Emak *panggilan kami pada nenek*
tidak pernah pelit dengan buah-buahan yang beliau miliki. Misalnya, ketika pohon rambutan itu berbuah lebat. Begitu
aku merengek ingin segera memakan buah rambutan tersebut, Emak menyuruhku
memanggil orang untuk memetik rambutan.
“Panggilin Mang Emuh, ya. Nanti kamu boleh makan sepuasnya,”
kata Emak.
Tanpa membantah, aku segera mengajak Early ke rumah Mang
Emuh. Aku tahu rumahnya, pikirku. Mang Emuh kan yang punya warung. Aku sering
disuruh mamahku beli krupuk di warung yang dijagain Nyai Sari, istrinya Mang
Emuh. Selain itu, Mang Emuh adalah paman dari teman sekelasku, Imas. Beberapa
kali aku bertemu dengan Mang Emuh saat bermain bersama Imas.
Sampai di rumah Mang Emuh.
“Punten.” Aku mengucapkan salam khas Sunda.
“Mangga,” jawab Nyai Sari yang sedang sibuk membuat adonan
bakwan.
“Nyai, saya disuruh Emak. Kata Emak, tolong supaya Mang Emuh
metikin rambutan di rumahnya,” ujarku.
Nyai Sari tidak segera menjawab permintaanku. Sepertinya ia
malah memikirkan sesuatu. Tiba-tiba muncul Mang Emuh dari ruangan lain. Nampaknya
ia mendengar ucapan kami.
“Ada apa, Neng?” tanya Mang Emuh ramah.
“Kata Emak, Mang Emuh diminta metik rambutan.”
Aku melihat Mang Emuh berpandang-pandangan dengan Nyai Sari.
Sampai akhirnya dia menjawab, “Baik, nanti Emang ke sana.”
Dengan suka cita, aku segera kembali ke rumah Emak. Sudah
terbayang di benakku, aku bakal menikmati buah rambutan Emak yang dikenal
sangat manis sekali rasanya.
Setelah memberi laporan pada Emak bahwa Mang Emuh bersedia
memetik rambutan, tanpa firasat apapun, aku pun pamit pada Emak untuk berangkat
ngaji.
Sepulang ngaji, Early menemuiku dan memberikan kabar ala
breaking news. Mengagetkan!
“Rin, tahu tidak kalau Emak marah sama kita?”
“Hah? Kok bisa sih?” tanyaku heran.
“Iya, soalnya Mang Emuh yang dimaksud Emak bukan Mang Emuh
yang kita panggil. Jadi dari tadi Emak ngomel terus. Kayaknya dia merasa malu
deh. Soalnya, Emak kan tidak kenal sama Mang Emuh yang itu,” terang Early.
“Waduh! Habis Emak nggak ngejelasin juga Mang Emuh yang
mana,” kelitku.
“Ya, pokoknya kejadiannya begitu.”
“Tapi jadi kan Mang Emuh yang kita panggil metik rambutan?”
“Ya jadi sih. Mang Emuh-nya kan udah datang ke Emak. Masa
Emak bilang nggak jadi. Pasti Emak tambah malu.”
“Hihi… iya juga yah. Tapi aku jadi nggak berani nemuin Emak.”
“Eh, jangan gitu dong. Kasihan sama Emak. Setidaknya dengan
ngomelin kamu, mungkin hati Emak bisa sedikit lapang,” ujar Early terkekeh.
Akhirnya…
Walau dengan berat hati, aku menemui Emak. Yah, sedikit
diomelin sih. Tapi lumayan terbayar dengan manisnya buah rambutan.
Gambar diambil dari http://www.rambutan.com/ |
Yuk Kenalan dengan Pohon dan Buah Rambutan
Rambutan adalah tanaman tropis yang tergolong ke dalam suku lerak-lerakan atau Sapindaceae, berasal dari daerah kepulauan di Asia Tenggara. Kata "rambutan" berasal dari bentuk buahnya yang mempunyai kulit menyerupai rambut.
Rambutan banyak terdapat di daerah tropis seperti Afrika, Kamboja, Karibia , Amerika Tengah, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Sri Lanka.
Pohon rambutan menyukai suhu tropika hangat (suhu rata-rata 25 derajat
Celsius), tinggi dapat mencapai 8m namun biasanya tajuknya melebar
hingga jari-jari 4m. Tumbuhan ini menghasilkan bunga setelah tujuh tahun jika ditanam dari biji, namun pada usia 2 tahun sudah dapat berbunga jika diperbanyak secara vegetatif.
Di daerah Sumatera bagian utara, yang tidak mengenal musim kemarau
rambutan dapat menghasilkan buah dua kali dalam setahun. Di tempat
lain, bunga muncul biasanya setelah masa kering 3 bulan (di Jawa dan
Kalimantan biasanya pada bulan Oktober dan November).
Buah rambutan terbungkus oleh kulit yang memiliki "rambut" di bagian
luarnya (eksokarp). Warnanya hijau ketika masih muda, lalu berangsur
kuning hingga merah ketika masak/ranum. Endokarp berwarna putih, menutupi "daging". Bagian buah yang dimakan, "daging buah", sebenarnya adalah salut biji atau aril, yang bisa melekat kuat pada kulit terluar biji atau lepas ("rambutan ace"/ngelotok).
Jenis Tanaman Rambutan
Dari survey yang telah dilakukan terdapat
22 jenis rambutan baik yang berasal dari galur murni maupun hasil
okulasi atau penggabungan dari dua jenis dengan galur yang berbeda.
Ciri-ciri yang membedakan setiap jenis rambutan dilihat dari sifat buah
(dari daging buah, kandungan air, bentuk, warna kulit, panjang rambut).
Dari sejumlah jenis rambutan diatas hanya beberapa varietas rambutan
yang digemari orang dan dibudidayakan dengan memilih nilai ekonomis
relatif tinggi diantaranya:
1) Rambutan Rapiah buah tidak terlalu lebat tetapi mutu buahnya tinggi, kulit berwarna hijau-kuning-merah tidak merata dengan beramut agak jarang, daging buah manis dan agak kering, kenyal, ngelotok dan daging buahnya tebal, dengan daya tahan dapat mencapai 6 hari setelah dipetik.
2) Rambutan Aceh Lebak bulus pohonnya tinggi dan lebat buahnya dengan hasil rata-rata 160-170 ikat per pohon, kulit buah berwarna merah kuning, halus,rasanya segar manis-asam banyak air dan ngelotok daya simpan 4 hari setelah dipetik, buah ini tahan dalam pengangkutan.
3) Rambutan Cimacan, kurang lebat buahnya dengan rata-rata hasil 90-170 ikat per pohon, kulit berwarna merah kekuningan sampai merah tua, rambut kasar dan agak jarang, rasa manis, sedikit berair tetapi kurang tahan dalam pengangkutan.
4) Rambutan Binjai yang merupakan salah satu rambutan yang terbaik di Indonesia dengan buah cukup besar, dengan kulit berwarna merah darah sampai merah tua rambut buah agak kasar dan jarang, rasanya manis dengan asam sedikit, hasilbuah tidak selebat aceh lebak bulus tetapi daging buahnya ngelotok.
5) Rambutan Sinyonya, jenis rambutan ini lebat buahnya dan banyak disukai terutama orang Tionghoa, dengan batang yang kuat cocok untuk diokulasi, warna kulit buah merah tua sampai merah anggur, dengan rambut halus dan rapat,rasa buah manisa sam, banyak berair, lembek dan tidak ngelotok.
1) Rambutan Rapiah buah tidak terlalu lebat tetapi mutu buahnya tinggi, kulit berwarna hijau-kuning-merah tidak merata dengan beramut agak jarang, daging buah manis dan agak kering, kenyal, ngelotok dan daging buahnya tebal, dengan daya tahan dapat mencapai 6 hari setelah dipetik.
2) Rambutan Aceh Lebak bulus pohonnya tinggi dan lebat buahnya dengan hasil rata-rata 160-170 ikat per pohon, kulit buah berwarna merah kuning, halus,rasanya segar manis-asam banyak air dan ngelotok daya simpan 4 hari setelah dipetik, buah ini tahan dalam pengangkutan.
3) Rambutan Cimacan, kurang lebat buahnya dengan rata-rata hasil 90-170 ikat per pohon, kulit berwarna merah kekuningan sampai merah tua, rambut kasar dan agak jarang, rasa manis, sedikit berair tetapi kurang tahan dalam pengangkutan.
4) Rambutan Binjai yang merupakan salah satu rambutan yang terbaik di Indonesia dengan buah cukup besar, dengan kulit berwarna merah darah sampai merah tua rambut buah agak kasar dan jarang, rasanya manis dengan asam sedikit, hasilbuah tidak selebat aceh lebak bulus tetapi daging buahnya ngelotok.
5) Rambutan Sinyonya, jenis rambutan ini lebat buahnya dan banyak disukai terutama orang Tionghoa, dengan batang yang kuat cocok untuk diokulasi, warna kulit buah merah tua sampai merah anggur, dengan rambut halus dan rapat,rasa buah manisa sam, banyak berair, lembek dan tidak ngelotok.
Kandungan Gizi dan Manfaat Buah Rambutan
Buah ini mengandung karbohidrat,
protein, lemak, fosfor, besi, kalsium dan vitamin C. Kulit buah
mengandung tanin dan saponin. Biji mengandung lemak dan polifenol. Daun
mengandung tannin dan saponin. Kulit batang mengandung tannin, saponin,
flavonida, pectic substance, dan zat besi.
Gambar dari sini |
Bagian tumbuhan ini yang dapat digunakan sebagai obat adalah kulit buah
digunakan untuk mengatasi disentri dan demam, kulit kayu digunakan
untuk mengatasi sariawan, daun digunakan untuk mengatasi diare dan
menghitamkan rambut, akar digunakan untuk mengatasi demam, dan biji
digunakan untuk mengatasi kencing manis (diabetes mellitus).
Cara dan Contoh Pemakaian:
Disentri: Kulit buah rambutan (10 buah) dicuci, lalu dipotong-potong
seperlunya. Lalu ditambahkan 3 gelas minum air bersih, selanjutnya rebus
sampai airnya tersisa setengah. Setelah dingin, disaring dan diminum 2
kali sehari, masing-masing tiga perempat gelas.
Demam: Kulit rambutan yang telah dikeringkan (15 gr) dicuci. Kemudian
ditambah 3 gelas air bersih, lalu direbus sampai mendidih selama 15
menit. Setelah dingin, disaring dan diminum 3 kali sehari, masing-masing
sepertiga bagian.
Perawatan Rambut: Daun rambutan secukupnya dicuci, lalu ditumbuk
sampai halus. Sedikit air ditambahkan, sambil diaduk rata sampai menjadi
adonan seperti bubur. Lalu, diperas dan didisaring dengan sepotong
kain. Air yang terkumpul digunakan untuk membasahi kulit kepala. Hal ini
dilakukan setiap hari sampai terlihat hasilnya.
Kencing Manis: Biji rambutan (5 biji) digoreng sangran (sangria), lalu
digiling sampai menjadi serbuk. Kemudian, diseduh dengan satu cangkir
air panas. Setelah dingin airnya diminum sekaligus. Lakukan 1-2 kali
sehari.
Sariawan: Kulit kayu rambutan (3 ruas jari) dicuci, lalu direbus dengan
2 gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Kemudian dipakai untuk
berkumur selagi hangat.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Rambutan
http://agromaret.com/post/jenis_tanaman_rambutan/91217113620
http://www.itd.unair.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=316:kandungan-gizi-dan-manfaat-buah-rambutan&catid=40:health-news&Itemid=113
Tulisan di atas diikut sertakan pada Lomba “Give Away Aku dan Pohon”
Postingan pindah ke: http://dewiyasmarina.blogspot.com/2013/08/ga-aku-dan-pohon-salah-panggil.html
Postingan pindah ke: http://dewiyasmarina.blogspot.com/2013/08/ga-aku-dan-pohon-salah-panggil.html
Aku juga mau dong mbak dikirimin rambutannya :)
BalasHapusSayang, sejak nenek meninggal, rumah yg ada pohon rambutannya itu dijual. Tinggal kenangan aja, Mbak :-)
HapusRepost, ganti link dan daftar ulang hehehe
BalasHapusMbak Ariiiin.... hiks. Oke deh :D
Hapus