Pameran buku menjadi media bertemu dengan penulis idola (foto: dok. pribadi) |
“Benarkah
dia?!” teriak batin saya.
“Ya, Mbak?”
tanyanya ramah.
Saya
tergagap. “Oh, iya. Ini Mas, bisa tolong tandatangani bukunya?” ujar saya
seraya menyodorkan sebuah buku berjilid ungu.
Dia
mengangguk dan mengambil pulpen dari saku bajunya.
Sementara dia
menandatangani buku, saya sibuk memperhatikan perawakannya. Postur tubuhnya
sedang, kulitnya putih bersih dengan rambut ikal. Pembawaannya sungguh
kharismatik. Ooh...sungguh berbeda dengan yang saya lihat di facebook atau di
halaman profil penulis bukunya sekalipun. Ternyata bertemu langsung itu lebih
mengesankan dibanding kontak lewat dunia maya. Sungguh sebuah pengalaman yang
sulit untuk dilupakan.
Itulah
sekelumit pengalaman saya saat bertemu dengan salah satu penulis idola di
sebuah pameran buku.
Ya, bagi
saya, pameran buku merupakan salah satu media memburu penulis idola, membeli
buku terbarunya dan meminta tanda tangannya. Memang sih, beberapa toko buku besar juga suka mengadakan semacam lauching buku baru dengan mendatangkan
penulis. Tapi, dibanding pameran, promosi mereka biasanya kurang booming. Hingga kadang kabarnya tidak
sampai ke telinga kita.
Berbeda
dengan pameran buku yang selama ini pernah diselenggarakan di Kota Bandung.
Biasanya, spanduk promonya hampir ada di setiap perempatan lampu merah, di
sayap-sayap jalan sampai di main road
komplek-komplek perumahan besar. Belum lagi melalui media sosial di dunia maya.
Melalui fasilitas acara di facebook, panitia pameran bisa meng-invite para facebooker untuk datang ke
acara pameran yang diselenggarakannya. Selain itu di laman tersebut, calon
pengunjung bisa terlebih dahulu membaca informasi tentang acara pameran sebelum
memutuskan datang menghadirinya. Disediakan pula kolom komentar bagi yang ingin
merespon atau menanyakan detil acara.
Acara talk show pendidikan di sebuah pameran buku di Kota Bekasi yang dihadiri para orang tua dan guru (foto: dok. pribadi) |
Keberadaan penulis di pameran biasanya bukan melulu berkaitan dengan acara launching buku. Bisa jadi karena adanya seminar (talk show) yang berkaitan dengan buku, misalnya tentang buku-buku bacaan anak yang bernilai edukasi. Maka, di sana diundanglah beberapa penulis bacaan anak sebagai pembicaranya. Atau yang sedang marak mengenai buku tren fashion hijaber. Sebagai pembicara, tentu diundang pula penulis-penulis buku fashion tersebut.
Selain
pameran buku, ada beberapa pameran yang pernah saya kunjungi seperti pameran
pendidikan, pameran komputer, pameran job
vacancy, pameran furniture dan pameran property.
Bagi saya acara pameran itu bagaikan One
Stop Shop. Dalam satu tempat, kita bisa menemukan berbagai produk dengan
berbagai merk. Bukan hanya produk utamanya saja tapi ada juga produk-produk
lain yang berkaitan. Sehingga kalau kita datang ke sana, ibaratnya sekali
dayung, satu dua pulau terlewati. Misalnya, saya datang ke pameran pendidikan.
Di sana, selain saya bisa mendapatkan informasi mengenai berbagai sekolah atau
kursus, saya juga bisa menghadiri seminar-seminar pendidikan, mendapatkan
buku-buku yang berkaitan dengan pendidikan, permainan-permainan edukasi dan
lain-lain.
Tetapi bagi
saya, pameran buku itu tetap paling unik. Karena di pameran buku, yang
dihadirkan bukan sekedar produk tetapi creator-nya
juga, yaitu penulis, sosok yang memberi ruh pada sebuah buku.
Omong-omong
bertemu dengan penulis idola di pameran, kalau kita jeli, sebetulnya banyak
juga penulis buku yang hadir di sana bukan sebagai pengisi acara, lho. Alasannya, penulis itu biasanya
penyuka buku, jadi mereka pasti memanfaatkan kesempatan pameran untuk
mendapatkan buku-buku yang diinginkannya dengan harga murah dan dalam satu
tempat (one stop shop). Alasan kedua,
penulis pasti penasaran ingin tahu bukunya dipajang atau tidak di pameran
tersebut. Jadi, dia datang kesana dalam rangka mengontrol keberadaan bukunya.
Nah, bagi para pemburu penulis idola, siap-siap deh lirik kanan kiri karena mana tahu penulis idolanya ada di
samping anda.
Acara Book Signing dengan para penulis cilik di pameran buku yang diselenggarakan di Istora Senayan Jakarta (foto: dok. pribadi) |
Lalu, apa sih
menariknya bertemu dengan penulis idola itu?
Pertama,
ketika kita membaca bukunya dan buku itu menarik atau bermanfaat, tidakkah kita
penasaran ingin tahu lebih jauh tentang penulisnya? Nah, bisa bertemu dengan
penulisnya, tentu akan memuaskan kerinduan itu.
Kedua, pada saat kita membaca buku, bisa jadi ada hal-hal yang memancing pertanyaan kita.
Dengan menghadiri seminar atau talkshow yang diisi oleh penulis buku
bersangkutan, kita memiliki kesempatan untuk menanyakannya lebih lanjut.
Ketiga,
sebuah buku yang dibuat secara masal mungkin terasa biasa saja. Dengan bertemu
penulisnya, kita bisa memintanya untuk menandatangani buku tersebut (book signing) sehingga terasa lebih
istimewa.
Mungkin masih
banyak alasan lain tapi setidaknya itu yang saya rasakan. Ya, mengunjungi
pameran buku memang memberi pengalaman lebih. Selain dapat buku dengan harga
diskon, banyak macamnya juga bisa bertemu dengan para penulisnya. Membaca
bukunya saja sudah mendapat wawasan, apalagi berbincang langsung dengan
penulisnya. Pasti meninggalkan berjuta kesan dan inspirasi. Aah...indahnya. Seperti
yang pernah didendangkan penyanyi Raisa: yang
tlah kau buat, sungguhlah indah/buat diriku, susah lupaaa...
Iya... seru tuh berburu penulis idola :D
BalasHapusHahaha...Mbak Eno yang ada malah diburu ya :)
BalasHapusasik emang ketemu penulis idola, mampir ke blogku Mbk:)
BalasHapusIya mbak, itu yang saya rasakan. Oke mbak...
HapusTeh Yas juga penulis idola yang akan saya buru kalo ke Pameran Buku
BalasHapusWaduh tersanjung saya haha...Terima kasih Teh Irma :)
Hapusyup, senang banget kalau bisa berburu buku, apalagi kalau bnayak buku bermutu dan terjangkau, ketemupenulisnya langsung pula. kapan ya ketemu dengan penulis yang nulis ini? :)
BalasHapusHehe...iya saya juga pengen banget ketemu sama mbak Santy :*
HapusEh, mbak... yang mas2 poto ilustrasi pertama itu siapa? Hiks, kok aku kudet yaa.. gak tau doi penulis siapa namanya
BalasHapusBtw, selamat ya menang lomba ini
Yang di foto itu namanya Mas Tasaro GK. Beliau penulis novel Galaksi Kinanti, Trilogi Muhammad penggenggam Hujan, dll.
HapusTerima kasih ya, Mbak :)