<!--[if gte mso 9]>
Tahun 2010 adalah permulaan tahun keberuntunganku dalam menulis. Setelah tulisan pertamaku akan diterbitkan di buku "Business Moms", lalu aku diundang pelatihan editing di Mizan, serta merta aku teringat pada tulisan putri pertamaku, Maryam Muthmainnah di sebuah file komputer.
Waktu itu, Maryam mengkhayalkan dirinya sebagai pengantar piza. Khayalan itu terinspirasi dari game Pizza Frenzy yang kerap ia mainkan. Aku menyarankan, kenapa kamu tidak mencoba mewujudkannya dalam bentuk tulisan cerita? Dalam cerita, kamu bisa berkhayal sepuas mungkin menjadi apa saja yang kamu inginkan. Maka, mulailah Maryam menulis.
Waktu itu, Maryam mengkhayalkan dirinya sebagai pengantar piza. Khayalan itu terinspirasi dari game Pizza Frenzy yang kerap ia mainkan. Aku menyarankan, kenapa kamu tidak mencoba mewujudkannya dalam bentuk tulisan cerita? Dalam cerita, kamu bisa berkhayal sepuas mungkin menjadi apa saja yang kamu inginkan. Maka, mulailah Maryam menulis.
Walaupun waktu itu ceritanya belum selesai, aku tidak menduga ternyata isi ceritanya menarik sekali. Kalau aku pernah membaca sekilas buku-buku yang ditulis oleh anak sebaya dia, rasanya… tulisan Maryam sebanding dengan mereka. Akhirnya, tulisan yang belum selesai tersebut aku pejengin di notes facebook.
Kalau kamu penasaran,kamu bisa membaca tulisan pertama Maryam di sini:
http://yasmarinaful.com/2009/09/pizza-pizzi-veronica-mania-cerita-fiksi.html
Ternyata, tulisan tersebut mendapat respon positif dari salah seorang penulis, Triani Retno. Katanya, tulisan Maryam bagus dan layak dikirimkan ke penerbit. Triani Retno menyarankan beberapa penerbit yang bisa menerima tulisan Maryam. Ungkapan positif dari Triani Retno terulang kembali saat bertemu di Training Editing Buku Bacaan Anak dari Mizan di Hotel Yeheizkel.
Pada training editing tersebut, salah satu yang menjadi bahasan Mas Benny Rhamdani adalah tentang penulisan cerita yang ditulis oleh anak. Di situ diungkapkan bagaimana peran orang tua dari para penulis cilik. Dijelaskan juga bagaimana peran editor dalam menghadapi naskah yang ditulis oleh para penulis cilik.
Aku betul-betul terinspirasi menjadi orang tua sekaligus editor bagi anakku. Salah satunya adalah aku harus mau memotivasi anak untuk terus menulis, memberi masukan dan saran, hingga memeriksa hasil tulisan anak.
Sepulang dari sana, aku pun mulai mengompori Maryam untuk menulis. Mengajaknya diskusi, mencatatkan outlinenya, membantu mencarikan bahan tulisan di intrnet sampai perpustakaan daerah, dan macam-macam lagi.
Akhirnya, selesailah tulisan Maryam dengan judul pertama waktu itu PIZZA PIZZI VERONICA MANIA.
Aku pun menghubungi salah seorang editor buku anak dari penerbit ternama melalui inbox di facebook. Aku bilang padanya, anakku memiliki naskah bergenre fantasi. Namun sayang, editor tersebut mengatakan kalau genre fantasi sudah banyak terbit, jadi disarankan menulis cerita dengan genre yang lain saja seperti realis atau misteri detektif.
Selain kecewa, sebenarnya aku bingung. Untuk menyelesaikan satu naskah saja, anakku susahnya bukan main. Bagaimana kalau harus membuat naskah baru lagi. Rasanya sudah terbayang kekecewaan dia kalau mengetahui naskahnya ditolak. Sepertinya, boro-boro dia mau menulis lagi.
Aku ingat saran dari Triani Retno. Bukankah ia pernah menyarankan beberapa penerbit yang lain. Mulailah aku hunting penerbit. Aku cari editornya. Gotcha, akhirnya aku mendapat sebuah nama yaitu Mas Ratno Fadilah. Aku melihat nama itu sebagai admin di fanpage facebook Lingkar Pena Publishing House (LPPH). Maka aku add beliau. Lalu aku menulis pesan bahwa anakku, Maryam memiliki naskah cerita anak. Apakah LPPH bersedia menerbitkannya?
Mas Ratno menerima pertemananku. Beliau membalas pesanku dengan memintaku mengirimkan naskah tersebut. Kurang dari tiga hari, Mas Ratno memberi kabar gembira bahwa LPPH bersedia untuk menerbitkan naskah PIZA PIZI VERONICA.
HORREEE!!!
Dan kabar gembira selanjutnya, PIZA PIZI VERONICA naik cetak untuk kedua kalinya dalam kurun waktu hanya dua bulan setelah di produksi 4000 eks. pada cetakan pertama. Alhamdulillah....
wihh.. ternyata gini bisa sampai liat tulisan maryam yang KEREENN!
BalasHapusHaha...semua pasti ada perjuangannya Billy. Pasti Billy juga.
BalasHapus