Kembali
lagi ke masalah rasa terlibat seorang pembaca dalam tulisanmu. Saat
kamu sedang menulis, bayangkan pikiran pembaca yang sedang membaca
tulisanmu. Apakah terbayang di benak mereka, maksud ceritamu? Samakah
bayangan pembaca saat membaca tulisanmu dengan bayangan kamu saat sedang
menulis cerita ini? Artinya, gambarkan maksud ceritamu sedetil mungkin
sehingga pembaca memiliki gambaran yang sama dengan yang kamu maksudkan.
Coba lihat kutipan dari buku Little Cutties karangan Alline ini:
Di kamar, aku segera membuka kotak-kotak kecil yang berisi manik-manik. Lalu, aku membuka bungkus benang karet.
Mula-mula,
aku memasukkan manik-manik bintang, diikuti dengan bunga kristal. Dan
dilanjutkan dengan bintang, dan seterusnya. Aku membuat gelang.
Kemudian,
aku membuat kalungnya. Aku isi setengahnya dengan manik-manik bulatan
putih, bintang, dan kututup lagi dengan manik-manik putih. Akhirnya,
kuikat lalu kubakar ujungnya dengan lilin.
Bisakah kamu membayangkan sang tokoh saat tahap demi tahap merangkai manik-manik untuk gelang dan kalungnya?
Coba lihat lagi kutipan dari buku Mysterious Egypt karangan Husna Salsabila yang ini:
Saat
bermain-main, Grandma biasanya memanggil anak-anak untuk minum teh.
Hidangannya adalah kue favorit keluarga mereka yaitu sachertorte, kue
bolu dengan olesan selai aprikot dan dilapisi oleh dark chocolate yang
tebal. Lalu di atasnya tertulis kata “Sacher” yang indah. Kadang-kadang
Grandma menghiasnya dengan jeruk atau kiwi kalengan. Mmmm… menetes air
liur Ashley kalau mengingatnya. Ya, keluarga Davis memang keluarga
penyuka coklat.
Bisakah
kamu membayangkan kelezatan kue coklat buatan neneknya Ashley? Kue bolu
coklat dilapisi selai aprikot dengan hiasan jeruk atau kiwi yang sudah
dipotong-potong? Mmmm…
Begitupun
dengan ceritamu. Tuliskan sedetil mungkin apa yang kamu rasakan
sehingga pembaca bisa ikut merasakan. Entah itu tentang aktivitas,
makanan, wajah seseorang, rasa sakit, rasa senang, apapun… sehingga
pembaca tidak hanya sekedar membaca tapi ikut merasakan.
Berikan Kejutan-kejutan
Bagaimana
rasanya kalau kamu membaca sebuah buku cerita dan isinya datar-datar
saja? Atau kamu sudah bisa menebak kejadian selanjutnya atau malah akhir
ceritanya? Tentu membosankan bukan? Mungkin kamu bilang, idiiih…garing
banget!
Oleh
karena itu, saat kamu memperjalankan tokoh di ceritamu, cobalah
bayangkan kalau seandainya tokohmu itu diri kamu yang ingin memberikan
kejutan-kejutan kepada lawan mainnya.
Membuat
berbagai kejutan dalam cerita itu, menarik lho. Masalahnya kamu bisa
membuat kejutan seseru apapun. Hal-hal yang kalau di dunia nyata, kadang
kamu tidak bisa berbuat sekehendakmu. Tapi dalam cerita karanganmu,
kamu bisa membuat kejadian apapun selama itu nyambung dengan ceritamu.
Berlanjut ke materi 23
Udah baca buku ini kan? Keren ya...
PCPK Piza Pizi Veronica, karya Maryam Muthmainnah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih ya atas kunjungan dan komentarnya ^^