Artikel ini aku tulis based on jalan-jalan ke komplek perumahan yang lagi di bangun tepat di belakang komplek perumahan tempat aku tinggal.
Sebelumnya, aku sempat berkeluh-kesah ke suami kalau saja aku bisa menulis artikel di suplemen Percil, Koran Pikiran Rakyat. Namun sayang aku tak bisa, demikian keluhku.
Suamiku langsung negur. Katanya, kamu belum pernah coba. Kenapa bisa bilang tak bisa?
Terus terang aku tersentak.
Habis itu, suamiku ngajak jalan-jalan menikmati pemandangan sore hari.
Nah, di situlah aku menemukan tanaman putri malu. Di semak-semak dekat bangunan-bangunan rumah yang belum jadi.
Pulang dari sana, aku langsung browsing mencari data tentang tanaman putri malu. Setelah cukup data, aku pun merangkaikannya menjadi sebuah artikel.
Setelah aku edit secukupnya, aku langsung kirimkan ke redaksi Pikiran Rakyat melalui email.
Mungkin aku sudah lupa pernah mengirimkan artikel ini. Tapi pada suatu hari minggu aku benar-benar penasaran membuka dulu suplemen Percil sebelum kuserahkan pada anakku. Kami memang langganan surat kabar tersebut. Namun selama ini, aku baru lirik-lirik Percil kalau anak-anakku sudah beres membacanya.
Ternyata kepenasaranku tidak sia-sia. Betul saja, tulisanku dimuat di kolom Tahukah Kamu? Percil, Pikiran Rakyat. Horeee....!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih ya atas kunjungan dan komentarnya ^^