Kalau saya ditanya sudah berapa lama saya
menggunakan kartu sim XL? Terus terang, saya lupa sejak kapan. Yang pasti sudah
lamaaa...banget! Tapi saya ingat, kenapa akhirnya saya menggunakan kartu XL adalah
akibat digosok bapak saya secara terus menerus.
Dengan bangga, Bapak menyodorkan ponselnya ke muka
saya, “Tuh, cuma habis Rp 25,-. Padahal Bapak ngobrol lama sekali .”
Haha...saat itu XL memang lagi rame promo telpon Rp 25,-. Bapak ngotot pengen saya pakai XL ya biar beliau bisa sering-sering nelpon saya. Karena anak-anak beliau sudah tidak ada yang tinggal bersamanya, jadi ya kesepian gitu. Kalau semua sudah sama-sama pakai simcard XL kan gampaang..., tambah Bapak dengan gigihnya terus membujukku hihi...
Hmm...ya, mau bagaimana lagi? Ponselku kan CDMA. Mana
bisa? Pikirku dalam hati. Ya, waktu itu si simcard CDMA yang itu memang masih merajai.
Namun, seiring waktu, akhirnya saya mendapat banyak
kesulitan dalam komunikasi. Menggunakan nomor CDMA yang notabene lokal terasa
mahal jika harus menelepon ke simcard GSM. Padahal, keluarga dan teman-teman kebanyakan
pada pakai simcard GSM. Saya pun akhirnya memutuskan membeli simcard GSM.
Simcard GSM pertama yang saya beli tentu saja
simcard XL, kartu dengan nomor cantik yang saya pakai hingga sekarang. Buat
saya, nomor saya itu bagaikan jimat. Jimat penyambung silaturahmi, jimat mempermudah
segala urusan dan jimat yang mendatangkan duit hehehe...
Kenapa begitu? Karena dengan kartu XL yang saya
miliki, saya bisa menghubungi ayah, ibu, suami, adik, sepupu, paman, teman,
gurunya anak-anak, tukang pijit, tukang gas dan baaanyak lagi. Mereka semua
menggunakan XL. Jadi, memang tidak ada alasan kalau saya tidak menggunakan
simcard XL. Ongkosnya murah, silaturahmi meriah.
Terus dibilang mempermudah urusan, karena saya sudah
mendaftarkan nomor XL saya diberbagai tempat seperti bank saya, kantor saya,
marketplace, ojek aplikasi, sampai restaurant delivery order. Nomor XL saya sudah seperti ID
number saya. Begitu saya menyebutkan nomor XL tersebut, maka saya pun langsung
terverifikasi tanpa ada pertanyaan macam-macam. Data saya langsung keluar di
mereka. Hihi...memudahkan bukan?
Nah, kalau dibilang mendatangkan duit, ya karena
saya menjadikan nomor XL saya sebagai nomor kontak di bisnis saya. Setiap saya
ngiklan, sudah pasti nomor XL itu yang nampang di iklan. Saya merasa, nomor XL
saya hoki banget. Buktinya, sampai sekarang bisnis saya lancar jaya. Entahlah,
mungkin saking terkenalnya nomor XL saya, saat saya pasang aplikasi Line di
smartphone, langsung orang-orang menemukan saya di Line melalui nomor XL saya
tersebut. Artinya, banyak sekali orang yang menyimpan nomor XL saya itu di
ponsel mereka. O,ya saya juga menggunakan nomor XL saya untuk nomor Whatsapp.
Jadi, kalau saya ditanya seberapa “Life With XL”-nya
sih, saya? Menurut saya, “Life” banget lah ya. Secara, XL sudah menjadi bagian
dari keseharian saya secara sosial dan bisnis. Simcard XL nggak mungkin saya
lepas. Nomor itu sudah sedemikian melekat di benak keluarga dan customer saya.
Bahkan saking melekatnya, kalau anak-anak ditanya nomor ponsel oleh
teman-temannya, pasti mereka langsung menyebutkan nomor XL saya. Habis, gampang
diingat sih, ujar anak-anak.
Terus, kalau sekarang ditanya, apa pengalaman seru,
berkesan atau tak terlupakan selama kamu menjadi pengguna XL?
Bagi saya menjalani kehidupan begitu lancar adalah
sesuatu yang berkesan. Silaturahmi lancar, urusan-urusan lancar, bisnis lancar.
Tak putus saya bersyukur dan menikmati kehidupan saya. Sungguh saya bahagia
dengan semua itu. Dan kartu XL turut berperan di dalamnya. Di dalam hidupku
bersama XL.
#Life with XL
#19thBersama
#Life with XL
#19thBersama
Tulisan ini disertakan dalam kompetisi Live Blog Competition "Life with XL"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih ya atas kunjungan dan komentarnya ^^