Minggu, 11 Maret 2012

Artikel Candi Cangkuang, tulisanku dan Ovi

Senang sekali waktu diminta Mbak Dina Sulaeman supaya mengisi kolom reportase untuk majalah Irfan. Tapi sebenarnya bukan aku yang diminta menulis, melainkan anakku. Syaratnya anak yang nulis harus SD.  Pilihannya kalau nggak Hamzah, ya Ovi.
Sebenarnya aku nawar. Bisa tidak kalau kakak-kakaknya saja yang sudah SMP. Mereka pasti udah bisa banget nulis reportase kayak gitu. Tapi Mbak Dina bilang: Tidak!
Akhirnya, pilihanku jatuh pada Ovi. Aku minta Ovi untuk menceritakan perjalanannya ke Candi Cangkuang Garut. Kenapa tidak Hamzah? Hamzah memang ikut ke lokasi Situ Cangkuang tapi tidak sampai menyeberang sampai ke Kampung Pulo. Pasalnya Hamzah tidur di mobil dan tidak bisa dibangunkan.
Waktu aku setoran tulisan, aku sudah deg-degan banget. Karena tulisan Ovi tidak sampai pada target yang ditentukan. Kalau tidak salah harus 500 karakter.
Namun, apa bagaimana respon redaktur Majalah Irfan? Katanya tulisan Ovi malah terlalu bagus...hahaha... (ntar dulu!) dan... terancam tidak bisa dimuat! Waks!? Why?
Ya, redaktur khawatir anak-anak SD yang baca reportase tersebut jadi tidak mau mengirimkan tulisan karena menstandarkan tulisan dengan tulisan Ovi. Oh, my god... ternyata begitu ya? Hiks....
Tapi, untunglah mereka mensiasatinya dengan cara, saya sebagai ibunya diminta jadi penulis pendamping. Jadi saya harus menambahkan data-data wisata candi misalnya lokasi tepatnya, jarak, transportasi dan biayanya. Alhasil, selain nama Ovi, namaku juga tercantum sebagai penulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih ya atas kunjungan dan komentarnya ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...