Hari-hari
berlalu dengan cepat. Anak pertama yang rasanya baru kemarin dilahirkan kini
sudah memasuki semester pertamanya di bangku kuliah. Alhamdulillah, Teteh
Maryam bisa diterima di perguruan tinggi negeri Institut Pertanian Bogor Jurusan
Ilmu dan Teknologi Kelautan melalui proses SBMPTN.
Proses
tes SBMPTN Teteh termasuk mendebarkan. Pasalnya dia tidak ikut bimbingan
belajar apapun menjelang ujian. Saya hanya mengantarnya ke toko buku untuk
membeli beberapa buku soal-soal tes SBMPTN. Tidak lebih dari harga Rp
200.000,-, buku itu sudah didapatnya. Dan mulailah sejak selesai UN, Teteh
berkutat dengan soal-soal itu. Saya tidak bisa menolong banyak karena saya sudah
lupa lagi materi-materi sekolahan :D
Namun,
alhamdulillah. Akhirnya pada tanggal 9 Juli 2015 pengumuman kelulusan disiarkan
di internet. Dan Teteh termasuk salah seorang yang berhasil lolos masuk
perguruan tinggi negeri tersebut.
Rasanya
legaaa…sekali.
Ya,
perjalanan menghantarkan anak-anak menuju keberhasilan memang penuh dengan
liku. Rasa sayang, harapan, kecemasan dan berbagai hal memenuhi hati seorang
ibu. Dalam prosesnya banyak faktor yang membuat semuanya tidak berlangsung
mulus. Masalah pribadi anak, kebijakan kepala keluarga (dalam hal ini ayah),
cara komunikasi yang tepat, dan lain-lain.
Pengalamanku,
sebagai seorang ibu, saya harus bisa meramu semuanya sehingga semua kebutuhan
bisa terakomodasi. Anak bisa mendapat perlakuan yang tepat tapi disesuaikan
dengan kebijakan yang telah ditetapkan kepala keluarga. Haa…mungkin itulah
sebabnya hati seorang perempuan itu flexible (lentur) ya? Mungkin supaya tetap
bisa menyampaikan ketegasan seorang ayah dengan cara yang lebih nyaman ke anak :)
Korban
perasaan? Haha…bisa jadi. Tapi itu tidak masalah ketika semuanya bisa berakhir
dengan BAHAGIA ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih ya atas kunjungan dan komentarnya ^^