Rabu, 17 Juni 2009

ANTARA TAEKWONDO DAN TARI BALET



Menghapus Format dari bidang pilihan
Beberapa waktu lalu, rumah kami kena mati listrik. Biasanya, untuk tetap menghangatkan suasana yang gelap, kami berkumpul dalam satu ruangan. Kali ini aku dan anak-anakku berkumpul di kamar anak-anak. Semuanya tumplek blek, saling silang, dan berbagai kesemwrawutan lainnya nampak disana. Obrolan kami ngaler ngidul kemana saja ngikutin topik-topik yang diangkat serabutan dan akhirnya muncullah topik ini. Aa, anak laki-lakiku yang berumur 7 tahun bercerita tentang kakak perempuannya yang setingkat dibawahnya di klub taekwondo yang mereka ikuti.
"Bu, bu aku jadi ingat, waktu Kakak pertama kali masuk taekwondo, kita kan dilatih gerakan memutar," sambil dia berdiri memperagakan.
Dengan kaki kecilnya yang kokoh dia pasang kuda-kuda, kaki kiri di depan, kaki kanan di belakang dan lutut sedikit ditekuk. Sementara kedua kepalan tangannya disimpan di masing-masing pinggir dada.
"Lihat bu, harusnya kan sambil tangan kanan kita memukul, kaki kiri diputar ke kiri, dan kaki kanan dilangkahkan ke kiri."
Ocehnya sambil terus memperagakan. Wuih, mantap kali bujangku ini, pikirku. Tapi ceritanya belum selesai.............
"Kalo Kakak, kuda-kudanya udah bagus. Tapi pas muternya......., masa kaki kanannya diangkat sebelah, terus badan dan kaki kanannya langsung aja diputer ke kiri. Itu kan malah kayak Tari Balet!!!"
Yang ini pun dia peragakan dihadapan saya. Sontak melihat gerakan balet dia, kami semua tertawa terbahak-bahak sampai sakit perut. Soalnya gak kebayang, ditengah garangnya gerakan-gerakan taekwondo teman-temannya, kok putri kami malah melakukan gerakan tari balet. Namun ketika kulirik Kakak, dia cuma mesem-mesem saja.
Memang, selama ini aku punya "kecurigaan". Dari gerak-gerik tubuhnya, putriku yang satu ini mungkin punya bakat menari. Kelenturan badannya seakan-akan sudah tercetak begitu saja. Sebenarnya saya ingin menyalurkan dia ke semacam les tari. Tapi ya...mungkin suatu saat akan ada kesempatan yang tepat.
O,ya karena aku juga tidak melihat langsung kejadiannya, tak haruslah cerita ini dipercaya 100%. Mungkin memang imajinasi Aa saja yang berlebihan. Dipikir-pikir memang lebih lucu dia yang memperagakan karena aku langsung melihatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih ya atas kunjungan dan komentarnya ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...