Selasa, 01 Mei 2012

Novel: Alice-Miranda at School



Judul: Alice-Miranda At School
Penulis: Jacqueline Harvey
Penerjemah: Reni Indardini
Editor: Herlina Sitorus
Penerbit: Little K
Cetakan: I, Juni 2011
Tebal: 265 halaman
Inilah novel 'unyu-unyu' berikutnya yang aku baca. Hehe... kayaknya aku lagi stress abis. Dua hari ini pengennya baca yang 'manis-manis' terus. Yang ringan-ringan. Tapi tentu tetap menarik.

Buku ini -seperti buku enid blyton, yang aku sukai- bersetting sekolah asrama. Entah kenapa, aku seneng banget buku-buku seperti ini. Mungkin memang pas penulisnya bagus aja ya. 

Ceritanya begini, ada seorang anak berumur 7 1/4 tahun yang bernama Alice-Miranda masuk ke sekolah asrama di Akademi Winchesterfield-Downsfordvale Untuk Perempuan Muda Baik-baik (namanya unik ya).

Nah, si Alice-Miranda ini anak yang istimewa untuk anak seumurannya. Pokoknya terlalu hebat deh..hehe..

Bayangin saja, dia mampu menjawab soal-soal hitungan, bahasa, geografi dan sejarah. Kemudian dia juga mampu melakukan perambahan alam liar selama 5 hari di hutan dekat sekolahnya sendirian. Selain itu dia juga mampu mengalahkan musuhnya dalam lomba berlayar di danau. 

Namun, buku ini tetap menarik kok dan bagus dibaca oleh anak-anak middle grade, umuran SD. Yah, meskipun tidak ada yang namanya manusia sempurna, tetap saja sebuah contoh harus sosok yang sempurna. Dan itu ada pada diri Alice-Miranda.

Kenapa sih Alice-Miranda bisa mempunyai kepribadian seistimewa itu? Lihat saja, Alice-Miranda tidak menghiraukan orang-orang yang bersikap jelek kepada dirinya. Alice-Miranda sungguh 'ajaib'. Ia bisa melihat inti permasalahan seseorang kenapa bisa berbuat seperti itu. Contoh, ketika Miss Grimm, sang kepala sekolah selalu marah-marah dan sangat membenci Alice-Miranda hingga memberi tes yang sulit-sulit supaya Alice-Miranda dikeluarkan dari sekolah, Alice Miranda malah menilai bahwa Miss Grimm itu sebenarnya seseorang yang sedang bersedih. Wow!

Kalau aku bisa menilai sebab-akibat, mungkin Alice-Miranda adalah anak yang terlalu bahagia. Anak yang penuh dengan limpahan kasih sayang yang tulus namun tidak dimanjakan. Contohnya ada bagian cerita yang mengisahkan saat neneknya mengajarkan Alice-Miranda membereskan tempat tidur, saat ayahnya mengajak kemping dan mengajarkan membuat api unggun serta membuat tenda. Artinya, Alice-Miranda memang mendapat perhatian penuh dalam masalah kasih sayang dan pendidikan. Yah, kalau bagiku itu sebuah inspirasi. Apalagi penulisnya memang seorang guru. Tentu hal itu berdasarkan pengalaman dirinya menghadapi anak-anak.

O,ya ada lagi yang ajaib di sini yaitu makanan kering-beku. Dolly Oliver, juru masak keluarga Alice-Miranda berhasil menemukan teknik pengawetan makanan di lab-nya. Makanan-makanan diawetkan hingga menjadi segelintir kacang. Kalau hendak disantap tinggal dimasukkan ke dalam air mendidih. Dan, hopla! Berubahlah menjadi daging domba panggang, lengkap dengan kentang rebus, labu kuning, kacang polong, dan kol brusel. Hahaha... ajaib sekali bukan? Dan ternyata koleksi jenis makanannya beragam. Sampai ada hidangan penutupnya pula seperti puding jahe dan puding prem. Novel-novel seperti ini memang tidak pernah melewatkan bahasan tentang makanan ya... Slrrrppp.....

Namun ada satu hal yang aku bete dengan buku ini adalah namanya yang panjang-panjang dan rumit cara penulisannya. 

Contoh nama sekolahnya tadi. Kemudia nama asli Alice-Miranda, yaitu:

Alice-Miranda Highton-Smith-Kennington-Jones

Kemudian nama sahabatnya Alice Miranda:

Millicent Jane McLoughlin-McTavish-McNoughton-McGill dengan nama panggilan Millie.

Aku heran, apa benar ada orang dengan nama seperti itu? Tega banget orang tuanya ngasih nama yang pastinya cukup sulit dilapalkan seorang anak. Tapi... mungkin saja sih ini hanya keunikan dalam sebuah cerita.

Btw, secara keseluruhan, aku suka dengan buku ini sehingga aku tertarik melanjutkan membaca seri berikutnya yaitu Alice-Miranda on Holiday dan Alice-Miranda Takes The Lead.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih ya atas kunjungan dan komentarnya ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...