Saat membaca audisi menulis cerita hikmah di salah satu agensi naskah, aku tidak 'ngeh' sepenuhnya. Kukira hanya satu cerita saja. Ternyata setelah memberikan satu contoh cerita hikmah dan kemudian lolos, aku disuruh mengajukan sebanyak mungkin judul cerita.
Duh, gimana ya? Aku memang seneng banget baca cerita-cerita hikmah. Apalagi ketika aku harus me-rewrite cerita tersebut. Rasanya seperti aku haru menceritakan kembali kisah yang penuh hikmah dan menyentuk hatiku itu pada orang lain. Akhirnya dengan takut-takut aku mengajukan lebih dari 10 judul. Kenapa takut, karena aku tidak belum bisa mengukur diri. Apakah aku bisa menyelesaikannya sampai batas dedlen yang diberikan. Makanya aku tidak berani mengajukan judul banyak-banyak. Belakangan sungguh aku cukup menyesalinya. Tapi ya, sudah lah. Itu semua jadi pelajaran. Dan alhamdulillah sih, ternyata hampir semua judul yang aku ajukan lolos semua.
Maka penulisan pun di mulai. Tidak ada kesulitan berarti. Aku cukup punya banyak bahan di rumah. Aku bersyukur banget, buku-buku lamaku yang berisikan kisah-kisah hikmah menjadi sumber referensi andalanku.
Dan taraaa... akhirnya buku itu berhasil di terbitkan di penerbit ternama, Gramedia Pustaka Utama, dengan judul Surga bagu Si Ahli Maksiat, 98 Kisah Islami yang Menggugah.
Ada juga sih, sedikit hal yang mengganjal batinku. Buku itu hanya mencantumkan satu nama dari sekian orang penulisnya. Aku tahu, pasti ada pertimbangan tertentu dari penerbitnya. Jadi gimana? Ya, gimana lagi... Sekeras apapun aku protes, bukunya pasti tidak bisa berubah. Jadi, ya sudahlah. Setidaknya hal itu menjadi pelajaran penting bagiku dan semakin memacuku untuk membuat buku solo. Selain itu, untuk penulis pemula, pengalaman menulis tetap menjadi sesuatu yang lebih berharga. Mudah-mudahan kalau aku ikhlas, Allah menggantinya dengan yang lebih baik di masa yang akan datang, Amiin....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih ya atas kunjungan dan komentarnya ^^