Membaca Al-Quran di Gadget (gambar dari sini) |
Kalau saya disuruh bicara tentang gadget, terus terang saya angkat tangan, deh. Karena, saat suami dan anak-anak ngobrol tentang gadget pun, paling saya hanya manggut-manggut.
Tapi karena ini tema yang diminta panitia, ya sudah... saya coba tuliskan sependek pengalaman saya pribadi. Saya tidak akan menyebutkan istilah-istilah yang biasa dicantumkan di spec gadget. Karena murni, pengetahuan saya dalam hal itu sangat kurang. Jadi, jangan pada tertawa kalau saya salah, ya.
Tapi karena ini tema yang diminta panitia, ya sudah... saya coba tuliskan sependek pengalaman saya pribadi. Saya tidak akan menyebutkan istilah-istilah yang biasa dicantumkan di spec gadget. Karena murni, pengetahuan saya dalam hal itu sangat kurang. Jadi, jangan pada tertawa kalau saya salah, ya.
Gadget
Menurut Wikipedia, pengertian gadget atau yang dalam bahasa Indonesianya disebut gawai ini adalah suatu peranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis yang secara spesifik dirancang lebih canggih dibandingkan dengan teknologi yang diciptakan sebelumnya. Perbedaan gawai dengan teknologi yang lainnya adalah unsur kebaruan berukuran lebih kecil. Sebagai contoh:
- Komputer merupakan alat elektronik yang memiliki pembaruan berbentuk gawainya yaitu laptop/notebook/netbook.
- Telepon rumah merupakan alat elektronik yang memiliki pembaruan berbentuk gawainya telepon seluler/smartphone/komputer tablet.
Bisa dipahami bersama, ya. Omong-omong tentang kata “gawai”, jujur
saya baru mendengarnya. (Tuh, kan saya kudet alias kurang update). Nah, karena saya belum familiar dengan kata
tersebut, jadi untuk selanjutnya saya akan menggunakan kata gadget saja.
Macam-macam Gadget (gambar dari sini) |
Dari waktu ke waktu, perkembangan teknologi gadget semakin pesat.
Macam-macam jenis gadget ditawarkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan konsumen.
Dalam bahasan ini gadget akan saya kerucutkan jenisnya sebatas smartphone (telepon pintar) dan komputer tablet (sabak elektronik).
Waduh, saya ngakak-ngakak pas tahu bahasa Indonesianya komputer
tablet itu sabak elektronik. Soalnya saya tahu kata sabak dari almarhum Kakek.
Sabak itu papan tulis kecil yang biasa digunakan oleh anak-anak sekolah pas
jaman kakek saya alias pada jaman perjuangan kemerdekaan. Pasangan sabak adalah
grip, semacam pensilnya. Kok sekarang istilah itu digunakan lagi, ya. Ya oke,
baiklah. Tak usah berpanjang-panjang ngakaknya, ya. Selanjutnya saya gunakan istilah
smartphone dan tablet saja.
Pengalaman
Menggunakan Gadget
Saat ini, saya menggunakan gadget jenis tablet. Yang middle level sih, bukan yang mahal-mahal.
Pertimbangan saya menggunakan tablet karena layarnya lebih lebar, memorinya
lebih besar dan bisa dipasang berbagai konten menarik dibanding smartphone.
Konten apa sih yang saya inginkan? Nantikan jawabannya di bagian akhir tulisan.
Beberapa konten yang mengisi gadget saya |
Sebelumnya, saya pernah menggunakan smartphone. Tapi bagi saya,
sebagai ibu rumah tangga ++, segala macam peluang dikerjakan, ya dagang, ya
nulis, ternyata menggunakan smartphone terasa kurang memadai. Aplikasi yang
saya pasang antara lain: media sosial (facebook, twitter, path, instagram, bbm,
WhatsApp, Messenger, fan page, Google+, blogger, You Tube), email (gmail dan yahoo), beberapa
mobile banking, beberapa online shop, Al-Quran digital, Kingsoft Office, dan
berbagai tools. Belum lagi games dan aplikasi-aplikasi hiburan milik anak-anak.
Karena mungkin terlalu capek, tidak sampai dua tahun, wafatlah sang smartphone.
Dari pengalaman itu, saya jadi mengerti ternyata untuk bisa
menggunakan banyak konten atau konten-konten tertentu, dibutuhkan gadget yang
memadai. Jadi bukan masalah ingin gadget tren terbaru, ingin lebih gaya atau
ingin gadget berharga mahal. Tapi, support atau tidak, gadget yang kita miliki
itu dengan konten yang kita inginkan. Bagi saya, itu pentingnya memilih gadget
tertentu, saat harus pilih-pilih gadget.
Antara Gadget dan
Konten
Kalau kita diminta memilih antara gadget dan konten, saya pikir
kedua hal tersebut tidak bisa dipisahkan. Adapun jenis gadget dan konten yang
dipilih tentu disesuaikan dengan kebutuhan kita. Misalnya kita butuh
gadget sebatas untuk telepon dan sms, tentu telepon seluler biasa pun mencukupi.
Tapi kalau kita ingin bisa membuka media sosial, menanam berbagai aplikasi,
membaca e-book, untuk itu kita harus menggunakan gadget dengan kapasitas lebih,
seperti smartphone. Nah, kalau belum cukup juga, misalkan kita ingin
menggunakan konten-konten yang lebih interaktif, kita harus menggunakan
teknologi yang lebih canggih lagi seperti tablet.
Berbagai Konten di Gadget (gambar dari sini) |
Gadget Bundling
Konten
Yang saya pahami, sebuah gadget sudah bundling dengan konten
tertentu itu ada beberapa kemungkinan:
- Konten baru ingin dikenalkan pada masyarakat sehingga menumpang pada sebuah gadget yang sudah dikenal masyarakat.
- Gadget menyasar segmen tertentu sehingga keberadaan jenis konten disesuaikan dengan segmen tersebut.
- Konten sudah dikenal masyarakat luas sehingga kalau gadget kosong dari konten tersebut maka akan mengurangi minat pembeli.
- Konten menyatu dengan sistem operasi, sehingga mau tidak mau akan ada di gadget dan tidak dapat dihapus.
Saya menilai sebuah konten dibundling pada gadget sebagai hal yang
positif selama konten itu sesuai dengan kebutuhan. Kalau saya tidak butuh,
tentu saya tidak akan memilih gadget tersebut kecuali kontennya bisa dihapus.
Ya, buat apa tetap ditanam kalau dampaknya malah memenuhi memori yang akhirnya
kinerja gadget jadi berat. Tentu kita sendiri yang rugi, bukan?
Tapi...seperti yang saya bilang tadi, kalau kontennya pas banget
dengan kebutuhan kita, bukankah itu sesuatu yang menguntungkan? Ibaratnya kita
beli gadget, eh malah dapat bonus konten bermanfaat. Wah, siapa yang tidak mau.
Konten-Konten
yang Saya Harapkan
Tahu tidak, keinginan terbesar saya ketika memutuskan memilih
tablet dibanding smartphone? Ini dia jawabannya. Sejak saya tahu ada aplikasi
hapalan Al-Quran, saya terus memimpikan hal itu. Sayang, gadget yang saya punya
hanyalah smartphone. Sedangkan untuk ditanam aplikasi hapalan Al-Quran secara lengkap, gadgetnya harus jenis tablet. Waktu itu saya sudah mencoba mengunduh versi Lite-nya di
googleplay dan saya cukup puas. Tapi, ya namanya Lite, itukan cuma contoh. Jadi, tidak lengkap.
Pas sekarang punya tablet, maka saya siap-siap memiliki aplikasi
tersebut. Eh, ternyata aplikasi lengkapnya tidak bisa diunduh di googleplay
melainkan mesti ditanam oleh vendornya ke tablet kita. Saya baca di website vendor aplikasi tersebut, langkah pertama yang harus saya lakukan adalah mengirim email ke mereka. Maka saya pun mengirimkan
email menyatakan keinginan saya menanam aplikasi hapalan Al-Quran. Namun tunggu
punya tunggu, sampai sekarang belum ada balasan sepotong huruf pun. Tentunya
saya sangat kecewa. Kok mereka tidak profesional sih? Yah entahlah. Mungkin
memang banyak peminatnya sehingga saya tidak terhiraukan oleh mereka.
Pamflet promo gadget berkonten islami lengkap |
Keinginan saya sudah begitu
kuatnya untuk mengisi gadget dengan konten islami. Meski itu hanya sekadar konten hapalan. Apalagi kalau ada gadget yang
berisi konten-konten islami secara lengkap. Misalnya gadget tersebut berisi panduan
ibadah, cara belajar Al-Qur’an, Ilmu-ilmu agama Islam, game edukasi, dan
berbagai aplikasi yang menunjang diri menjadi muslim kaffah. Waah...kalau itu
sih seperti dunia dan akhirat dalam genggaman. Subhanallah...
Oya mari kita bayangkan, kalau kemana pun kita pergi, malaikat
rahmat ada di dekat kita dan ridha pada kita. Sayap-sayapnya bersusunan di
sekeliling kita hingga mencapai langit dunia. Aaa...indahnya.
Lalu apa hubungannya dengan gadget berkonten islami? Udah deh, yuk
baca dulu hadits-hadits Rasulullah Saw. di bawah ini:
“Sesungguhnya
bagi Allah para Malaikat yang berkeliling di bumi untuk mencari orang-orang
yang berdzikir. Apabila mereka menemukan sekelompok orang yang berdzikir, maka
mereka akan memanggil satu sama lain, “Marilah ke sini, inilah yang kamu cari.”
Rasulullah menambahkan, “Kemudian mereka meliputi para ahli dzikir itu dengan sayap-sayap
mereka sampai langit dunia…” (HR. Bukhari dan Muslim).
Barra’ bin ‘Azib
berkata, “Ada seorang laki-laki membaca surat al-Kahfi, di dalam rumahnya ada
hewan yang kemudian kabur. Lalu datanglah mendung atau awan yang menaunginya.
Peristiwa itu diceritakan kepada Rasulullah, lalu beliau bersabda, “Bacalah
terus wahai Fulan ! Karena sesungguhnya itu adalah Malaikat yang turun (saat
al-Qur’an dibaca, atau turun untuk bacaan al-Qur’an).” (HR. Muslim).
“Sesungguhnya
para Malaikat mengepakkan sayap-sayapnya bagi penuntut ilmu karena ridha dengan
apa yang dilakukan.” (HR. Tirmidzi)
“Seungguhnya
Allah dan para Malaikatnya dan semua penghuni langit dan bumi sampai semut yang
berada di lubangnya dan ikan paus, mereka semua bersalawat kepada orang yang
mengajar kebaikan pada manusia.” (HR. Tirmidzi)
gambar dari sini |
Nah, dengan gadget berkonten islami, kita serasa mendapat pemandu ibadah di mana pun kita berada. Mau berdzikir tinggal klik konten doa dan dzikir, mau baca Al-Quran tinggal klik konten Al-Quran, mau dakwah tinggal klik bahan-bahan materi, mau memperdalam agama Islam, tinggal klik konten e-book tentang agama Islam. Kapan pun, di mana pun, selama gadget itu ada di tangan kita. Betapa praktis, bukan?
Jadi, tidak salah dong kalau saya bilang: Yuk, undang malaikat
rahmat dengan selalu berzikir, membaca Al-Quran, menuntut ilmu dan berdakwah
setiap saat.
Insya Allah, berzikir, membaca Al-Quran, menuntut ilmu dan
berdakwah itu akan lebih mudah dilakukan dengan bantuan gadget berkonten islami
lengkap. Lalu, adakah gadget yang memenuhi spesifikasi demikian? Insya Allah, ada.
Tulisan di atas di ikutsertakan dalam Parade Blog IKAPI JABAR - SYAAMIL QURAN
waah asyik nya Teh, kalau sabak elektroni kita penuh muatan islami. tulisan teh Yas ini paliiiiiing keren. sukaaa
BalasHapusBetul Teh, kita gak perlu cari2 lagi aplikasi yang pas dan aman buat anak2 juga. Haha...isin ah, nuhun :)
HapusWah komplit ini teh, udah kayak masternya Gadget. Sugoooi
BalasHapusMasa sih? Hihi...Teh Efi bisa saja. Nuhun udah berkunjung, Teh.
HapusIya benar. Komplit banget. :)
BalasHapusSubhanallah. Haru membuncah menjelang akhir membaca ulasan, Bunda. Sungguh mengesankan. :)
Sodorin sapu tangan buat Santi hehe... Makasih ya :)
Hapuskomplit banget,, keren :D
BalasHapusMakasih Mba Tian, alhamdulillah ^^
Hapus