Selasa, 23 Juni 2009

TETANGGAKU, BUNGA-BUNGA HALAMANKU


Melihat kelakuan para tetangga sering bikin aku bingung. Si A ngomongin si B, padahal baru saja si A sedang bermanis-manis dengan si B. Malah dipinjemin uang segala sama si B.
"Eh, ga sembarangan aku dipinjemin uang sama si B, aku nambahin lho kalo mulangin uangnya?" bela si A.
Aku jadi malah terpancing.
"Masa sih, dan si B mau aja nerima uang tambahannya?"
"O, ya jelas mau. Itu baru sama saya yang masih temannya. Kalau sama orang lain, untuk minjem 2 minggu, dia nge-cas 10%," tambahnya lagi.
"Astagfirullohal adzim,"aku geleng-geleng kepala, ternyata disekitarku masih ada rentenir. Bayangkan saja, sebulan dia ambil 20%? Kalo orang pinjam Rp 100.000,- berarti harus bayar bunga Rp20.000,-.
Sekali lagi aku bilang, astagfirullohal adzim, karena aku ikut penasaran ingin tahu lebih banyak.
Hidup bermasyarakat memang gampang-gampang susah. Harus bisa-bisanya kita menempatkan diri. apalagi dilingkungan yang tingkat kepeduliannya sangat tinggi. Semua...dipedulikan. Telat nyapu depan halaman, disapuin. Telat nyiram tanaman, disiramin. Pagar rumah kebuka, ditutupin. Anak belum makan, ditanyain. Dan....cem macem-macem. Enak? Enak seketika! Pas ketemu, sapaan hangat menjurus panas pun datang.
"Itu lho bu, kasihan bunga-bunganya udah pada layu. Jadi tadi pagi, ta siramin aja. Kasihan banget, bunga-bunga juga punya perasaan lho..."
Sempurna. Seakan-akan aku adalah makhluk yang paling biadab di muka bumi ini.
"Oya..ya...terima kasih, bu."
Sudah. Segitu aja. Karena sepertinya dia tidak berminat mendengar alasanku. Yang ada dia cerita kesana-kemari tanpa memberiku kesempatan menanggapi omongannya. Aku hanya terangguk-angguk dungu.
Ck..ck..ck...rasanya aku ingin diaaam saja di rumah. Pasti banyak hal yang bisa kuselesaikan. Aku pasti bisa selesai mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tanggaku sebelum anak-anak dan suamiku pulang, sambil mendengarkan siaran radio kesayanganku. Aku juga bisa membaca buku-buku, koran atau majalah yang bisa meluaskan wawasanku. Pokoknya banyak hal bermanfaat yang bisa aku lakukan.
Tapi....tidak bisa begitu. Kita tidak hidup di tengah hutan atau gurun sahara. Kita hidup ditengah lautan manusia. Kita harus tahu mereka, walaupun tak bisa selalu menyenangkan mereka. Kita harus peduli mereka, karena mereka pun punya rasa ingin diperhatikan, terutama ketika mereka mendapat musibah. Dan suatu saat yang tidak bisa kita duga, kita pun pasti akan memerlukan mereka.
Tapi yang pasti, ditengah sosialisasi dengan mereka, jadilah diri sendiri. Sapa dan sentuh mereka dengan kepribadian kita. Tidak-ikut-ikutan dan tidak menjauhkan diri. Omongan mereka? Itu kan mereka! Makanya, jadilah diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih ya atas kunjungan dan komentarnya ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...