Begitu buka facebook, status
pertama yang saya baca adalah mengenai kemacetan lalu lintas akibat arus mudik
yang memanfaatkan hari libur long weekend menjelang hari raya Idul Fitri. Katanya,
jarak tempuh 6 km di dalam kota Bandung saja sampai memakan waktu 1,5 jam.
Gimana kalau mudik jarak jauh ya? Haduuh gak kebayang deh! Mana saya suka
kebelet di kendaraan lagi. Bisa kena anyang-anyangan ini mah.
Apa sih yang bikin bete di
perjalanan saat kondisi macet seperti ini?
Pertama, sebagai seorang Ibu
dari anak yang sedang aktif-aktifnya bergerak, tentu harus siap menenangkan
anak yang bakal terkurung sekian jam di kendaraan. Anak saya itu, dia akan
bilang merasa capek jika terkurung. Sedangkan jika dilepas di ruang terbuka
hingga bisa berlari-lari, dia malah terlihat segar. Bagi dia menahan energi
yang terkurung di dalam dirinya lebih membuat capek dibandingkan lari mengitari
lapangan.
Baca juga: Anak Bermasalah atau Orang Tua Bermasalah?
![]() |
Perjalanan Mudik |
Kedua, badan pegal. Iyalah,
kebayang dong posisi tubuh kita yang tidak berubah jauh hingga beberapa jam. Kita
bisa saja mengupayakan dengan gerakan senam ringan yang tidak memakan tempat
seperti peregangan, menggerak-gerakan kepala, pinggang, sendi-sendi jari,
telapak tangan dan telapak kaki. Tapi semua itu pasti ada batasnya yang pada
akhirnya membuat kita mesti meminggirkan kendaraan kita untuk turun dan
menghirup udara segar.
Ketiga, lebih cepat haus. Hawa
panas dalam kendaraan atau paparan AC membuat kulit kita terasa kering dan
lebih cepat haus. Bagusnya sih saat perjalanan seperti ini kita banyak-banyak
mengkonsumsi air putih supaya terhindar dari dehidrasi dan menjaga kesegaran
badan kita.
Keempat, menahan buang air
kecil. Nah tapi dengan banyak minum air, efeknya malah jadi sering kebelet ya? Padahal
kondisi di perjalanan itu paling males kita mesti cari-cari toilet. Pas nemu
toilet juga, kadang kita urung karena melihat kurangnya kebersihan toilet. Pada
akhirnya kita lebih memilih menahan buang air kecil (BAK) sampai nemu toilet
yang terjaga kebersihannya.
Padahal ya padahal, menahan
BAK itu berbahaya lho. Bakteri jahat E-coli yang terdapat dalam air seni bisa
menempel di saluran kemih dan menimbulkan infeksi saluran kemih atau dikenal
dengan anyang-anyangan. Gejala anyang-anyangan biasanya rasa ingin BAK yang
terus menerus, disertai nyeri dan keluarnya tidak lancar. Warna air seni pun
lebih pekat bahkan bercampur darah. Wiii…ngeriii…
Saya pernah ngobrol dengan
seorang teman yang mengalami gejala anyang-anyangna ini. Menurutnya, saat
anyang-anyangannya sedang kambuh badannya terasa demam meriang gitu. Dan satu
hal lagi, dia paling malas ke toilet untuk BAK. Soalnya sudah terbayang rasa
perih dan panas yang bakal dirasakan di perut bagian bawahnya. Kalau
digambarkan, seperti sariawan di tenggorokan yang bakal dilewati air perasan
lemon. Rasanya seperti ditusuk-tusuk jarum atau kawat.
Pokoknya horor deh! Ujarnya.
Aduuh…jangan sampai
teman-teman mengalami juga ya!
Selain akibat menahan BAK,
anyang-anyangan juga bisa disebabkan karena toilet yang tidak bersih, air
membasuh yang tidak bersih dan arah pembasuhan setelah BAB yang tidak benar.
Makanya, untuk urusan bersih-bersih daerah kewanitaan ini mesti ekstra deh.
Soalnya, menurut penelitian 5 dari 10 wanita pernah mengalami anyang-anyangan
karena secara anatomi, jarak antara saluran kemih wanita dan saluran pembuangan
air besar (BAB) lebih dekat.
Mengingat keluhan-keluhan yang
dirasakan oleh penderita anyang-anyangan ini, bagi yang belum pernah terkena,
pertahankan ya dengan menjaga terus kebersihan dan bagi yang pernah terkena,
pasti kapok dong gak bakal mau sampai kena lagi. Untuk mengantisipasi terkena
anyang-anyangan tadi, ternyata selain kita menjaga kebersihan, kita juga bisa
melakukan tindakan pencegahan dengan mengkonsumsi buah cranberry. Buah
Cranberry telah lama diteliti dan digunakan di Amerika, efektif mencegah
infeksi saluran kemih karena kaya akan Proantocyanidin (PAC) yang dapat
mencegah penempelan bakteri jahat E-coli pada dinding saluran kemih.
Bagus!
![]() |
Buah Cranberry (gambar dari Wikipedia) |
Nah, masalahnya sekarang, di
mana kita dapat menemukan buah cranberry? Mencari buah cranberry di Indonesia tentu
tidak mudah. Cranberry masih sulit dicari di pasaran. Kalau pun ada tentu
harganya mahal. Terus dengar-dengar sih rasanya agak pahit dan asam sehingga
tidak mungkin dimakan bulat-bulat. Ya minimal di jus supaya bisa dicampur
dengan gula atau sirup haha… Dan menurut keterangan yang saya dapatkan, untuk
hasil maksimal, sampai anyang-anyangannya sembuh benar, sebaiknya kita
mengkonsumsi 2 gelas (@150 ml) jus cranberry per hari, selama kurang lebih 10
hari. Ribet juga ya?
Prive uri-cran merupakan
suplemen yang terbuat dari ekstrak buah cranberry buatan produsen farmasi
ternama Combiphar. Prive uri-cran tersedia dalam kemasan kapsul dan powder
sachet.
Balik lagi ke acara macet-macetan
di atas. Untuk yang mudik, saya sarankan bawa Prive uri-cran ini deh di tas
kalian. Jangan sampai acara lebaran kita terganggu oleh gejala anyang-anyangan atau infeksi saluran kemih yang bikin ngeri ini.
Ingat! Mencegah itu lebih baik dari pada keburu kejadian. Bawa dan pakenya
juga, praktis kok. Mau yang pil atau yang powder sachet? Kalau saya lebih suka
yang powder. Tinggal di masukan ke botol air mineral, kocok, langsung glek-glek,
rasanya enak, segar dan sehat! Dadah anyang-anyangan!
Oya, dapet dan belinya juga
mudah, lagi. Prive uri-cran bisa didapat di Century, Guardian, Watsons, Kimia Farma,
Viva Health dan Apotik lainnya. Ayo yang sudah di perjalanan, mampir di apotik dulu
buat beli Prive uri-cran ya.
Sumber:
http://uricran.co.id/
www.unsplash.com
www.pixabay.com
http://uricran.co.id/
www.unsplash.com
www.pixabay.com