Setiap
tanggal 10 Dzulhijjah, ummat muslim di seluruh dunia merayakan hari raya Idul
Adha. Pada tanggal tersebut dan dua hari setelahnya yang dikenal dengan hari
tasyrik, ummat Islam biasa melaksakan syariat penyembelihan hewan qurban.
Pelaksanaan qurban
ini merupakan simbol pengorbanan dan bentuk ketaatan seorang hamba kepada Allah
swt. Alhamdulillah,
dari tahun ke tahun geliat kesadaran berqurban masyarakat muslim di Indonesia
semakin menunjukkan peningkatan.
Bagi
saya, tahun ini adalah tahun ke-3 keluarga besar saya menyelenggarakan
penyembelihan hewan qurban dengan sistem iuran per bulan. Berita buruknya,
setiap tahun saya selalu saja terpilih menjadi bendahara alias pengumpul iuran
qurban. Nggak buruk sih sebetulnya hehe..., insya Allah saya ikhlas kok. Dan
tahun ini, saya tidak hanya memegang iuran qurban keluarga besar tapi juga
iuran qurban ibu-ibu majlis taklim tempat saya menimba ilmu agama. Hasilnya,
rekening saya pun makin gemuk dari bulan ke bulan.
Menjelang
bulan-bulan akhir, saya biasanya sudah “menggebrak-gebrak” peserta untuk
mengingatkan sebentar lagi akan tiba Hari Raya Idul Adha. Sehingga peserta yang
masih ada tunggakan bisa segera melunasi. Kesannya kejam ya? Kayak debt collector saja. Haha...sebetulnya
tidak begitu sih. Karena qurban juga kan status hukumnya sunnah. Jadi saya
tidak mungkin memaksa. Saya hanya mencoba menagih komitmen mereka saja.
Harga sapi qurban setiap tahun meningkat |
Setelah
dana terkumpul, kita mulai membidik sapi yang akan dipilih. Tentu saja level
sapinya disesuaikan budget, dong. Karena selain untuk membeli sapi, uang yang
terkumpul dialokasikan juga untuk biaya penyelenggaraannya misalnya membayar
ongkos dan makan jagal, membeli kantung plastik, membeli makanan hewan selama
belum dipotong dan lain-lain. Oleh karenanya, setahun sebelumnya kita
memperkirakan dulu harga hewan qurban yang akan kita beli di tahun depannya.
Biasanya kita melebihkan sekitar 25% dari harga hewan tahun sekarang, mengingat
harga hewan qurban terus mengalami kenaikan setiap tahunnya.
Sekadar
mengingatkan saja, kriteria hewan yang memenuhi syarat penyembelihan qurban adalah
hewan yang paling baik dalam kemampuan kita, cukup umur dan tidak boleh cacat.
Rasulullah saw. bersabda: “Empat macam binatang yang tidak sah dijadikan
qurban: 1. Cacat matanya, 2. Sakit, 3. Pincang, dan 4. Kurus yang tidak
berlemak lagi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Qurban media berkumpul keluarga |
Alhamdulillah,
selama ini semua pelaksanaan qurban yang saya dan keluarga selenggarakan
berjalan lancar. Saya dan keluarga merasa bersyukur karena Allah swt. telah
memberi kesanggupan kepada kita untuk menyembelih hewan qurban dan berbagi dagingnya
kepada sesama muslim: kerabat, sahabat, tetangga dan fakir miskin di sekitar
rumah. Mudah-mudahan mengundang barokah dan kebahagiaan bagi semua. Bagi saya
pribadi, saya merasa silaturahmi dengan saudara dan tetangga menjadi semakin
dekat dengan adanya pelaksanaan qurban ini. Alhamdulillah, semua merasa
bergembira dapat berkumpul, makan-makan bersama dan pulangnya mendapat
oleh-oleh daging qurban hehe...
Kupon pembagian daging qurban |
Bagi
peserta qurban, menurut hadits, ia mendapat hak sepertiga bagian dari hewan qurban.
Disebutkan dalam hadits dari Ibnu Abbas, Rasulullah Saw.bersabda: “Sepertiga
untuk memberi makan keluarganya, sepertiga untuk para tetangga yang fakir
miskin dan sepertiga untuk disedekahkan kepada yang meminta-minta.” (HR Abu Musa Al-Asfahani)
So,
kebayang dong freezer kulkas saya jadi penuh sepulang dari tempat pemotongan
hewan qurban. Hehe...lumayan untuk beberapa minggu ke depan saya punya stok
daging untuk makan keluarga. Biasanya saya tidak menempatkan daging dalam satu
wadah. Saya membaginya ke dalam wadah-wadah plastik takaran satu, setengah atau
seperempat porsi masakan. Sehingga kalau saya ingin menggunakan daging-daging
tersebut, saya tidak harus mencairkan semua. Cukup mengambil sesuai takaran
yang mau dimasak saja.
Penampakan freezer kulkas saya |
Lalu,
masakan-masakan apa saja yang biasanya saya masak dari hewan qurban ini? Ya,
walaupun setiap tahun saya berqurban hewan sapi, tapi sebagai individu yang
tinggal di lingkungan muslim, tiap tahun sudah pasti saya mendapat kiriman daging
hewan qurban juga dari tetangga atau mesjid-mesjid terdekat. Jenis dagingnya
bervarisasi. Ada daging sapi dan ada daging kambing. Jadi, selain masak masakan
berbahan daging sapi, saya pasti memasak masakan berbahan daging kambing juga.
Ini dia hotline para SPG shalihahnya:
O,ya sekadar informasi tambahan, bagi teman-teman yang tinggal di wilayah Bandung dan membutuhkan hewan qurban, teman-teman bisa kontak depot qurban kepercayaan saya: Depot Qurban An Nahr.
Ini dia hotline para SPG shalihahnya:
- Ailil: 0896-9049-8610
- Tami: 0813-1213-0548
- Rina: 0813-1200-9877
Sama mbak, di sini untuk kurban sapi kita urunan, gak kuat euy 17 18 juta, tambah dikit bisa buat umroh
BalasHapusHeu?! Baru laporan udah dikomen? Hehe...Bu guru kereeen uy... Makasiiih....
Hapustooos dengan mbak Yas...ak juga iuran aja . Karena blum mampu. Bahkan ada yg bikin arisan korban jadi tiap bulan menabung 100.000-200000. ntar kurangannya tinggal bayar pas korban.
BalasHapuseh, beda ya iuran dan yang arisan? Kalau saya pokoknya akhir tahun, satu orang genap satu kambing atau 7 orang genap satu sapi, mba :)
HapusIdeem mbak... saya juga bayarnya dicicil perbulan, bareng ibu-ibu sekomplek
BalasHapusKalau dicicil terasa lebih ringan ya, mba :)
HapusWah, Mbak Yas Marina juru oprak-oprak juga? hihiii...
BalasHapusBagus, untuk kebaikan maju terus, Mbak.
Emang udah musim di komplek-komplek arisan atau patungan, yaa.
Islam itu ringan, walau jangan diringankan.
Ya mba, ini memang kan udah niat semua peserta. Cuma bantu membangunkan saja kok hehe...
Hapus