“Aku mau cotton bud, itu!” pintanya.
“Untuk apa?” tanyaku curiga.
“Belajar,” jawabnya pendek.
Aku sudah maklum akan bujukan Awan, anakku. Beberapa kali kepergok menggunakan cotton bud untuk membuat bentuk-bentuk. Reaksiku pernah marah, sampai akhirnya aku memberi nasihat bahwa cotton bud bukan untuk mainan. Tapi Awan berkeras menyangkal. Dia bilang, aku mau belajar!
Akhirnya aku memberi alternatif dengan memberi Awan sekotak tusuk gigi. Dengan trampil dia mulai membuat sesuatu di lantai. Sampai akhirnya dia menepuk punggungku yang sedang asyik memperhatikan TV.
“Bu, ini berapa?” tanyanya sambil menunjuk ke tusuk gigi yang ada di lantai. Tusuk gigi itu membentuk XXI.
Aku tahu, beberapa minggu ini dia ngotot belajar angka romawi. Dimulai dari ketertarikannya mengenal jalan-jalan di blok komplek perumahan kami. Rumah kami terletak di blok 15 B. Hampir setiap hari, aku mengajak ke warung sayur yang terletak di blok 12 A. Awan selalu menanyakan nama blok yang kami lewati.
“Ini blok apa Bu?”
“15 A.”
“Yang ini?”
“14 B.”
“Yang ini?”
“14 A!” jawabku dengan nada tidak sabar.
Ya. Pertanyaan-pertanyaannya sering membuat aku tidak sabar. Belum lagi kalau sudah menanyakan blok ini RT berapa dan RW berapa. Whuaah! Ingin rasanya aku berteriak untuk menunjukkan kejengkelanku supaya dia diam. Namun Awan tidak pernah merasa kapok. Dia terus bertanya sampai akhirnya dia menemukan sebuah kejanggalan.
Awan melihat perbedaan antara jawabanku dengan tulisan yang tercetak di papan nama jalan. Awan bertanya ini blok berapa dan aku menjawab blok 15 B, padahal kenyataan yang dia lihat papan nama itu bertuliskan blok XV B.
“Bu, ini blok ‘eks-ve be’,” ujarnya.
Whuaah! Pekerjaan baru akan segera di mulai. Aku amat menyadari akan hal itu. Tapi hati nuraniku mengatakan, aku harus berpikiran positif. Karena kejadian itu adalah tanda anakku normal. Ingin terus belajar!
Sejak saat itu, Awan selalu mengetesku dengan berbagai pertanyaan.
“Kalau ‘eks-i-i-i’?”
“13.”
“Kalau ‘eks-eks-iv’?”
“24!”
“Kalau ‘eks-eks-iks’?”
“29!!”
“Kalau jam 14.00 itu, jam berapa, Bu? Jam 21.30 itu, jam berapa?”
Ada yang mau menolong menjawabnya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih ya atas kunjungan dan komentarnya ^^